Achmad Yurianto Diberhentikan Sebagai Dirjen P2P Kemenkes Setelah Sekitar Sebulan Menjabat, Kenapa?
Menkes Terawan Copot Achamd Yurianto dari jabatan dirjen P2P Kemenkes, alasannya berhubungan dengan rotasi?
Editor: Talitha Desena
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Achmad Yurianto tak lagi memegang jabatan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan
Achmad Yurianto dicopot pada Jumat (23/10/2020).
Sebelumnya, Achmad Yurianto dilantik pada 3 September 2020.
Dirinya baru sekitar sebulan lebih menjabat sebagai Dirjen P2P Kemenkes.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto melantik Yurianto menjadi Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi pada Jumat.
Dilansir dari siaran pers Kemenkes pada Jumat, dasar pelantikan itu adalah Surat Keputusan Presiden Nomor 155/TPA Tahun 2020.
Baca juga: Achmad Yurianto Ungkap Selain 3M, Masyarakat Harus Gerakkan 3W untuk Cegah Virus Corona
Baca juga: Selain 3M, Achmad Yurianto Punya Rumus 3W untuk Menekan Penyebaran Covid-19, Apa Itu?
Mengenai Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Kesehatan.
Hal tersebut dilakukan semata-mata sebagai upaya pembenahan dan pemantapan organisasi tersebut.
Yang dilakukan dalam rangka peningkatan kinerja guna mencapai pelayanan yang maksimal.
“Pelantikan ini hendaklah dimaknai sebagai kepentingan organisasi, bukan sekadar penempatan figur pejabat pada jenjang jabatan dan kepentingan tertentu," kata Terawan.
"Pembenahan dan pemantapan organisasi dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja dan penyelenggaraan tugas serta pelayanan yang maksimal,” lanjutnya.
Atas tugas baru yang diemban Yurianto, Terawan berharap amanah yang dipercayakan dapat dilaksanakan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab serta komitmen yang kuat.
Menkes pun juga meminta agar semua kinerja baik yang telah ditorehkan selama menjabat sebagai Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit bisa diteruskan dalam rangka peningkatan kinerja organisasi Kementerian Kesehatan.
Terutama di masa pandemi sekarang ini, Terawan meminta agar situasi ini menjadi momentum bagi Yurianto melalui jabatan barunya untuk terus berinovasi guna memberikan kemudahan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan khususnya layanan digital.
“Saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya atas pengabdian saudara selama ini melaksanakan tugas sebagai Dirjen P2P dengan baik dan semoga pengalaman selama ini dapat bermanfaat dalam mengemban tugas di tempat baru,” ujar Terawan.
Hingga berita ini ditulis, Yurianto sendiri belum memberikan komentar atas pemberhentian dirinya sebagai Dirjen P2P Kemenkes.
Sebelumnya, Achmad Yurianto Ajak Terapkan 3W
Achmad Yurianto mengatakan, selama ini masyarakat diimbau menerapkan 3M yaitu Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak agar rantai penyebaran Covid-19 mereda.
Namun ternyata, dirinya memiliki cara jitu lainnya agar Covid-19 yang berasal dari virus Sars-Cov-2 itu segera hilang penyebarannya.
Yurianto mengatakan, cara jitu tersebut dinamakan 3W.
“Kalau saya malah cenderung jadi 3W.
Wajib jaga jarak, Wajib pakai masker, Wajib cuci tangan pakai sabun,” kata Yurianto dalam keterangannya, Rabu (21/10/2020).
Ia berujar, supaya masyarakat tidak menganggap Covid-19 akan selesai dengan adanya vaksin.
"Jangan menganggap jika sudah divaksin, maka bebas meninggalkan protokol kesehatan," ujar Yurianto.
Sebab, dijelaskannya, vaksin ternyata lini kedua untuk menangkal Covid-19. Lini utamanya yakni tetap pada protokol 3M dan 3W.
Yurianto mengingatkan pandemi ini terkena di banyak negara, dan banyak negara yang belum akan melaksanakan vaksinasi.
“Maka datangnya pandemi ke setiap negara lagi sangat mungkin.
Tiongkok sendiri, tetap saja menyaring kunjungan yang masuk, harus karantina 14 hari.
Jadi mari sama-sama kita pahami. Bukan dengan vaksinasi maka pandemi selesai,” kata dia.
“Vaksin adalah pertahanan kedua untuk tidak sakit jadi sakit.
Tak benar dengan vaksin kita akan normal seperti dulu, kita masih harus adaptasi dengan kebiasaan yang baru,” imbuhnya.
Sekalipun sudah mencapai herd immunity atau kekebalan kawanan, kata dia, tetap harus melakukan protokol kesehatan.
Sebab menurut Yurianto, saat ini pergerakan orang adalah faktor satu-satunya. Pembawa penyakit adalah manusia.
"Jika terjadi kontak dekat tak terlindungi manusia yang rentan terjadi penularan," kata Yurianto.
Sebagaimana diketahui, pemerintah lewat Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan protokol kesehatan 3M yaitu Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak.
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia.
Makanya, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.
(Tribunnewsmaker.com/Kompas/Tribunnews)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Achmad Yurianto Diberhentikan dari Jabatan Dirjen P2P Kemenkes dan di Tribunnews.com dengan judul Selain Andalkan 3M, 3W Jadi Cara Jitu Putus Penularan Covid-19
Dan di Tribunnews.com, Achmad Yurianto Tak Lagi Menjabat Sebagai Dirjen P2P Kemenkes Setelah Jabat Sekitar Sebulan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/newsmaker/foto/bank/originals/achmad-yurianto.jpg)