Breaking News:

'Dia Nangis' Tak Bisa Berbuat Apa-apa, Bharada E Sesali Telah Tembak Brigadir J

Tak bisa berbuat apa-apa, Bharada E menyesal telah tembak Brigadir J hingga tewas.

Editor: Candra Isriadhi
Facebook Roslin Emika
Keberadaan Bharada E masih misterius pasca kematian Brigadir J. Tak bisa berbuat apa-apa, Bharada E menyesal telah tembak Brigadir J hingga tewas. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Tak bisa berbuat apa-apa, Bharada E menyesal telah tembak Brigadir J hingga tewas.

Tersangka penembakan Brigadir J yakni Bharada E akui dirinya sangat terkekan saat diperintahkan untuk menembaki rekannya sendiri.

Lantas, Bharada E tak bisa berbuat apa-apa saat mendapatkan perintah dari atasannya.

Bharada Richard Eliezer kini hanya bisa menangisi nasibnya yang jadi tersangka pembunuhan sahabatnya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Bharada E mengaku merasa menyesal telah menembak Brigadir J rekannya sesama ajudan untuk Irjen Ferdy Sambo itu.

Dilaporkan oleh KompasTV, Deolipa Yumara, kuasa hukum Bharada E mengungkapkan kliennya tersebut telah mengakui melakukan pembunuhan.

Hal ini diungkapkan Deolipa Yumara, saat dikonfirmasi presenter Sapa Indonesia Malam Aiman Wicaksano, Senin (9/8/2022).

Baca juga: SETELAH Berdoa, Bharada E Sadar Hanya Jadi Tumbal, Kini Nyesel ke Brigadir J: Dimanfaatkan Pimpinan

Baca juga: Bharada E Tak Tega Lihat Brigadir J Tewas, Disuruh untuk Menembak, Kuasa Hukum Ungkap Dugaan Aniaya

Bharada E disuruh menembak Brigadir J, tak tega lihat temannya tewas.
Bharada E disuruh menembak Brigadir J, tak tega lihat temannya tewas. (Tribunnews.com/Irwan Rismawan, Facebook Rohani Simanjuntak)

“Ya kalau dia melakukan pembunuhan kan (Pasal 338 Juncto 55-56 KUHP) berarti ada otak pelaku, ada yang mengerjakan juga,” ucap Deolipa.

“Dia sudah mengakui dan dia sudah merasa bersalah itu, betul, dia nyesel itu, nangis dia itu.”

Dalam penyesalannya, kata Deolipa, Bharada E berdoa sangat lama kepada Tuhannya karena perbuatannya yang disesalinya terhadap Brigadir J.

“Dia merasa bersalah, menyesal, dia sampai berdoa lama sama Tuhannya,” kata Deolipa.

Namun kini, lanjut Deolipa, kondisi kliennya yang berada di dalam pengawasan Bareskrim Polri sudah jauh lebih baik.

“Dia senang-senang saja, diamankan, dia baik-baik saja, dijaga kesehatannya, dia senang-senang saja, ya nyamannya, apalagi dia sudah punya Tuhan sungguh-sungguh,” ujar Deolipa.

Lantas dikonfirmasi Aiman, kenapa Bharada E ketika diperiksa penyidik Polri, Komnas HAM hingga LPSK memberikan keterangan yang berbeda soal kasus terbunuhnya Brigadir J.

Baca juga: Berbeda Pengacara Brigadir J Curiga, Bukan Istri Sambo yang Nangis Mako Brimob Tapi Wanita Ini

Baca juga: Sudah Blak-blakan Bharada E Akhirnya Bongkar Kronologi Eksekusi Brigadir J, Tak Ada Adu Tembak

Aide de camp (ADC) atau ajudan Irjen pol Ferdy Sambo yang diduga terlibat baku tembak yakni Bharada E (kemeja hitam), tiba di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2022).
Aide de camp (ADC) atau ajudan Irjen pol Ferdy Sambo yang diduga terlibat baku tembak yakni Bharada E (kemeja hitam), tiba di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2022). (Tribunnews/ Rizki Sandi Saputra)

Aiman mengonfirmasi kepada Deolipa apakah ada tekanan yang dihadapi oleh Bharada E sehingga mengeluarkan keterangan berbeda.

Halaman
1234
Tags:
Ferdy SamboBharada EBrigadir JDeolipaYosua HutabaratPutri Candrawathi
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved