KTT G7 di Jerman Didemo Besar-besaran, Jokowi Tetap Hadiri Konferensi Tingkat Tinggi Tersebut
Kedatangan Jokowi di Jerman untuk mengikuti KTT G7 diiringi dengan demo besar-besaran.
Editor: Candra Isriadhi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kedatangan Jokowi di Jerman untuk mengikuti KTT G7 diiringi dengan demo besar-besaran.
Demo tersebut sejatinya ditujukan kepada negara-negara peserta KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) G7.
G7 beranggotakan Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Britania Raya, dan Amerika Serikat.
Dimana Indonsia hnaya merupakan tamu undangan saja berserta dengan negara lain.
Seperti tahun-tahun sebelumnya KTT G7 selalu disambut demo oleh masyarakat sekitar tempat penyelenggara.
Kali ini demo terjadi jelang dimulainya KTT G7 di Elmau, Jerman Minggu (26/6/2022).
Seperti diketahui, Presiden RI Jokowi telah bertolak ke Jerman pada hari yang sama untuk menghadiri forum itu sebagai tamu undangan.
Baca juga: Belum ke Ukraina Kedatangan Presiden Jokowi Distop, Zelensky Ngaku Negaranya Dikepung Rudal
Baca juga: Bikin AS Ketar-ketir Begini Profil Denjaka & Kopassus Pengawal Jokowi Saat Kunjungi Rusia & Ukraina

Kantor berita Jerman DPA melaporkan ribuan orang turun ke jalan di kota Munchen, lebih sedikit dari perkiraan polisi setempat yang memprediksi jumlah peserta mencapai 20.000 demonstran.
Sebanyak lima belas kelompok yang kritis pada isu globalisasi, dari Attac hingga World Wildlife Fund berpartisipasi dalam demonstrasi itu.
Adapun tuntutan yang disuarakan meliputi penghapusan bahan bakar fosil, pelestarian keanekaragaman hayati dan keadilan sosial serta upaya lebih besar untuk memerangi kelaparan.
"Mereka memiliki komitmen yang jelas untuk transisi energi, yaitu keluar dari bahan bakar fosil, semua bentuk bahan bakar fosil, paling lambat pada tahun 2035, sehingga kita dapat berhenti membiayai perang dan konflik," ujar Kilian Wolter dari Greenpeace.
Sehari sebelumnya, anggota Oxfam lebih dulu mengadakan protes di kota itu dengan parodi kepala besar pemimpin G7 untuk menuntut lebih banyak kesetaraan global.
"Kami membutuhkan tindakan nyata untuk mengatasi berbagai krisis di zaman kami," kata Tobias Hauschild, juru bicara Oxfam.
"Itu berarti G7 harus segera bertindak. Mereka harus memerangi kelaparan, ketidaksetaraan, dan kemiskinan," tandasnya.
Baca juga: DITOLAK di KTT G20 Indonesia Presiden Rusia Putin Akan Disambut Hangat Gubernur Papua
Baca juga: Tak Jadi Gabung NATO, Ukraina Nyerah Pada Keadaan Begini Rencana Baru Presiden Volodymyr Zelensky

Sebanyak 18.000 aparat diterjunkan untuk mengamankan lokasi KTT G7.