Breaking News:

SELAIN Mudik Ada yang Beda di Lebaran 2022, Presiden Jokowi Prediksi 79 Juta Orang Bakal Pulkam

Presiden Jokowi prediksi 79 juta orang bakal mudik lebaran tahun 2022 lonjakan arus lalu lintas tak terelakkan.

Editor: Candra Isriadhi
Wartakota/ Muhammad Azzam
Ribuan pemudik jebol posko di Bekasi 

"Sehingga penanganan harus hati-hati, vaksin lengkap harus dikerjakan, kemudian boosternya terus dikejar," terang Jokowi.

Ilustrasi Mudik Lebaran | Calon penumpang bersiap menaiki bis antar kota di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Jumat (25/3/2022). Presiden Joko Widodo memastikan bahwa masyarakat diperbolehkan mudik pada Lebaran tahun 2022 dengan syarat sudah mendapatkan vaksin dosis lengkap dan booster.
Ilustrasi Mudik Lebaran | Calon penumpang bersiap menaiki bis antar kota di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Jumat (25/3/2022). Presiden Joko Widodo memastikan bahwa masyarakat diperbolehkan mudik pada Lebaran tahun 2022 dengan syarat sudah mendapatkan vaksin dosis lengkap dan booster. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN )

Alasan Mudik Wajib Vaksin Booster Covid-19

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, mobilitas mudik dinilai lebih masif ketimbang acara MotoGP Mandalika, sehingga perlu vaksinasi booster untuk mengurangi risiko jika tertular Covid-19.

Pemerintah mewajibkan vaksinasi booster untuk meningkatkan kekebalan imunitas masyarakat karena puluhan juta orang akan mudik tahun ini.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, mengatakan diwajibkannya vaksinasi booster tentu memiliki pertimbangan yang jelas.

Baca juga: Mudik Idul Fitri Sudah Boleh, Simak Dulu Jadwal Libur Puasa dan Lebaran 1443 H untuk Anak Sekolah

''Mobilitas masyarakat yang masif memungkinkan penularan yang lebih tinggi. Maka dari itu vaksinasi booster penting dilakukan untuk membantu mengurangi dampak kesakitan jika tertular Covid-19,'' katanya, dikutip Senin (28/3/2022).

Hasil survey Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Kementerian Perhubungan tentang mudik lebaran 2022 diketahui potensi masyarakat yang akan melakukan mudik berjumlah sekitar 80 juta orang.

Jubir Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi Sebut 2 Persen Pelaku Perjalanan Internasional Positif COvid-19 saat masuk Indonesia (Youtube Kementerian Kesehatan RI) Sabtu (10/9/2021).
Jubir Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi Sebut 2 Persen Pelaku Perjalanan Internasional Positif COvid-19 saat masuk Indonesia (Youtube Kementerian Kesehatan RI) Sabtu (10/9/2021). (Youtube Kementerian Kesehatan RI)

Jumlah tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan jumlah penonton acara MotoGP Mandalika yang dibatasi maksimal sebanyak 60 ribu orang.

Dengan demikian, lanjut dr. Nadia, vaksinasi booster tetap harus dilaksanakan. Pemberian vaksinasi booster tetap mengacu pada interval pemberian vaksinasi, mulai dari vaksinasi pertama, vaksinasi kedua, hingga vaksinasi booster.

''Bagi masyarakat yang belum vaksinasi booster dan kebetulan akan melakukan mudik, diharapkan segera melakukan vaksinasi jika telah tiba waktunya. Vaksinasi booster bisa disuntikkan minimal setelah tiga bulan kepada orang yang sudah divaksinasi lengkap,'' ucap dr. Nadia.

Dengan masifnya vaksinasi, merupakan upaya komunal, tidak hanya untuk melindungi diri, juga sekaligus melindungi masyarakat Indonesia terutama para orang tua dari risiko kematian dan kesakitan akibat Covid-19.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwilani/Rina Ayu Panca Rini)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Klaim 79 Juta Orang akan Mudik Tahun Ini, Minta Syarat Mudik Tak Dibandingkan dengan MotoGP.

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
mudikLebaran
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved