Kasus Ferdy Sambo
'Mereka Semua Bohong' Kesal Keluarga Brigadir J pada 4 Tersangka, Yakin Hanya Bharada E yang Jujur
Kesal keluarga Brigadir J dengar dan lihat keterangan tersangka saat rekonstruksi, yakin hanya Bharada E yang jujur.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Bibi Brigadir J, Roslin Simanjuntak, mengungkapkan rasa kecewanya atas keterangan para tersangka pembunuhan terhadap keponakannya.
Seperti yang diketahui, dalam rekonstruksi ada perbedaan adegan antara Bharada E dan Ferdy Sambo.
Terkait perbedaan tersebut, keluarga Brigadir J mengatakan kalau mereka lebih mempercayai apa yang disampaikan oleh Bharada E.
Terutama pada saat rekonstruksi, Bharada E mengaku terkejut karena keterangannya berbeda dengan tersangka lain.
"Kalau saya yakin Bharada E itu menyatakan kejujuran, dia sudah berkata jujur karena dia mau bertobat, mau mengakui kesalahan," ujarnya, Jumat (2/9/2022).
Roslin Simanjutak bibi Brigadir Yosua mengatakan mempercayai keterangan Bharada E dan tersangka lain memberikan keterangan bohong.
"Mereka semua berbohong, dari awal mereka berbohong sampai mati pun mungkin mereka sudah tidak mau bertobat lagi dan akan melakukan kebohongan kebohongan," jelasnya.
Baca juga: MISTERI Foto Jasad Brigadir J, Ditemukan di Recycle Bin, Komnas HAM Ungkap 6 Fakta: HP Dihilangkan
Baca juga: Foto Jasad Brigadir J Usai Ditembak, Diambil oleh Polisi Ini, Diduga Hilangkan Bukti: Jejak Tertentu

Foto Jasad Brigadir J Usai Ditembak, Diambil oleh Polisi Ini, Diduga Hilangkan Bukti: Jejak Tertentu
Beredar foto jenazah Brigadir J yang diambil belum lama setelah meninggal dunia karena ditembak.
Kabarnya, jasad Brigadir J dibiarkan telungkup begitu saja selama satu jam.
Kini terkuak sosok polisi yang mengabadikan foto jenazah Brigadir J setelah ditembak di rumah Ferdy Sambo tersebut.
Brigadir J diketahui tersungkur di dekat tangga setelah ditembak Bharada E dan Ferdy Sambo sampai tewas.
Foto jenazah Brigadir J diungkap Komnas HAM.
Almarhum mengenakan baju kaos putih yang ia kenakan saat merayakan ultah adiknya.
Setelah foto itu tersebar muncul pertanyaan, siapa sosok yang memfoto jenazah Brigadir J tersebut?
Baca juga: Isi Surat Ferdy Sambo, Sebut Hendra Kurniawan Tidak Terlibat Perusakan CCTV, Seali Syah: Dibungkam
Baca juga: 3 Wanita Ini Tetap Ditahan Walau Punya Anak Kecil, Beda Nasib dengan Putri Candrawathi, Ada Angelina

