Diganti Sandiaga Uno, Ini Daftar Kebijakan Wishnutama Saat Jadi Menparekraf, Ada Anggaran Influencer
Berikut deretan kebijakan Wishnutama saat menjabat Menparekraf. Ada anggaran untuk influencer.
Editor: ninda iswara
Wishnutama kemudian memberi klarifikasi bahwa anggaran tersebut tidak hanya untuk influencer, juga untuk promosi, fame trip, dan pengenalan destinasi wisata.
Influencer yang digaet semuanya berasal dari mancanegara karena targetnya adalah wisatawan mancanegara.
Belakangan anggaran tersebut tersebut ditunda lantaran kasus positif Covid-19 di Indonesia kian meningkat.

Baca juga: BAKAL Diupah Berapa Sandiaga Uno hingga Risma sebagai Menteri Pengganti di Reshuffle Kabinet?
Baca juga: Kenang Glenn Fredly, Wali Kota Ambon akan Buat Museum atau Buku, Dapat Dukungan dari Wishnutama
Kemenparekraf mengumumkan soal skema insentif bagi sektor pariwisata akibat dampak Covid-19 sejak Februari 2020.
Skema tersebut terdiri dari beberapa kebijakan.
Salah satunya adalah insentif pajak.
Pemerintah mengeluarkan program berupa insentif pajak dan stimulus untuk dunia usaha.
Salah satu sektor yang mendapatkannya adalah sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Hal ini dilakukan sebagai upaya menjaga keberlangsungan industri agar tetap berjalan di tengah pandemi.
Selain insentif pajak, ada pula skema dana hibah pariwisata senilai Rp 3,3 triliun.
Dana hibah tersebut diperuntukkan bagi pelaku usaha hotel, restoran, dan pemerintah daerah (pemda).
Dana tersebut disebut cair pada November 2020 silam.
Dana hibah pariwisata ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainibility) serta operasional usaha lainnya.
Selain untuk industri pariwisata, pada Februari 2020 pemerintah juga mencanangkan insentif untuk wisatawan. Untuk wisatawan domestik, pemerintah sempat memberikan diskon 30 persen penerbangan ke 10 tujuan wisata.

Pada April 2020, Kemenparekraf merealokasi anggaran sebesar Rp 500 miliar untuk membantu menyelamatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam masa darurat Covid-19.