Penanganan Covid
GeNose, Alat Deteksi Covid-19 Buatan UGM, akan Digunakan di Stasiun Kereta, Ini Jadwal dan Harganya
Luhut Binsar Panjaitan sebut alat GeNose buatan UGM bisa digunakan di stasiun kereta dalam waktu dekat.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pemerintah akan menggunakan GeNose, alat deteksi Covid-19 yang dibuat oleh Universitas Gajah Mada (UGM), di Stasiun Kereta Api mulai Jumat (5/2/2021) mendatang.
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan telah meninjau langsung alat deteksi Covid-19 GeNose di Stasiun Pasar Senen, pada Sabtu (23/1/2021).
Dikutip dari tayangan program Kompas Petang, Kompas TV, pada Sabtu (23/1/2021) petang, Luhut menyarankan agar GeNose bisa digunakan di semua publik area yang ada di Indonesia.
"GeNose ini yang pertama di dunia dan sudah dapat izin emergency use authorization. Kita harus bangga buatan Indonesia," terang Luhut dalam siaran pers pada Sabtu (23/1/2021).
Luhut menegaskan akurasi GeNose ini sudah mencapai di atas 90 persen, dan akan semakin akurat sejalan dengan banyaknya sampel yang dites.
"Ini bukan hanya untuk Covid-19 saja, nanti akan bisa dikembangkan untuk TBC, kanker paru, dan lain sebagainya," tambah Luhut.
Baca juga: PPKM Jawa - Bali Diperpanjang, Tak Efektif Jika Masyarakat Tak Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan
Baca juga: Dokter di Palembang Wafat setelah Divaksin Covid-19, Faktanya Lain, Bintik Merah Buktikan Sebabnya

Stasiun Kereta Api Jadi Pilihan Pertama untuk Penggunaan GeNose
Menurut Menhub Budi Karya, GeNose akan mulai digunakan di alat transportasi kereta api mulai Jumat (5/2/2021) mendatang.
Setelah digunakan di kereta api, nantinya GeNose ini akan digunakan di mode transportasi lainnya seperti pesawat.
"Bertahap di kereta api dulu. Kan kereta api ini tarifnya rendah. Kalau antigen lebih mahal dari tarifnya kan kasihan, " terang Budi.
Kereta api menjadi pilihan pertama untuk penggunaan GeNose karena ketera api sering menjadi pilihan transportasi bagi semua elemen maysrakat.
Alat deteksi Covid-19 yang dipatok dengan harga Rp 20.000 ini, juga dinilai lebih nyaman digunakan karena hanya memerlukan sampel berupa hembusan napas.
Dengan harganya yang terjangkau, diharapkan GeNose bisa membantu meringankan masyarakat dalam memenuhi persyaratan untuk bepergian jauh, yang selama ini harus menggunakan Rapid Test dan Tes Swab Antigen.
Baca juga: Dunia Masih Berjuang Lawan Pandemi, Begini Kondisi Wuhan yang Pertama Kali Umumkan Kasus Covid-19
Baca juga: Sehari Usai Divaksin Covid-19, Seorang Dokter Ditemukan Tewas di Mobil, Ini Fakta & Dugaan Penyebab
Tanggapan Penumpang tentang GeNose
Para penumpang kereta yang ada di Stasiun Pasar Senen mengaku, masih belum mengetahui informasi terkait penggunaan GeNose ini.
Namun dengan harganya yang terjangkau, mereka menyambut dengan baik penggunaan GeNose di Stasiun Kereta.
"Kalau untuk meringankan rakyat monggo, boleh-boleh saja dan jangan sampai memberatkan," ungkap salah satu penumpang kereta, Nur Sidah.
Sementara menurut penumpang kereta lainnya, Imam mengatakan, penggunaan GeNose sedikit lebih menguntungkan daripada rapid test antigen.
"Di samping biayanya cuma Rp 20.000, dan itu juga cuma pernapasan kita yang diambil sampelnya," ujar Imam.
Imam menambahkan ia menyetujui penggunaan GeNose ini karena dianggap lebih efisien.
Baca juga: Sibuk Bolak-balik Lokasi Bencana, Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Positif Corona, Staf Tertular
Baca juga: Jaga Kesehatan Mental Selama Pandemi Covid-19, Ini 6 Tips Sederhananya, Cari Hiburan & Kelola Emosi
GeNose Digunakan Sebagai Pilihan Lain, Bukan Gantikan Tes Swab
Juru Bicara Kementrian Perhubungan (Kemenhub), Adita Irawati mengatakan, sekarang Kemenhub sedang melakukan koordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 terkait izin penggunaan GeNose sebagai alat deteksi Covid-19.
Setelah keluar izin, nantinya pihak Kemenhub akan mengeluarkan surat edaran untuk operator transportasi.
Untuk saat ini, operator transportasi menggunakan Surat Edaran Kementrian Perhubungan Nomor 3 Tahun 2021, yang berisi aturan tentang kewajiban penumpang untuk menyertakan hasil negatif Covid-19, baik dari Rapid Test maupun Tes Swab Antigen.
Pihak Kemenhub menegaskan, mulai 5 Februari GeNose bukan digunakan untuk menggantikan Tes Swab, tapi bisa menjadi salah satu pilihan.
Karena Rapid Test Antigen dan Tes Swab akan tetap bisa menjadi pilihan bagi para penumpang.
Pemerintah meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk bisa mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk penggunaan GeNose di Stasiun Kereta Api.
PT KAI juga diminta untuk berkoordinasi dengan Tim GeNose, diantaranya untuk menyiapkan pembuatan Standard Operating Procedure (SOP), menyiapkan perangkat, dan menentukan stasiun mana saja yang akan diterapkan alat deteksi GeNose. (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Alat Deteksi Corona GeNose Buatan UGM akan Digunakan di Stasiun Kereta Mulai 5 Februari