Kronologi Ricuh Kedatangan Gatot Nurmantyo di TMP Kalibata, Pendemo dan Peziarah Sempat Bentrok
Berdasarkan pantauan tim Warta Kota, kawasan TMP Kalibata dijaga ketat oleh personel TNI dan kepolisian.
Editor: Irsan Yamananda
Sebelumnya, massa juga memblokade Gedung Juang 45 di Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, tempat acara silaturahim KAMI Jatim digelar.
Wakil Ketua Eksekutif KAMI Jatim, Agus Maksum menyayangkan aksi blokade yang dilakukan massa dan juga pembubaran acara yang dilakukan aparat kepolisian.
Pasalnya, acara tersebut sebenarnya hanya untuk internal pengurus KAMI dengan tidak melibatkan banyak orang.
Sebelum menggelar acara, pihak panitia juga sudah menyampaikan surat pemberitahuan kepada polisi.
"Tapi acara dibubarkan karena dianggap tidak ada izin,
padahal ini acara internal, hanya ramah tamah biasa,
tidak dihadiri banyak orang," katanya saat dikonfirmasi, Senin siang.
Sementara itu, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo menganggap aksi penolakkan yang dilakukan sejumlah elemen tersebut dianggap orang bayaran.
Oleh karena itu, pihaknya mengaku bersyukur karena kehadiran KAMI dapat membawa berkah di tengah sulitnya ekonomi.
"Dalam kondisi sulit semacam ini kita harus bersyukur ada rekan kami melakukan demo karena kehadiran KAMI. Demo kan dibayar," jelasnya.
"Kita doakan para pendemo pulang ke rumah selamat dan membawa uang sekedarnya untuk keluarga.
Jadi keberadaan kami menjadi berkah bagi mereka," kata Gatot yang menjabat sebagai Presidium KAMI di Masjid Assalam Purimas Gununganyar Surabaya, Senin sore. (Tribunnewsmaker/*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Breaking News: Ricuh Kedatangan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo ke TMP Kalibata.
BACA JUGA : di Tribunnews.com dengan judul Kronologi Ricuh Kedatangan Gatot Nurmantyo di TMP Kalibata, Pendemo & Peziarah Sempat Bentrok.