Kabupaten Sukoharjo
2026 Warga Sukoharjo Tak Perlu Cemas soal Gas Melon Kosong, Pemkab Usul Kenaikan Kuota
Pemkab mengusulkan kenaikan sebesar 2.000 metrik ton atau 867.847 tabung untuk memenuhi kebutuhan elpiji subsidi.
Editor: Delta Lidina
TRIBUNNEWSMAKER.COM, SUKOHARJO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo berencana menambah kuota gas elpiji 3 kilogram pada tahun 2026 guna memastikan kebutuhan masyarakat, khususnya warga miskin, tetap terpenuhi.
Usulan tersebut diajukan melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo kepada PT Pertamina.
Berdasarkan data yang diterima TribunSolo.com dari Diskopumdag Sukoharjo, Pemerintah Kabupaten mengusulkan kuota sebesar 38.793 metrik ton atau 12.931.180 tabung untuk tahun 2026.
Angka ini meningkat dibanding kuota tahun 2025 yang hanya 36.190 metrik ton atau 12.063.333 tabung.
Kepala Diskopumdag Sukoharjo, Iwan Setiyono, mengatakan pengajuan resmi telah dikirimkan beberapa hari sebelumnya.
“Pemkab Sukoharjo melalui Diskopumdag secara resmi sudah mengajukan surat usulan kuota elpiji 3 kilogram ke PT Pertamina,” ujar Iwan saat dikonfirmasi TribunSolo.com, Selasa (18/11/2025).
Dalam surat tersebut, Pemkab mengusulkan kenaikan sebesar 2.000 metrik ton atau 867.847 tabung untuk memenuhi kebutuhan elpiji subsidi yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Baca juga: Rapat Banggar DPRD Sukoharjo Bahas Evaluasi Gubernur atas Raperda APBD 2026
Diskopumdag memastikan surat usulan tersebut telah diterima PT Pertamina dan kini tinggal menunggu jawaban serta realisasi.
Menurut Iwan, kenaikan usulan kuota dipicu oleh pertumbuhan pengguna gas elpiji yang semakin tinggi.
Selain itu, penambahan jumlah penduduk, pembangunan kawasan perumahan baru, serta peningkatan kebutuhan rumah tangga dan UMKM menjadi faktor utama meningkatnya konsumsi gas subsidi di Sukoharjo.
“Penghuni perumahan baru bisa berasal dari luar daerah ataupun warga Sukoharjo sendiri. Selain itu, masyarakat yang sebelumnya cukup menggunakan satu atau dua tabung sekarang bisa membutuhkan hingga tiga atau empat tabung, terutama untuk kebutuhan memasak usaha dan kegiatan tertentu,” jelasnya.
Selain kebutuhan harian, Pemkab juga mempertimbangkan lonjakan permintaan elpiji pada momen-momen khusus, seperti Ramadan, Idul Fitri, Idul Adha, Natal, dan tahun baru.
Pada periode tersebut, penggunaan elpiji 3 kilogram selalu melonjak signifikan.
Baca juga: Bupati Etik Resmikan Wisata Gunung Kunci, Destinasi Tempo Dulu Jadi Magnet Baru Ekonomi Sukoharjo
Karenanya, Diskopumdag juga rutin mengajukan tambahan kuota fakultatif kepada PT Pertamina.
“Tambahan kuota fakultatif ini penting untuk mengantisipasi kekurangan elpiji 3 kilogram agar tidak terjadi lonjakan harga atau gejolak di masyarakat,” tambah Iwan.
Sumber: Tribun Solo
| 2026 Warga Sukoharjo Tak Perlu Cemas soal Gas Melon Kosong, Pemkab Usul Kenaikan Kuota |
|
|---|
| Gercep! Bupati Etik Sidak Pelebaran Jalan Mayang Gatak, Pastikan Selesai di Akhir November 2025 |
|
|---|
| Dari 62 SPPG di Sukoharjo, 42 Sudah Kantongi SLHS, Sisanya Masih Proses Pengajuan |
|
|---|
| Sisa 103 Unit, Pemkab Sukoharjo Pastikan Seluruh RTLH Rampung Tahun 2025 |
|
|---|
| Selamat! 24 Takmir Masjid di Kabupaten Sukoharjo Bakal Berangkat ke Tanah Suci Gratis dari Pemkab |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/newsmaker/foto/bank/originals/Gudang-tabung-gas-LPG-Pertamina-Karanganyar.jpg)