SBMPTN 2021
CATAT Penyesuaian Jadwal dan Pelaksanaan UTBK-SBMPTN 2021, Ada Kebijakan Terkait Waktu Ibadah
Penambahan waktu pada Pusat UTBK di UI, UNJ dan UPN Veteran Jakarta sebanyak 4 sesi.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Zenius juga menemukan bahwa siswa yang menerapkan metode belajar serupa, di mana mereka belajar selama kurang lebih 20 menit selama dua kali sehari selama tiga kali seminggu, memiliki peluang lebih besar untuk lolos UTBK.
Temuan ini juga didukung oleh studi Cornell University yang menemukan bahwa rentang perhatian siswa berkurang setelah belajar selama 15-20 menit.
Artinya, semakin lama siswa belajar di setiap sesi, fokus mereka akan mudah terpecah dan mereka mudah lelah, sehingga efisiensi belajar mereka akan berkurang.
"Periode waktu belajar yang tetap akan membuat siswa untuk melakukan lebih banyak hal dalam periode yang lebih singkat dan dengan tambahan waktu istirahat setelah sesi belajar selama 20 menit, siswa akan dapat menjaga otak mereka tetap segar dan siap untuk menghadapi lebih banyak tantangan dan meningkatkan kemampuan mengingat," jelas Rohan.
Sementara itu, Honorary Research Associate dari Universitas Oxford, Paul Kelley, juga menemukan hal serupa dalam penelitiannya tahun 2016.
Dia menemukan bahwa metode belajar ‘spaced repetition’, di mana siswa belajar dalam periode singkat yang intens dan diselingi dengan istirahat selama 10 menit dalam satu sesi pembelajaran selama 60 menit, mampu meningkatkan kinerja mereka.
Mereka bahkan memiliki prestasi lebih baik daripada siswa yang belajar sendiri atau siswa yang mengikuti pembelajaran tradisional di kelas dengan durasi lebih panjang.
Tak hanya dengan metode belajar
Meski begitu, Rohan menekankan, untuk lolos UTBK, kedua metode ini tidak bisa berdiri sendiri. Siswa harus menikmati proses belajar dan harus memahami apa yang mereka pelajari.
"Lebih jauh, kami juga menemukan siswa yang lulus UTBK akan menjawab soal-soal mulai dari soal dengan keterampilan berpikir tingkat rendah (lower-order thinking skills/LOTS) hingga soal yang lebih sulit dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher-order thinking skills/HOTS)," tuturnya.
Karenanya, lanjut dia, untuk lebih membekali siswa dengan keterampilan nyata yang diperlukan untuk ujian, Zenius telah meningkatkan konten UTBK dalam aplikasi kami secara signifikan untuk merangsang kegiatan belajar yang lebih aktif, seperti bank soal yang memungkinkan siswa untuk memilih LOTS, HOTS, atau tryout dengan mudah.
"Kami bangga dalam menciptakan konten dan produk yang menyenangkan untuk siswa kami dan kami ingin siswa secara aktif mencari pengetahuan baru sendiri. Kami percaya dengan mempromosikan latihan secara simultan semacam ini, siswa akan dapat dengan cepat meningkatkan dan membangun penguasaan keterampilan UTBK mereka,” lanjut Rohan.
(Kompas/ Ayunda Pininta Kasih)