Data Bicara, 20 Rekaman CCTV di 27 Titik Bongkar Waktu Kematian Brigadir J yang Sebenarnya
Sempat ada dugaan soal Brigadir J atau Yosua Hutabarat sudah meninggal dalam perjalanan dari Magelang menuju Jakarta.
Editor: galuh palupi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sempat ada dugaan soal Brigadir J atau Yosua Hutabarat sudah meninggal dalam perjalanan dari Magelang menuju Jakarta.
Namun dugaan itu kini terbantahkan, waktu kematian Brigadir J yang sebenarnya akhirnya terungkap.
Hal ini diketahui berdasar dari data rekaman 20 CCTV yang ada di 20 titik sekitar TKP.
Sebanyak 20 CCTV yang dimaksud telah diperiksa oleh Komisi Hak Azasi Manusia (Komnas HAM).
Ada 27 titik yang terekam dari 20 CCTV tersebut.
Mereka memanggil Puslabfor dan Siber Bareskrim Polri.
Baca juga: Rincian CCTV di Rumah Utama Ferdy Sambo dari Menit ke Menit, Brigadir J Terakhir Terekam Pukul 15.50
Baca juga: Duga Pembunuhan, Kuasa Hukum Sebut Kuku Brigadir J Dicabut, Sebut Pelaku Psikopat, CCTV Diungkap
Komisioner Bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM RI M Choirul Anam mengatakan dari hasil pemeriksaan 20 CCTV di 27 titik seputar Magelang, Duren Tiga didapati fakta bahwa Brigadir Nofriansyah Joshua Hutabarat alias Brigadir J masih dalam keadaan hidup saat tiba di Duren Tiga dari Magelang, Jawa Tengah.
"Apa paling penting di video ini? Di area Duren Tiga video CCTV memeprlihatkan ada Irjen Sambo, ada rombongan dari Magelang. Irjen Sambo masuk duluan lalu rombongan dari Magelang dan di situ terlihat ada bu Putri, ada Joshua almarhum masih hidup saat dia sampai di Duren Tiga," kata Anam saat konferensi pers di kantornya, Rabu (27/7).
Diketahui Irjen Sambo baru saja dari Magelang seusai mengantarkan anaknya. Dalam rekaman CCTV kata Anam juga terlihat Bharada E bersama rombongan di Magelang menuju Jakarta.
"Dalam video itu terekam datang melakukan PCR. Termasuk ibu Putri dan almarhum Joshua PCR," katanya.
Namun lanjut Anam usai rombongan Irjen Sambo, almarhum Joshua, Ibu Putri dan Bharada E tiba di Jakarta dari Magelang tidak langsung ke rumah TKP (Tempat Kejadian Perkara) di Duren Tiga.
Rumah TKP yang dimaksud adalah rumah yang selama ini disebut-sebut polisi menjadi lokasi kejadian tembak menembak antara ajudan Irjen Pol Ferdi Sambo, Bharada E dan almarhum Brigadir Joshua.
"Kalau ditanya apakah PCR dan Kedatangan langsung ke rumah TKP, tidak," ucap Anam
Dari informasi yang didapat Tribun, setibanya di Jakarta dari Magelang rombongan Irjen Pol Ferdi Sambo menjalani tes PCR di rumah pribadi yang berada di Jalan Saguling III atau sekitar 700 meter dari rumah TKP.
Anam menjelaskan, dalam video 20 CCTV yang diperiksa, Komnas HAM memperoleh gambaran perjalanan rombongan Irjen Sambo.
Termasuk soal keadaan Brigadir J atau Brigadir Yoshua Hutabarat.
"Dalam video itu, terkait PCR, jadi rombongan dari Magelang sampai, terus habis itu kelihatan masuk rombongan itu. Termasuk barulah masuk ruang PCR. Ini di mana? Ini di rumah, di Duren Tiga sana," ucap Anam.
"Siapa kelihatan, semua rombongan di PCR, salah satunya almarhum Joshua," ujarnya.
Anam juga menjelaskan video yang diperlihatkan kepadanya tidak ada sama sekali proses editing.
"Ada mekanisme namanya kaliberasi. Itu juga dijelaskan bagaimana mekanisme kaliberasinya," ujar Anam.
Selain memeriksa CCTV, Komnas HAM lanjut Anam juga mengecek isi ponsel yang terkait peristiwa tewasnya Brigadir J ke pihak Kepolisian.
Ponsel yang diperiksa di antaranya adalah ponsel milik Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo dan Brigadir J.
"Semua hp (ponsel) yang terkait peristiwa ini pasti kami akan tanya. Contohnya misalnya hp-nya J. Itu kami akan tanya di mana posisinya, apa isinya. Termasuk misalnya hp-nya Irjen Sambo itu kami juga akan tanya dimana dan apa isinya, dalam konstruksi peristiwa ini," kata Anam.
Ketua Komnas HAM Taufan Damanik mengatakan pihaknya belum memeriksa seluruh isi ponsel milik Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo. "Ada beberapa tadi, ada yang belum," ujarnya.
Taufan menjelaskan Taufan mengatakan ada sejumlah barang yang belum dibawa oleh tim Puslabfor Polri.
Hal itu disebabkan barang tersebut belum selesai dianalisis oleh Puslabfor Polri.
"Belum, nanti ada ini belum selesai, ada bahan yang belum selesai dianalisis (Puslabfor Polri). Nanti akan dibawa lagi. Jadi pertemuan ini adalah pertemuan sesi satulah, nanti ada lagi lanjutan," ujar dia.
4 Temuan Penting Komnas HAM Diharapkan Bakal Ungkap Kasus Kematian Brigadir J Seterang-terangnya
Terungkap empat temuan Komnas HAM bakal ungkap kematian Brigadir seterang-terangnya.
Komisi Nasional Hak Asasi dan Manusia (Komnas HAM) baru saja menemukan fakta-fakta terbaru terkait kematian Brigadir J.
Seperti diketahui Brigadir J tewas secara misterius di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022).
Dalam konferensi pers yang digelar Rabu (27/7/2022), Komnas HAM membeberkan pihaknya telah melihat 20 video yang berisikan momen perjalanan rombongan Irjen Ferdy Sambo dari Magelang, Jawa Tengah sampai pulang ke kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Tak hanya itu, Komnas HAM juga mendapatkan keterangan dari sejumlah pihak soal kegiatan Brigadir J beberapa saat sebelum tewas ditembak.
Berikut ini empat temuan baru Komnas HAM terkait kasus penembakan Brigadir J:
1. Brigadir J tak tewas di Magelang
Baca juga: Brigadir J Dimakamkan Secara Kedinasan, Begini Komentar Napoleon Bonaparte Kami Abdi Negara
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, mengungkapkan pihaknya telah melihat 20 video yang merekam momen di hari kejadian penembakan.
Video itu berisikan rekaman-rekaman yang menunjukkan perjalanan sejak dari Magelang, Jawa Tengah hingga ke rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).
Dalam video itu, ujar Anam, tampak istri Irjen Ferdy Sambo dan Brigadir J tiba di kawasan Duren Tiga.
Anam menyebut kala itu rombongan Irjen Ferdy Sambo datang lebih dulu, kemudian disusul rombongan sang istri.
"Kami melihat 20 video (berisikan perjalanan) dari Magelang sampai area Duren Tiga, termasuk juga sampai Rumah Sakit Kramat Jati," ungkap Anam di hadapan awak media, Rabu (27/7/2022), dikutip Tribunnews.com dari tayangan siaran langsung TribunJakarta.com.
"Di area Duren Tiga, video memperlihatkan ada Irjen Ferdy Sambo, ada rombongan dari Magelang."
"Jadi Irjen Sambo masuk (ke dalam rumah) duluan, lalu sekian waktu ada rombongan baru pulang dari Magelang, dan di situ terlihat ada Bu P, ada Brigadir Yosua (Brigadir J)," terangnya.
2. Dapatkan jejaring komunikasi
Selain video, Komnas HAM juga mendapatkan jejaring komunikasi yang ada di kawasan Magelang dan Duren Tiga.
Dalam jejaring komunikasi itu, diketahui siapa berbicara dengan siapa di hari penembakan terjadi.
"Di samping video, (kami juga mendapatkan) keberadaan jejaring komunikasi yang terdapat di area Duren Tiga, di area Magelang."
"Jadi ada empat titik untuk melakukan (metode), salah satu tindakannya adalah cell dump, menarik jaringan komunikasi. Kami juga dikasih bahannya (jejaring komunikasi)."
"Nanti kami analisis. Jaringan siapa ngomong ke siapa, kami juga dikasih," tutur Anam.
Kendati demikian, Anas tak menunjukkan secara detail gambar jaringan komunikasi yang didapat Komnas HAM.
