2 Menteri Bakal Dicopot Presiden Jokowi, Dianggap Kurang Beri Dampak Malah Sibuk Sambut Pilpres 2024
2 menteri bakal dicopot Presiden Jokowi, dianggap kurang beri dampak bagi kemajuan program kerja.
Editor: Candra Isriadhi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - 2 menteri bakal dicopot Presiden Jokowi, dianggap kurang beri dampak bagi kemajuan program kerja.
Setidaknya Presiden Jokowi sudah mewanti-wanti jajaran menterinya untuk tidak lakukan kampanye terselebung.
Mengingat kini sudah mendekati tahun politik untuk menuju Pilpres 2024, harapan Jokowi tentu menterinya fokus urusi rakyat.
Desas-desus, Presiden Jokowi juga bakal mencopot menteri lainnya apabila melakukan manuver sebelum masa jabatan berakhir.
Hal ini diungkapkan pengamat politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam.
Pernyataan Ahmad Khoirul Umam ini untuk merespon prediksi Ketua DPP PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto, terkait kemungkinan adanya reshuffle pada tubuh Kabinet Indonesia Maju, tahun depan.
Bambang Wuryanto sebelumnya menyebut, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bakal di-reshuffle apabila maju sebagai calon presiden.
Baca juga: DULU Nikah Mewah Dihadiri Presiden, Artis Kini Jadi Janda Kembang, Cantiknya Saingan dengan Anak
Baca juga: Makin Profesional Gaji Pokok PNS 2023 Bakal Naik, Begini Penjelasan Menteri Keuangan Sri Mulyani

"Apakah akan reshuffle akan menyasar elite partai yang akan maju ke Pilpres 2024? Besar kemungkinan tidak," kata Umam saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/8/2022).
Menurut Umam, konstruksi kabinet pemerintahan Jokowi cenderung lebih berat pada kalkulasi politik ketimbang perhitungan aspek profesional-teknokratik.
Berkaca dari perombakan-perombakan kabinet sebelumnya, jumlah menteri dari unsur partai politik pun cenderung bertambah dan tidak pernah berkurang.
"Artinya, kecil kemungkinan Jokowi akan me-reshuffle menterinya yang berasal dari partai politik, karena hal itu dinilai akan berdampak langsung pada stabilitas politik di dalam pemerintahan," kata dia.
Ia menilai, mempertahankan menteri yang berasal dari partai politik juga akan menjadi "investasi politik" bagi Jokowi.
"Sehingga siapa pun yang menang, Jokowi akan merasa aman pasca-pergantian kepemimpinan nasional setelah Pilpres 2024 mendatang," ujar Umam.
Baca juga: SUKSES Nyanyi Depan Presiden Jokowi, Aksi Farel Prayoga Dapat Kritikan dari Sosok Berpengaruh Ini
Baca juga: Masalah Kita yang Lain Banyak Jokowi Minta Kapolri, Cepat Usut Kasus Brigadir J: Jangan Ditutupi!

Sebelumnya, Bambang memprediksi, reshuffle kabinet baru akan dilakukan pada 2023 menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Bambang menilai, reshuffle akan dilakukan untuk mengganti para menteri yang maju sebagai calon presiden.