Breaking News:

Kenaikan Harga BBM Sebuah Keniscayaan, di Indonesia Masih Lebih Murah daripada di Arab Saudi

Kenaikan harga BBM sebuah keniscayaan, di Indonesia masih lebih murah daripada di Arab Saudi.

Editor: Candra Isriadhi
setkab.go.id
Ilustrasi BBM jenis Pertamax, Pertalite, dan Solar. Kenaikan harga BBM sebuah keniscayaan, di Indonesia masih lebih murah daripada di Arab Saudi. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kenaikan harga BBM sebuah keniscayaan, di Indonesia masih lebih murah daripada di Arab Saudi.

Dikenal sebagai kilang minyak dunia nyatanya Arab Saudi memiliki harga BBM yang lebih mahal daripada di Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Ekonom Senior Faisal Basri, yang mengatakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi adalah fenomena global dan hampir terjadi di semua negara.

Menurutnya, harga BBM di Indonesia jauh lebih murah dibandingkan di sejumlah negara miskin dan negara produsen besar minyak.

“Harga di Indonesia lebih murah dibandingkan Arab Saudi,” ujarnya dalam diskusi bertajuk “Subsidi Untuk Siapa? Menelaah Efektivitas Penggunaan Uang Rakyat” dikutip Sabtu (3/9/2022).

Faisal mengatakan, harga BBM bersubsidi di Indonesia amat jauh dari harga keekonomiannya.

Subsidi solar lebih dari Rp 10.000 per liter dan pertalite Rp 7.100 per liter.

Baca juga: BBM Jenis Pertalite Naik Jadi Rp 10 Rb, Banyak Pengendara Motor Memilih Pulang Daripada Bayar Mahal

Baca juga: Harga Pertalite, Pertamax & Solar Naik, Jenis BBM Ini Malah Semakin Murah, Cek Daftar Selengkapnya

Ekonom senior Faisal Basri.
Ekonom senior Faisal Basri. (Ria Anatasia)

“Berapa pun kuota BBM bersubsidi tidak akan pernah cukup."

"Gunakan semua instrumen untuk meringankan beban rakyat,” ujarnya.

Anggota Komisi VII DPR RI Lamhot Sinaga mengatakan, konsumsi BBM bersubsidi harus dikendalikan, tika tidak maka subsidi energi bisa bertambah hampir Rp 200 triliun pada 2022.

Kini, subsidi energi Rp 502 triliun dan akan menjadi Rp 698 triliun jika kuota BBM bersubsidi ditambah.

“APBN harus diselamatkan demi kepentingan bangsa,” kata dia.

Pemerintah telah memutuskan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar mulai hari ini.

Pengumuman kenaikan BBM subsidi disampaikan Menteri ESDM Arifin Tasrif yang satu meja dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, yang disiarkan dalam kanal Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/2022).

Baca juga: NEKAT Jual BBM Subisidi Jenis Solar 12 Jerigen, Sopir Truk di Belitung Diciduk Polisi Setempat

Baca juga: Banyak Orang Kaya Nikmati BBM Subsidi, Ekonom Senior Beri Kritikan Untuk Perusahaan Atau Rakyat?

Ilustrasi BBM jenis Pertamax, Pertalite, dan Solar.
Ilustrasi BBM jenis Pertamax, Pertalite, dan Solar. (setkab.go.id)

Tampak hadir Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, yang juga duduk dalam satu meja dengan Jokowi.

Kini harga BBM subsidi mulai hari ini pukul 14.30, jenis Pertalite dari Rp7650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter.

Kemudian, Solar menjadi menjadi Rp6.800 per liter dari sebelumnya seharga Rp5.150 per liter.

Banyak Orang Kaya Nikmati Subsidi BBM

Banyak orang kaya nikmati BBM subsidi, ekonom senior beri kritikan pedas.

Selama ini penyaluran BBM subsidi ke masyarakat sebagian besar tak tepat sasaran.

Oleh karena ini ekonom senior Faisal Basri berikan kritikan pedas kepada penikmat BBM subsidi yang ternyata merupakan orang kaya.

Faisal Basri sejumlah perusahaan sawit pun menikmati hingga puluhan triliun rupiah subsidi BBM.

Faisal Basri mengatakan, subsidi BBM memang semakin banyak dinikmati seiring peningkatan penghasilan.

"Untuk pertalite, 70 persen dipakai mobil. Dari 70 persen itu, 98 persen mobil pribadi,” ujarnya, Selasa (30/8/2022), di Jakarta.

Ada pun dari 30 persen sepeda motor pengonsumsi pertalite, 90 persen merupakan kendaraan pribadi.

Di luar cakupan itu, pertalite dikonsumsi kendaraan angkutan umum atau angkutan daring.

Ekonom Senior Faisal Basri mengecam keras terkait subsidi BBM lebih banyak dihabiskan oleh keluarga kaya.
Ekonom Senior Faisal Basri mengecam keras terkait subsidi BBM lebih banyak dihabiskan oleh keluarga kaya. (dok. Pertamina Patra Niaga)

Harga pertalite saat ini masih disubsidi, meski pemerintah tidak menyebutnya secara spesifik.

Anggaran subsidi diletakkan di berbagai pos APBN hingga anggaran BUMN.

Pernyataan Faisal selaras dengan temuan sejumlah penelitian yang menunjukkan hingga 80 persen subsidi BBM dinikmati orang mampu.

Bila mengacu pernyataan Kementerian Keuangan, jika subsidi BBM capai Rp 502 triliun per tahun, maka orang kaya Indonesia menhabiskan Rp 400 triliun subsidi BBM.

Anggota DPR RI Adian Napitupulu ungkap hal yang tidak kalah mengejutkan.

Ia menaksir, paling tidak Rp 56 triliun subsidi BBM dinikmati perkebunan sawit.

Bahkan, nilainya bisa mendekati Rp 147 triliun per tahun.

Faisal Basri
Faisal Basri (WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN)

"Jadi subsidi ini untuk perusahaan atau rakyat? Jangan-jangan yang terima perkebunan besar?" ujarnya.

Perkebunan sawit, yang 332 di antaranya dimiliki perusahaan asing, nikmati subsidi dengan cara beli solar untuk angkutan hasil panen.

Padahal, negara hanya menerima Rp 20 triliun per tahun dari pajak sawit.

Adian juga menyoroti damapk kemacetan yang menghabiskan Rp 71 triliun di Jakarta dan sekitarnya saja.

"Kalau menghitung kota besar lain, nilainya bisa mencapai Rp 300 triliun" kata dia.

(Tribunnews.com/Reynas Abdila)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Faisal Basri Sebut Kenaikan Harga BBM Fenomena Global, di Indonesia Lebih Murah dari Arab Saudi.

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Faisal BasriArab SaudiBBM
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved