'Tak Terbantahkan' Susno Djuaji Sebut Dokter yang Autopsi Jenazah Brigadir J Harusnya Dinonaktifkan
Mantan Kabareskrim Polri Komjen (Purn) Susno Djuaji sebut dokter yang pertama kali mengautopsi jenazah Brigadir J harusnya dinonaktifkan ini alasannya
Editor: octaviamonalisa
Kejanggalan lain, kata Susno Duadji ada beberapa.
"Meninggalnya Brigadir J itu hari Jumat, kenapa diumumkan hari Senin.
Tidak ada istilah libur di Bareskrim," ujarnya.
Selanjutnya, kenapa yang disita hanya handphone Brigadir Yosua.

"Harusnya HP Irjen Ferdy Sambo dan Bharada E juga disita untuk keperluan penyidikan," kata Susno Duadji.
Selain itu, keberadaan Bharada E juga jadi pertanyaan Susno Duadji. "Dimana pelakunya?" tanyanya.
Susno Duadji juga menyoroti pernyataan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo yang mengatakan jika decoder CCTV sudah ditemukan.
Sementara itu, untuk mengungkap kasus ini, pihak Polri menggelar prarekonstruksi tewasnya Brigadir Yosua di rumah Irjen Ferdy Sambo, Sabtu (23/7/2022).
Prarekonstruksi dilakukan secara tertutup di dalam rumah.
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi menjelaskan soal prarekonstruksi hari ini.
Baca juga: FIRASAT? Sebelum Meninggal, Brigadir J Pernah Kirim Foto Bharada E, Sebut Direkrut Bos Baru 3 Bulan
"Semua adegan yang terkait peristiwa tembak-menembak. Kita mencocokan apa yang disampaikan oleh saksi.
Ini belum hadirkan saksi ya. Lokasinya di TKP pokoknya," katanya saat meninjau prarekonstruksi di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Sabtu (23/7/2022).
Dijelaskannya, prarekonstruksi yang dilakukan hari ini berbeda dengan yang digelar pada Jumat (22/7/2022) malam di Polda Metro Jaya.
"Prarekonstruksi tadi malam digelar oleh tim penyidik Polda Metro Jaya dengan buat asumsi TKP yang hadir semuanya penyidik.
Apa yang diperoleh tadi malam hari ini kita cocokkan dengan yang ada di TKP.