Rekaman CCTV Jung In Minta Dipeluk Sehari Sebelum Tewas, Kematiannya Curi Perhatian Jimin BTS
Update terbaru kasus kematian Jung In, balita 16 bulan yang dianiaya orangtua angkat.
Editor: Vega Dhini Lestari
Diketahui, kasus kekerasan yang dialami Jung In terungkap setelah guru di tempat penitipan anak merasa curiga pada kondisi tubuh balita 16 bulan ini.

Mengutip Koreaboo, 12 Oktober 2020, sehari sebelum kematian Jung In, bocah malang ini dititipkan ke tempat penitipan anak.
Kala itu, Jung In terlihat manja dan meminta sang guru untuk terus memeluknya.
Guru pun menjadi khawatir dengan kondisi Jung In dan mulai mengamati tubuhnya untuk mencari tahu, apakah ada luka baru.
Rekaman CCT menunjukkan guru mengamati perut Jung In yang terlihat tidak normal.

Guru itu kemudian memberi tahu ayah angkat Jung In, Ahn, mengenai masalah tersebut.
Namun, diduga Ahn membantahnya.
Meski begitu, selama di penitipan anak, Jung In tidak menangis atau mengungkapkan rasa sakit.
Rekaman berbeda memperlihatkan Jung In menolak makan dan minum, ia memilih duduk sendirian tak berbaur dengan teman-temannya.

Para guru di penitipan anak adalah pihak pertama yang mengumpulkan bukti foto dan melaporkan adanya kekerasan terhadap Jung In oleh Jang dan Ahn.
Pada Maret 2020, Jung In mendatangi penitipan anak dengan memar cukup besar di sisi wajahnya.


Minggu berikutnya, ada memar baru di sisi lain wajah Jung In.
Di bulan Mei 2020, para guru mengajukan laporan pertama - setelah mereka menemukan memar yang tak biasa di paha Jung In.
Sayangnya, laporan pertama itu menyimpulkan Jang dan Ahn tidak bersalah.

"Polisi secara khusus mengatakan itu (bukti-bukti) tidak bisa menjadi penyiksaan anak, kecuali ada patah tulang atau luka terbuka," ungkap guru Jung In.