Temuan Baru Kasus Subang, dr Hastry Bongkar Rahasia Pelaku Lewat Luka Korban, Ada Dendam Kesumat
Sepuluh bulan berlalu sejak kasus pembunuhan ibu dan anak, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, di Subang, Jawa Barat.
Editor: galuh palupi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sepuluh bulan berlalu sejak kasus pembunuhan ibu dan anak, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, di Subang, Jawa Barat.
Kini terungkap fakta baru lewat penjelasan ahli forensik Polri, Komber Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti atau lebih dikenal sebagai Dokter Hastry.
Melalui kanal YouTube miliknya pada Selasa 28 Juni 2022, Dokter Hastry mengungkap bahwa korban anak, yakni Amalia Mustika Ratu sempat memberikan perlawanan ketika dibunuh oleh pelaku.
Hal itu berdasar pada foto-foto hasil visum korban yang memiliki banyak luka kebiruan.
"Kalau aku lihat matanya Amel biru-biru ada luka- luka ini (pelakunya) melampiaskan kekesalan selain ingin menghabisi," ujar Anjas Thailand yang berada dalam satu video bersama dr Hastry.
Dokter Hastry membenarkan opini Anjas.
Baca juga: Identitas Mr X Saksi Kasus Pembunuhan Ibu & Anak Subang Terungkap, Bongkar Rahasia Yoris & Danu
Baca juga: Polisi Sudah Lakukan Gelar Perkara, Kasus Pembunuhan Ibu & Anak di Subang Mulai Temui Titik Terang
Dia bahkan mengungkapkan ada perlawanan Amel saat mendapatkan kekerasan pelaku.
"Dan ada fight, ada perlawanan," ungkap Dokter Hastry.
Dokter Hastry lalu mengungkap fakta lain yang lebih mencengangkan.
Menurutnya, pelaku justru sangat membenci korban pertama, yakni Tuti Suhartini.
Kesimpulan ini pun didapat setelah mengautopsi luka-luka di bagian wajahnya.
"Tapi kalau untuk luka yang didapat di tubuh korban, yang saya yakin orangnya sangat membenci sekali ya ke Ibu Tuti. Karena begitu parah lukanya ibu tuti di bagian wajah," ungkapnya.
"Apa yang membuat level manusia langsung melakukan pembunuhan?," tanya Anjas.
Dokter Hastry pun berargumen bahwa pelaku bisa jadi dilahirkan dari keluarga yang mungkin tidak jelas atau salah asuh sehingga mekanisme pertahanan jiwanya rapuh.
"Dia menginginkan sesuatu atau apapun yang tidak bisa. Dan melihat hal-hal yang diluar kendalinya. Dia begitu marahnya. Begitu emosinya dia melupakan dengan menyakiti orang bahkan bisa membunuh," urainya.