Breaking News:

PILU Keluarga Tak Boleh Buka Peti Brigadir J, Banyak Luka di Tubuh Korban, Ungkap 7 Kejanggalan Lain

Seiring diyakininya ada kejanggalan atas kasus penembakan Brigadir J, pihak keluarga Brigadir J juga mendapatkan perasaan serupa.

TRIBUNJAMBI.COM/ARYO TONDANG/ Facebook Rohani Simanjuntak
Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat ditembak hingga tewas oleh Bharada E di rumah singgah sang jenderal Irjen Sambo di Jakarta, Jumat (8/7/2022). Kini keluarga ungkap kejanggalan. 

Dikutip dari Tribunnews.com, peneliti ICJR, Iftitah Sari, mengatakan berdasarkan keterangan keluarga Brigadir J, ditemukan luka di bagian mata, hidung, mulut, dan kaki.

ICJR mengimbau agar ucapan pihak keluarga menjadi catatan penyidik untuk mendalami potensi penyiksaan dan tindakan sewenang-wenang terhadap Brigadir J. 

"Informasi lain yang juga harus menjadi perhatian adalah keluarga korban bahkan sempat dilarang untuk melihat jenazah dan membuka pakaian jenazah," kata Iftitah Sari saat dikonfirmasi, Kamis (14/7/2022).

ICJR meminta agar kasus kejanggalan kematian Brigadir J diusut tuntas tanpa ditutup-tutupi.

"ICJR menilai tanpa pengungkapan kasus yang tuntas, akuntabel, dan transparan, maka ada potensi tindakan sewenang-wenang oleh aparat kepolisian dan bahkan hingga potensi penyiksaan," kata Iftitah Sari.

Dia menambahkan, sehubungan dengan keterangan polisi yang menyebut matinya CCTV di TKP, ICJR berharap agar diselisiki potensi tindak pidana obstruction of justice yang bertujuan menghalang-halangi proses penyidikan.

Terlebih di waktu yang bersamaan, CCTV di salah satu kompleks area TKP diganti.

"Sebagaimana diungkap pihak kepolisian, semua kamera CCTV di kediaman Kadiv Propam disebut sedang rusak waktu kejadian," ujar Iftitah Sari.

"Informasi lain, ada CCTV yang diganti di kompleks Polri Duren Tiga."

"Karena waktunya yang pas dan bersinggungan ini, perlu ada penelusuran lebih lanjut tentang klaim kerusakan CCTV, untuk memastikan ada tidaknya potensi untuk sengaja menghilangkan bukti rekaman CCTV atas kejadian ini," katanya.

Istri Irjen Ferdy Sambo nangis saat diperiksa tentang kematian sopir pribadinya Brigadir J
Istri Irjen Ferdy Sambo nangis saat diperiksa tentang kematian sopir pribadinya Brigadir J (Twitter, Instagram)

Iftitah menyebut, Tim Gabungan Pencari Fakta harus dibentuk dan lembaga independen Komnas HAM juga harus dilibatkan.

Sebab kasus ini bersinggungan dengan relasi kuasa yang melibatkan perwira tinggi kepolisian yang Kadiv Propam yang rumahnya menjadi TKP kematian Brigadir J.

"Indikasi pengusutan kasus ini akan sulit berjalan dengan transparan sudah mulai terlihat dari ketika kepolisian baru mengungkap peristiwa ini ke publik pada Senin 11 Juli 2022, ketika kejadiannya sudah lewat 3 hari," ujarnya.

Merangkum semua kejanggalan yang ada, KontraS menyebutkan ada setidaknya 7 buah poin kejanggalan tersebut.

Berikut kejanggalan pada peristiwa yang menewaskan Brigadir Josua versi KontraS:

Halaman
123
Tags:
peti matiBrigadir JYosua HutabaratFerdy Sambo
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved