FAKTA Vaksin Berbayar Kimia Farma: Tuai Polemik, Saham Melejit, Dinilai Tak Etis, Akhirnya Ditunda
Simak sederet fakta vaksin berbayar di Kimia Farma yang menuai polemik hingga pelaksanaannya ditunda.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Simak sederet fakta vaksin berbayar di Kimia Farma yang menuai polemik.
Antusiasme masyarakat yang tinggi akan vaksinasi Covid-19 seolah membuka sejumlah peluang.
Beberapa daerah bahkan sudah membuka vaksinasi Covid-19 gratis yang bisa diikuti masyarakat umum.
Mereka hanya perlu mendaftar secara online dan menunggu informasi lebih lanjut.
Namun dikarenakan antusiasme masyarakat yang cukup tinggi untuk mendapatkan vaksin gratis, permintaan membludak.
Tak sedikit yang terpaksa harus menelan kekecewaan karena tak mendapatkan kuota untuk vaksin.
Hal ini ternyata membua peluang bagi PT Kimia Farma untuk menyediakan vaksin Covid-19.
Baca juga: Polemik Vaksin Covid-19 Berbayar Kimia Farma, dr Tirta Sebut Kurang Sepakat: Sudah Diketok
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Berbayar Kimia Farma Ditunda, Awalnya Dijadwalkan Mulai 12 Juli 2021, Ada Apa?

Namun PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menyediakan vaksin Covid-19 berbayar.
Meski disambut baik, ternyata keputusan ini justru menuai polemik.
Tuai sejumlah polemik, vaksinasi berbayar gotong royong individu dari PT Kimi Farma ini akhirnya ditunda.
Di mana diketahui sebelumnya, vaksinasi berbayar tersebut rencana awalnya akan dilakukan mulai hari ini, Senin (12/7/2021).
Dengan rincian biaya sebagai berikut:
Vaksin Covid-19 per dosis Rp 321.660 ditambah harga layanan Rp 117.910 sehingga harga per dosis vaksin Covid-19 berbayar yang dibebankan kepada penerima manfaat seharga Rp 439.570 per dosis.
Biaya tersebut untuk satu kali vaksin, sehingga total untuk dua kali vaksin covid-19 sebesar Rp 879.140.
Penundaan