Pasalnya, kata Anas, jaringan komunikasi itu masih perlu dianalisa.
"Kalau (gambar) ini dipublikasi ya jangan, nanti setelah kesimpulan kita, di laporan akhir kita pasti disampaikan," ujarnya.
3. Semua rombongan jalani proses PCR
Dalam video yang dilihat Komnas HAM, Anam menyebut semua rombongan Irjen Ferdy Sambo dari Magelang menjalani proses PCR tanpa terkecuali, termasuk Brigadir J.
"Apakah di video itu ada prosesi PCR? Ada prosesi PCR."
"Siapa saja yang di PCR? Semua, termasuk almarhum Yosua," tandasnya.
4. Brigadir J sempat bercanda dengan rekannya
Pada Jumat (8/7/2022) ketika berada di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Brigadir J sempat bercanda dengan rekannya sesama ajudan sebelum tewas.
"Forum tertawa-tawa itu forum antara ADC (aide-de-camp/ajudan) ya, sebelum kematian, lokasinya di Jakarta," kata Anam.
"Itu ngobrol nyantai begini dan tertawa-tawa, siapa yang tertawa? Termasuk J."
"Jadi kalau ini seolah-olah dibunuh dengan tertawa-tawa antara Magelang dan Jakarta sudah itu salah," ungkapnya.
Seorang sumber Kompas.com yang memiliki bukti perihal ini juga membenarkan Brigadir J masih bercengkerama hangat dengan ajudan lain dalam waktu yang cukup singkat sebelum jam kematiannya.
Kejadian soal tertawa-tawa ini, ucap sumber tersebut, terjadi di Jakarta, sebelum Brigadir J dan orang-orang Irjen Ferdy Sambo menuju rumah dinas.
Beberapa saat kemudian, peristiwa penembakan kemudian terjadi di rumah dinas itu.
Hasil Autopsi Ulang Brigadir J Keluar 4-8 Minggu Lagi
Proses autopsi ulang selama empat jam terhadap jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J alias Brigadir Yosua telah selesai dilaksanakan, Rabu (27/7/2022).
Jenazah Brigadir J yang tewas di rumah dinas Kadiv Propram Irjen Pol Ferdy Sambo, diautopsi ulang tim forensik yang terdiri dari tujuh dokter.
Ketua Tim Forensik, Ade Firmansyah Sugiharto, menjanjikan laporan hasil autopsi ulang Brigadir J akan selesai pada 4-8 minggu.
"Hasil autopsi nanti akan disampaikan ke penyidik, untuk memperjelas hasil penyidikan polisi," katanya seusai autopsi di RSUD Sungai Bahar.
Sementara terkait titik luka yang diperiksa, Ade Firmansyah mengatakan tim forensik mendapati sejumlah.
"Untuk memastikan apakah luka terjadi sebelum kematian atau setelah kematian, tim akan melakukan tes di RSCM Jakarta," lanjutnya.
Ditegaskan Ade Firmansyah, tim forensik bekerja secara independen dan parsial tanpa tekanan dari pihak manapun.
Setelah proses autopsi Brigadir Yosua dimakamkan secara kedinasan, seperti permintaan keluarga.
Sementara itu, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo, mengungkapkan hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J akan dibuka pada proses pengadilan.
"Ini akan dibuka hasilnya di Pengadilan," ucapnya, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa ini telah dijelaskan dalam Undang Undang tentang Keterbukaan informasi publik.
"Keterbukaan informasi publik itu sifatnya pengecualian dan limitatif untuk proses penyelidikan dan penyidikan, tapi yang dibuka hasilnya ini yang di persidangan diuji nanti oleh hakim," jelasnya.
Ia menyebut hal ini berkaitan dengan apakah seluruh alat bukti yang dihadirkan oleh Penyidik di persidangan sudah sesuai dengan peristiwa yang terjadi atau belum.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJambi.com, Kompas.com/Vitorio Mantalean)
Artikel ini telah tayang di Tribun Jambi dengan judul 'Brigadir Yosua Masih Hidup Saat Tiba di Duren Tiga, Berdasarkan Rekaman 20 CCTV di 27 Titik' dan Tribunnews.com dengan judul 4 Temuan Baru Komnas HAM: Brigadir J Terekam CCTV Tiba dari Magelang Bersama Istri Irjen Ferdy Sambo.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/newsmaker/foto/bank/originals/rekaman-cctv-di-rumah-utama-ferdy-sambo-dari-menit-ke-menit.jpg)