Anaknya Ulang Tahun, Wanita Ini Tak Mau Undang Teman Sang Putri yang Berkebutuhan Khusus ke Pesta
Anaknya yang masih SD berulang tahun, wanita ini tak mau mengundang teman sang anak yang berkebutuhan khusus
Penulis: Talitha Desena Darenti
Editor: galuh palupi
Dua hari kemudian, sang anak pulang dengan rambut yang kembali dipotong.
Ayahnya mengira jika rambutnya dipotong lagi oleh temannya.
Tapi sang anak bilang jika kini gurunya yang memotong rambutnya.
"Guru memotong rambutnya untuk meratakannya," katanya.
Dua hari kemudian, Jurnee pulang lagi dari sekolah dengan rambut di sisi lain kepalanya dicukur.
Padahal, Jurnee sudah dibawa ke penata rambut agar dipotong asimetris untuk menyamarkan perbedaan panjangnya.
Hoffmeyer awalnya mengira anak lain melakukannya, tetapi Jurnee bilang itu perbuatan seorang guru.
"Guru memotong rambutnya untuk meratakannya," katanya kepada AP.
Ayahnya pun marah dan mengatakan ini adalah diskriminasi karena sang putri adalah ras campuran.
Dirinya langsung mengeluarkan sang putri dari sekolah itu.
Tak hanya itu, dirinya juga menuntut pihak sekolah 1 juta dollar AS (Rp 14,2 miliar).
Pihak sekolah mengatakan guru memang telah melanggar kebijakan sekolah.
Namun guru tersebut tetap diizinkan untuk bekerja di Sekolah Dasar Ganiard di Mount Pleasant.
Gugatan diajukan di pengadilan federal Michigan barat terhadap Sekolah Umum Mount Pleasant dan dua staf pengajar.
(TribunNewsmaker/Talitha)