Pengacara Sebut Sambo Kuras Rp 200 Juta Uang Brigadir J untuk Bayar Tersangka: Kebayang Gak Jahatnya
Kamaruddin Simanjuntak menyebut ada transaksi keuangan di rekening bank Brigadir J setelah insiden penembakan.
Editor: galuh palupi
Fakta di baliknya yakni foto itu adalah momen ketika para ajudan diberi kesempatan melakukan pemotretan dengan keluarga besar Ferdy Sambo dan istri.
Ada momen ketika Putri Candrawathi memegangi tangan Brigadir J sebagai bentuk keakraban.
Hal ini menjadi kontradiksi dengan apa yang terjadi saat eksekusi oleh Ferdy Sambo dilakukan.
Ajudan kesayangan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi itu malah mendapatkan perlakuan yang tak manusiawi sampai membuat nyawanya melayang.
Hingga kini, kepolisian masih menelusuri kejadian demi kejadian yang membuat emosi Ferdy Sambo meledak begitu tiba di kediamannya lagi.
Sementara itu, kondisi terkini Putri Candrawathi mulai diketahui.
Pihak pengacara Brigadir J mempersoalkan status hukum sebenarnya Putri Candrawathi.
Sebab diketahui, sosok yang memberikan uang tutup mulut kepada Bharada E, Bripka RR dan KM adalah istri Ferdy Sambo sendiri, Putri.
Namun sampai saat ini, Putri masih belum diamankan atau dilakukan pemeriksaan menyeluruh.
LPSK menyampaikan kondisi terkini Putri yang disebut pihaknya, dimana Putri sudah kena mental.
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) membeberkan kondisi terkini istri Irjen pol Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Wakil Ketua LPSK Susilaningtias mengatakan, saat ini kondisi dari Putri Candrawathi belum pulih secara mental bahkan ditemukan adanya tanda masalah pada kesehatan jiwa.
Susi menyatakan, kondisi tersebut berpotensi menimbulkan bahaya pada diri sendiri dari Putri.
"Tidak ditemukan adanya risiko keberbahayaan yang dipersepsikan sebagai ancaman dari pelaku kekerasan seksual yang sudah tewas, akan tetapi ditemukan potensi risiko keberbahayaan terhadap diri sendiri," kata Susi saat konferensi pers di Kantor LPSK, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (15/8/2022).
Terlebih kata dia, kondisi dari Putri Candrawathi ini berpotensi mengalami gangguan yang berkepanjangan atas peristiwa yang mengerikan atau PTSD.
PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) adalah gangguan stress pascatrauma karena kondisi kesehatan jiwa yang dipicu oleh peristiwa traumatis.
Kondisi tersebut bisa saja dialami oleh Putri Candrawathi selama berbulan-bulan atau bahkan menahun.
"Ditandai dengan kondisi psikologis menjadi PTSD disertai kecemasan dan depresi," tutur Susi.
Gejala masalah kesehatan jiwa yang dialami oleh istri Irjen pol Ferdy Sambo, Putri Candrawathi didasari atas hak pemeriksaan medis psikiatri serta tim psikologis oleh LPSK pada Selasa (9/8) lalu.
"Pemohon telah menjalani pemeriksaan medis (psikiatri) dan psikologis oleh LPSK pada Selasa, 9 Agustus 2022. Dari hasil pemeriksaan dan observasi, didapatkan kumpulan tanda dan gejala masalah kesehatan jiwa," kata Susi.
Atas pemeriksaan tersebut, tim psikolog dari LPSK menyimpulkan kalau Putri Candrawathi tidak memiliki kompetensi psikologis yang cukup memadai untuk menjalani pemeriksaan dan memberikan keterangan.
Oleh karenanya, pada saat tim psikolog LPSK melakukan pemeriksaan assessment psikologis, pihaknya kata Susi tidak dapat menerima keterangan apapun dari Putri Candrawathi.
"Pemohon tidak dapat disimpulkan untuk memenuhi kriteria untuk dapat dipercaya terkait peristiwa kekerasan seksual, percobaan pembunuhan, tempus dan locus karena tidak diperoleh keterangan apapun sebagai akibat dari kompentensi psikologis yang tidak memadai," ucap Susi.
"Teridentifikasi memiliki masalah psikologis yang belum dapat dikaitkan sebagai terduga korban kekerasan seksual dan terduga saksi percobaan pembunuhan," sambungnya.

Pengacara keluarga almarhum Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan ada sosok 'si Cantik' di balik kasus pembunuhan berencana yang dilakukan Irjen Ferdy Sambo terhadap Brigadir J.
Kamaruddin Simanjuntak mempertanyakan motif yang disampaikan Ferdy Sambo sebagai fakta yang ia curiga menutupi motif aslinya.
Kamaruddin kemudian menyinggung sosok 'si Cantik’ di dalam kasus pembunuhan tersebut.
”Mesti tanya dulu harkat dan martabat yang mana? Apakah keluarga Ibu Putri atau keluarga ’si Cantik’ itu? Mesti jelas dulu dong. Nanti saya salah tanggapi," kata Kamaruddin, Senin (15/8/2022).
"Yang kedua, dia melukainya di mana? Di Jakarta atau Magelang," imbuhnya.
Kamaruddin mengatakan pengakuan Sambo membunuh kliennya karena melukai harkat martabat itu tidaklah benar.
Sebaliknya, kata dia, peristiwa yang terjadi di Magelang adalah pertengkaran antara Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo.
"Di Magelang itu mereka happy-happy saja. Yang bertengkar di Magelang itu Ferdy Sambo dengan Putri,” katanya.
Menurut Kamaruddin, selama di Magelang Putri dan Yosua baik-baik saja.
Bahkan Putri kata Kamaruddin, sempat mengirim pesat WhatsApp ke adik Yoshua supaya datang ke Magelang merayakan ulang tahunnya.
”Menurut kamu orang yang sudah dilecehkan harkat dan martabatnya mungkin nggak masih ber-WA ria dengan adik almarhum? Mungkin nggak? Ya kau kan sudah dewasa, harusnya bisa mencerna. Kalau perempuan sudah dilecehkan abangnya misalnya, mungkin nggak dia, ibunya masih ber-WA ria supaya adiknya datang ke Magelang," ungkap Kamaruddin.
"Harusnya kan dia ngomong, ’Abang kau kurang ajar ni, dia melecehkan saya.’ Harusnya gitu toh? Tetapi ini sebaliknya, 'kamu lagi libur ga dek? Kamu datang ke sini ya'. Gitu dia.”
Kamaruddin mengancam akan melaporkan Putri Chandrawathi ke polisi atas tudingan laporan palsu.
Putri sebelumnya sempat melaporkan Brigadir J atas tuduhan pelecehan seksual di rumah dinas Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Namun kini laporan tersebut sudah dihentikan lantaran tidak ada unsur pidana.
"Ini saya lagi susun surat kuasa saya untuk saya antar ke Jambi minta tanda tangan oleh klien saya," kata Kamaruddin.
(Tribun Jambi/TribunJatim)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Jambi dengan judul 'Ungkap Dugaan Ferdy Sambo Kuras ATM Brigadir J Rp200 Juta, Pengacara: Orang Mati Bisa Kirim Duit?'