5 FAKTA Kebocoran Data Penduduk, Kata Ahli IT hingga BPJS Kesehatan, Berpotensi Pembobolan Rekening
Inilah deretan fakta mengenai kebocoran data penduduk yang berasal dari laman BPJS Kesehatan.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Juru Bicara Kominfo Dedy Permadi dalam rilis, mengatakan pihaknya telah memanggil Direksi BPJS Kesehatan sebagai pengelola data pribadi yang diduga bocor.
"Kominfo menemukan bahwa sampel data diduga kuat identik dengan data BPJS Kesehatan. Hal tersebut didasarkan pada data Noka (Nomor Kartu), Kode Kantor, Data Keluarga/Data Tanggungan, dan status pembayaran yang identik dengan data BPJS Kesehatan," kata Dedy.
Pemanggilan jajaran direksi untuk proses investigasi sesuai amanat PP 71 Tahun 2019.
Diketahui, Kominfo melakukan investigasi terhadap dugaan kebocoran data ini sejak 20 Mei 2021.
Kominfo melakukan langkah antisipatif untuk mencegah penyebaran data lebih luas.
Caranya dengan mengajukan pemutusan akses terhadap tautan (link) untuk mengunduh data pribadi tersebut.
Terdapat 3 tautan yang terindetifikasi, yakni bayfiles.com, mega.nz, dan anonfiles.com. "Sampai saat ini tautan di bayfiles.com dan mega.nz telah dilakukan takedown, sedangkan anonfiles.com masih terus diupayakan untuk pemutusan akses segera," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate.
4. Kemendagri
Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) memastikan dugaan kebocoran data penduduk yang viral di media sosial bukan dari Dukcapil.
“Berdasarkan poin 4, dari struktur dan pola datanya, saya memastikan itu bukan data yang bersumber dari dukcapil. Karena struktur data di Dukcapil tidak seperti itu,” tulis Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh dalam keterangan tertulis, Kamis (20/5/2021).
Pihak Dukcapil memastikan hal itu setelah melakukan analisis.
Tim Ditjen Dukcapil telah mengimpor dan menelusuri data yang ada dalam website Raid Forums dalam akun bernama Kotz.
Zudan mengatakan, data di Dukcapil tidak memiliki informasi terkait tanggungan, NPWP, hingga nomor telepon.
5. BPJS Kesehatan
Masih dikutip dari sumber yang sama, Kepala Humas BPJS Kesehatan M Iqbal Anas Ma'ruf mengatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan atas dugaan kebocoran data yang disebut bersumber dari BPJS Kesehatan.