Pria di Riau Akui Bunuh Editor Metro TV Yodi Prabowo, Terungkap Hasil Pemeriksaan, Kini Dipulangkan
Pria asal Riau ini mengaku telah membunuh Yodi Prabowo. Polisi ungkap hasil pemeriksaan.
Editor: ninda iswara
Bahkan kata Arif dari hasil pemeriksaan darah dan rambut Yodi, diketahui ia sudah cukup lama mengkonsumsi narkoba jenis ampetamin.
Meski begitu Arif enggan menjelaskan berapa lama Yodi sudah mengkonsumsi narkoba.
"Intinya, almarhum sudah cukup lama menggunakan narkoba," katanya.
• Tak Percaya Yodi Prabowo Bunuh Diri, Ibunda Yakin Ada Skenario Besar, Sang Ayah Ingin Lihat Jaketnya
• Ayah Yodi Prabowo Menduga Putranya Dibunuh karena Asmara, Sempat Keluhkan Ini ke Ibu Sebelum Tes HIV

Arief juga mengatakan, hasil forensik dipastikan Yodi tewas karena benda tajam atau pisau.
“Kesimpulan sebab mati korban kekerasan senjata tajam di leher. Selanjutnya screening narkoba di dalam urine kami temukan kandungan ampetamine positif,” kata dokter Spesialis Forensik ini.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat menuturkan dari sejumlah fakta yang diungkap pihaknya, ditambah keterangan ahli, diketahui bahwa pemicu utama atau penyebab utama Yodi mengalami depresi adalah karena ia mengalami sakit kelamin, padahal tahun depan ia akan menikah dengan kekasihnya Suci.
"Jadi penyebab utamanya, karena dia sakit kelamin padahal berencana menikah tahun depan dengan kekasihnya. Ini membuatnya depresi hingga akhirnya bunuh diri," kata Tubagus kepada Warta Kota, usai konpers terkait kasus tewasnya Yodi Prabowo di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020).
Hal itu kata Tubagus disimpulkan setelah pihaknya meminta keterangah ahli psikologi forensik.
"Tingkat depresi setiap orang atas suatu masalah yang sama, berbeda-beda. Dalam kasus ini, korban depresi karena penyakit kelamin dan rencananya menikah," kata Tubagus.
Karenanya kata Tubagus, konflik hubungan Yodi dan kekasihnya Suci sempat terjadi, apalagi karena Yodi dekat dengan perempuan lainnya Lusi.
"Selain itu ditambah dengan konsumsi ampetamin yang mempengaruhi kejiwaannya dan menimbulkan keberanian di luar kebiasaan," kata Tubagus.
Menurut Tubagus, fakta lainnya juga memastikan bahwa Yodi Prabowo membeli sendiri pisau dapur yang akan dipakainya untuk bunuh diri.
Yodi diketahui membeli pisau dapur itu di Ace Hardware Rempoa, Tangerang Selatan, pada 7 Juli 2020 pukul 14.20.
"Didapatkan fakta bahwa yang membeli pisau itu ternyata korban sendiri. Saat bei pisau itu, korban tertangkap di CCTV dan pakaian yang dipakai sama saat jenazah ditemukan. Jadi pisau itu yang dipakai untuk bunuh diri, dia beli sendiri," kata Tubagus.
Bahkan kata Tubagus, penyidik mendapatkan semua data dan fakta bagaimana Yodi masuk ke Ace Hardware Rempoa membeli pisau sampai dia keluar.
"Dari dia masuk sampai keluar menuju parkiran hanya 8 menit. Jadi begitu masuk, korban langsung menuju tempat di mana psau terpajang. Lalu ambil pisau, ke kasir bayar dan tinggalkan tempat. Artinya hanya satu yang dia cari saat masuk ke toko itu," kata Tubagus.
Saat jenasah Yodi ditemukan di pinggir Tol JORR ruas Ulujami, Pesanggrahan, katanya pisau dapur itu berada di bawah tubuh Yodi yang tertelungkup.
"Pisau itu punya merek khas khusus. Lalu kami lidik darimana datangnya pisau itu, dan yang diketahui pisau seperti itu dijual hanya dari toko Ace Hardware Rempoa," kata Tubagus.
Kemudian ia memeriksa pihak toko dan menanyakan berapa banyak pisau yang laku selama rentang waktu tertentu.
"Kami periksa ada berapa banyak pisau yang laku. Hasilnya selama sepekan terakhir saat itu hanya satu pisau yang laku. Lalu dicek CCTV dan didapatkan fakta yang beli pisau itu ternyata korban sendiri. Hal itu bisa dilihat di rekaman CCTV toko," katanya.
Selain itu kata Tubagus dari analisa call data record (CDR) handphone korban dipastikan tanggal dan waktu yang sama menunjukkan Yodi ada di sekitar Rempoa, Tangerang Selatan.
Tubagus mengatakan kesimpulan Yodi Prabowo bunuh diri, didapat setelah penyidik melakukan serangkaian penyelidikan dan penyidikan, ditambah analisa hasil olah TKP, hasil puslabfor, hasil pemeriksaan kedokteran forensik, hasil analisa call data record (CDR) handphone korban, serta analisa hasil pemeriksaan saksi.
"Ada sejumlah persoalan pribadi yang kami yakini terkait dengan dugaan bunuh diri YP atau membuatnya depresi hingga bunuh diri," kata Tubagus dalam konpers di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020). (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnewsbogor.com dengan judul Polisi Ungkap Hasil Pemeriksaan Pria Asal Riau yang Mengaku Bunuh Editor Metro TV: Dia Itu Marah
dan di Tribunnews.com Hasil Pemeriksaan Pria di Riau yang Mengaku Bunuh Editor Metro TV Yodi Prabowo, Kini Dipulangkan