Breaking News:

2 Bulan Setelah Meninggal Dunia, Rumah Goo Hara Dimasuki Maling yang Curi Brankas, Ini CCTV-nya!

Rumah Goo Hara dimasuki maling tak lama setelah kematiannya, berhasil curi brankas dan melarikan diri

Oh! Boy magazine via haradaily.tumblr dan channels.vlive.tv
Goo Hara 

Aku rindu ibu. Aku rindu dan ingin merasakan punya ibu.

Aku selalu memendamnya, tidak mengeluarkannya, menyimpannya di dalam.

Aku lebih putus asa daripada siapa pun dan aku ingin merasakan.

Aku lebih dari siapa pun. Sakit .. tidak, aku bisa terluka. Aku lebih dari pantas untuk terluka," tulis Hara dalam buku hariannya.

Goo Hara
Goo Hara (Koreaboo)

Dari semua halaman, frasa “Tidak apa-apa” adalah frasa yang paling sering ditulis.

JTBC kemudian membawa buku harian Hara ke profesor psikologi di universitas untuk dianalisis.

Profesor Kim Tae Kyung memperhatikan bahwa Hara terus-menerus menggunakan ungkapan "Tidak apa-apa" seolah-olah dia berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia memang baik-baik saja.

"Tidak apa-apa. Tidak apa-apa.

Tidak apa-apa. Hara.

Tidak apa-apa. Tidak apa-apa.

Tidak apa-apa. Tidak apa-apa."

Tetapi tulisan yang paling menonjol menurut Profesor Kim adalah ketika Goo Hara berbicara tentang "diizinkan untuk dicintai".

Ia merasakan urutan tulisan Hara menunjukkan bahwa ia mencoba membujuk dirinya untuk berpikir positif tetapi karena tidak berhasil, dia menjadi takut.

"Apakah keberadaanku mengganggu?

Siapa Aku? Apa yang harus aku lakukan? Aku bertanya-tanya siapa diriku. Apakah aku diizinkan untuk dicintai? Apakah aku perlu mencintai?"

Profesor Kim mencatat bahwa frasa ini sering digunakan oleh individu yang tidak pernah mendapatkan cinta tanpa syarat.

Mereka harus berusaha dulu demi mendapatkan cinta dan kasih sayang seseorang tapi cinta itu mudah hilang.

Goo Hara
Goo Hara (Instagram/koohara__)

Bagian yang paling menonjol bagi saya adalah ketika dia berkata, "Apakah aku seseorang yang diizinkan untuk dicintai?" Pikiran-pikiran ini biasanya dari orang-orang yang hanya mencintai dengan syarat, mereka tidak pernah menerima cinta tanpa syarat, ujar Kim Tae Kyung.

Jaraknya dengan cinta mungkin berasal dari kenyataan bahwa ibu Goo Hara meninggalkannya ketika dia masih kecil, dan ayahnya tidak selalu ada untuknya karena sang ayah sibuk bekerja.

"Ayah, aku seperti ini karena karena Song ___ melahirkanku. Kau dulu mengajakku berkeliling sambil berselingkuh dari ayah, dan Kau...

Mengapa kau melahirkanku jika aku akan menjadi seperti ini?"

Profesor Kim yakin bahwa Hara memiliki kasih sayang kepada ayahnya, tetapi dia tidak menganggap ibu kandungnya sebagai seseorang yang lebih dari sekadar ibu kandung.

"Kelihatannya tidak banyak, tetapi dia memanggil ayahnya dengan 'ayah' tetapi memanggil ibunya dengan namanya. Itulah bedanya. Dia adalah anak ayahnya tetapi bukan anak ibunya," ujar Kim Tae Kyung.

Ketika para wartawan bertanya apa artinya ketika Hara menulis bagaimana dia merindukan ibu, Profesor Kim percaya bahwa Hara lebih merujuk pada gagasan ibu yang menghibur dan penuh kasih daripada ibu kandungnya.

Hara hanya ingin mendapatkan cinta tanpa syarat layaknya yang diberikan ibu normal kepada anak mereka.

Kim Tae Kyung menyebut:

"Kita tidak menganggap ibu sebagai ibu hanya untuk pengertian biologis. Kita juga menganggap mereka adalah ibu karena mereka adalah sumber bagi kita untuk beristirahat dan menemukan kenyamanan. Dia mungkin berbicara tentang Song, tetapi dia lebih cenderung mencari figur ibu yang memberikan kenyamanan.

Sangat mungkin bahwa ia yang meminta bantuan, mengatakan 'Saya mengalami kesulitan. Saya ingin seseorang menghibur saya. Saya lelah.'

(Tribunnewsmaker.com/*/Talitha)

Sebagian artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Terbongkar Isi Buku Harian Goo Hara Usai Setahun Wafat, Sempat Curhat Pilu soal Perselingkuhan Ibu

Dan di Tribunnews.com, Rumah Goo Hara Dimasuki Maling yang Curi Brankas 2 Bulan Setelah Sang Aktris Meninggal Dunia

Tags:
Goo HaraCCTVmaling
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved