Wanita yang Hamil 4 Bulan Alami Keguguran, Malah Dipenjara 4 Tahun, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Seorang wanita yang mengalami keguguran saat hamil 4 bulan malah dipenjara 4 tahun, kenapa?
Penulis: Talitha Desena Darenti
Editor: ninda iswara
Mereka merasa itulah yang terbaik bagi si janin, karena ia tak mungkin hidup normal jika lahir nanti.
Pada kehamilan 25 minggu pada Februari 2018 Sofia pergi ke Rumah Sakit St Mary, Manchester, yang merupakan bagian dari Yayasan NHS Universitas Manchester, untuk mengakhiri kehamilan.
Selama prosedur, yang biasanya berlangsung sekitar tiga jam, jarum dimasukkan ke dalam perut ibu.
Detak jantung bayi kemudian berhenti, dan sang ibu tidak punya pilihan selain melahirkan janin yang mati.
Setelah disuntik, dokter kembali memeriksa dan memastikan suntikan telah bekerja.
Dokter yakin jika suntikan itu telah menggugurkan janin Sofia.
"Sungguh melegakan mengetahui penderitaannya sudah berakhir tapi memilukan bahwa dia telah pergi," ucap Sofia.
Dengan suami di sisinya, Sofia dipindahkan ke rumah sakit setempat di Bolton untuk melahirkan janin.
Tapi saat di rumah sakit, dia merasakan gerakan aneh di perutnya.
Sofia merasa bayi dalam rahimnya menendang, tapi tim medis tidak percaya pada perkataannya.
Sepuluh jam kemudian, Sofia melahirkan.
Tapi betapa terkejutnya dia saat mendengar suara tangisan bayi.
"Aku pikir aku gila, aku mendengar tangisan dan itulah yang aku inginkan, bayiku hidup."
Bidan yang menolong persalinannya tak kalah kaget.
Ia segera berlari ke koridor untuk meminta bantuan agar bayi Sofia mendapat pertolongan.