'Takut Pakai WA' Ayah Brigadir J Ungkap HP Sempat Diretas, Kini Nomal Lagi Tapi Semua Pesan Hilang
Keluarga Brigadir J atau Brigadir Yosua Hutabarat sempat panik ketika hp milik mereka tiba-tiba diretas orang.
Editor: galuh palupi
Lebih lanjut, Ramadhan meminta agar pihak keluarga tidak membuat isu liar terkait peretasan tersebut.
Sebaliknya, pihak keluarga diminta untuk segera melaporkan kasus tersebut ke kepolisian.
"Jangan menjadikan sebuah isu tetapi kita akan melayani laporan-laporan siapapun laporan yang kita terima tentu kita akan tindaklanjuti," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa baku tembak yang menewaskan Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J masih menimbulkan sejumlah tanda tanya bagi keluarganya di Jambi.
Brigadir J tewas dalam baku tembak dengan rekannya Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022).
Samuel ayah Brigadir J menjelaskan bahwa sejak Senin (11/7/2022) malam, usai prosesi pemakaman ternyata sejumlah HP keluarga diduga diretas.
Handphone Ibu dan kakak kandung sulung korban tidak dapat digunakan untuk mengakses media sosial Facebook dan WhatsApp.
"Ya terakhir tadi malam masih bisa dipakai, pas pagi sudah tidak bisa lagi," kata Samuel, Selasa (12/7/2022) lalu.
Namun saat Tribunjambi.com dan sejumlah awak media sedang berada di rumah duka, handpohone adik dari korban juga kembali tidak bisa difungsikan, untuk mengakses WhatsAap dan media sosial lainnya.
"Iya, ini barusan sudah tidak bisa difungsikan lagi," kata seorang keluarga, memberitahu ke sejumlah awak media.
SOSOK Brigadir J / Yosua Hutabarat yang Tewas Ditembak
Inilah sosok anggota Polri Brigadir Nofryansyah Yosua Hutabarat yang tewas di rumah Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.
Meninggalnya Yosua Hutarabat alias Brigadir J hingga kini masih menyisakan banyak misteri.
Banyak kejanggalan hingga beberapa pihak pun meragukan keterangan motif dan kronologi yang telah disampaikan Mabes Polri.
Tak ayal, desakan untuk mengungkap kebenaran terus bermunculan, hingga Kapolri akhirnya membentuk tim khusus, terdiri dari kepolisian, Kompolnas, dan Komnas HAM.