UU Cipta Kerja
Ferdinand Mundur dari Demokrat karena Beda Sikap Soal UU Cipta Kerja: Daripada Jadi Konflik Internal
Ferdinand berencana untuk mengantarkan langsung surat pengunduran diri tersebut ke Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Demokrat.
Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pada hari Minggu, 11 Oktober 2020 Ferdinand Hutahaean mengundurkan diri dari Partai Demokrat.
Keputusan itu diumumkan Ferdinand melalui akun Twitter-nya.
"Ya betul, saya memang telah resmi umumkan mengundurkan diri lewat akun Twitter saya," ujar Ferdinand ketika dikonfirmasi Kompas.com, Minggu.
Ferdinand berencana untuk mengantarkan langsung surat pengunduran diri tersebut ke Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Demokrat.
Rupanya, Ferdinand mengajukan pengunduran diri karena adanya perbedaan prinsip dan cara pandang dengan sikap partai terkait isu-isu nasional.
Termasuk soal Undang-Undang (UU) Cipta Kerja yang disahkan DPR pada Senin, 5 oktober 2020.
Baca juga: Temui Buruh dan Diskusi Soal UU Cipta Kerja, Ganjar: Kami & Serikat Pekerja Sama-sama Tidak Mengerti
Baca juga: GNPF, FPI, PA 212, dan Ormas Dikabarkan akan Gelar Aksi Tolak UU Cipta Kerja di Istana Negara Besok
Baca juga: Bantah Pernyataan Jokowi, KSPI Sebut Demo Tolak UU Cipta Kerja Tak Didasari Hoaks dan Disinformasi

Seperti diketahui, Partai Demokrat bersama PKS menyatakan menolak pengesahan UU tersebut.
"Perbedaan prinsip dan perbedaan cara pandang terkait isu-isu nasional antara saya dan pengurus lainnya adalah alasan utama," kata dia.
"Terakhir kemarin cara pandang terhadap UU Cipta Kerja yang sangat mendasar bagi saya semakin menguatkan pilihan saya untuk mundur," lanjut Ferdinand.
Ferdinand juga memiliki perbedaan prinsip dengan cara untuk pengelolaan partai yang membuatnya merasa tak nyaman lagi.
Baca juga: Beri Pernyataan Resmi soal UU Cipta Kerja, 2 Penjelasan Jokowi Ini Disebut Masih Simpang Siur
Hal ini pula yang memutuskannya untuk segera pergi dari Demokrat meski dirinya menjabat sebagai Kepala Biro ESDM Departemen VII Energi Sumber Daya Mineral di partai tersebut.
"Daripada jadi konflik di internal, lebih baik saya pergi dengan keyakinan prinsip politik saya bahwa kepentingan bangsa jauh di atas segalanya, termasuk di atas kepentingan politik kelompok."
"Maka saya bersikap untuk pergi dan mundur," kata dia.
Menurut Ferdinand, perbedaan tersebut sudah cukup lama dirasakannya.
Beberapa isu yang berbeda pandangannya adalah isu soal tenaga kerja asing, harga BBM, termasuk UU Cipta Kerja.