Pada foto yang dirilis oleh Komnas HAM, tampak posisi jenazah Brigadir J hampir menempel ke tembok dan pintu setelah dieksekusi.
Pada foto itu, tampak dari bagian badan ke atas dari jenazah Brigadir J sudah di-blur.
Meski sudah di-blur, terlihat sekilas kaos yang dikenakan Brigadir J sama dengan yang ada pada CCTV sebelum peristiwa penembakan itu terjadi.
Menurut Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, foto itu merupakan foto Brigadir J sekitar satu jam setelah dieksekusi.
“Ini yang kami dapatkan foto tanggal 8 Juli 2022, gak sampai 1 jam setelah peristiwa penembakan,” jelasnya dilansir dari Kompas TV.
Terlihat Brigadir J sudah telungkup di dekat pintu percis seperti diperagakan pemeran pengganti saat melakukan rekonstruksi beberapa waktu lalu.
“Ini posisinya. Ini mohon maaf kami blur, karena itu adalah salah satu prinsip yang ada dalam HAM. Nah ini salah satu contoh tangkapan gambar yang kami dapat, salah satunya ini. Jadi foto ini diambil tanggal 8 Juli 2022 kurang dari 1 jam pasca peristiwa penembakan,” jelasnya lagi.
Kini terjawab teka-teki ciri-ciri sosok di balik foto Brigadir J tersebut.
Di dalam wawancara Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik bersama Kompas TV, ia sempat mengungkap ciri-ciri sosok tersebut.
Baca juga: Hati Merasa Ditusuk Saksi Kasus Kematian Brigadir J Menangis, Sempat Percaya Skenario Ferdy Sambo
Baca juga: Komnas HAM Simpulkan Ada Dugaan Kekerasan di Magelang Sebelum Brigadir J Ditembak di Jakarta

Sosok itu merupakan beberapa anggota kepolisian yang beberapa hari lalu diperiksa Itsus Polri.
"Itu dari beberapa anggota kepolisian yang tempo hari diperiksa oleh Itsus," ucapnya dikutip TribunJakarta.com, Kamis (1/9/2022).
Rupanya tak hanya satu foto saja, Komnas HAM menemukan banyak foto setelah kejadian berdarah itu.
"Ada banyak foto, termasuk foto tubuh. Ini semakin meyakinkan dalam autopsi pertama dan kedua yang menyatakan bahwa memang tak ada penyiksaan,"
"Foto yang diambil itu masih foto yang sangat awal sebelum ambulans datang, Kelihatan tubuhnya bersih dari unsur-unsur penyiksaan," kata Taufan.
Dalam foto itu terekam beberapa barang bukti di tempat kejadian perkara.
Namun barang bukti tersebut menghilang setelah Timsus melakukan pemeriksaan.
Hal itu, kata Taufan, membuktikan ada barang bukti yang memang dihilangkan.
"Barang bukti yang tadinya masih ada kemudian sekarang setelah Timsus memeriksa tidak ada,"
"Jadi ketahuan barang bukti yang dihilangkan," tutur Taufan.
Di sisi lain, Taufan menduga ada jejak darah yang sudah dihapus.
Dalam foto Brigadir J sesudah ditembak, Taufan menyebut ada genangan darah di sekitar kepala almarhum yang menjadi salah satu sasaran tembak.
Namun, lanjut Taufan, tak ada ceceran darah di tempat lain.
"Jadi genangan darah di sekitar kepala dan leher almarhum. Ada dugaan juga jejak-jejak tertentu yang dihilangkan,"
"Kalau kita dengar cerita misalnya Richard dia menembak, posisinya sebelumnya di tempat yang ada jenazah,"
"Bisa jadi (sudah digeser) dan ceceran darah sudah dihilangkan. Bisa jadi begitu," kata Anam.
Baca juga: Bharada E Trauma Saat Injakkan Kaki di Rumah Ferdy Sambo, Pejamkan Mata Ketika Menembak Brigadir J
Baca juga: Sebelum Menembak Sambo Tanya: Kenapa Tega Kurang Ajar ke Ibu? Brigadir J Bingung: Kurang Ajar Apa?

Enam Perwira Jalan Sidang Etik
Sementara itu, enam perwira menjalani sidang etik kasus menghalangi penyidikan insiden tewasnya Brigadir J.
Sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) digelar Divisi Propam Polri terkait pelanggaran etik menghalangi penyidikan atau obstruction of justice kasus Brigadir J.
Enam perwira yang menjalani sidang etik yakni Mantan Karo Paminal Propam Brigjen Hendra Kurniawan, mantan Kaden A Ropaminal Divpropam Polri Kombes Agus Nurpatria.
Mantan Wakaden B Ropaminal Divpropam Polri AKBP Arif Rahman, mantan Kasubbag Riksa Baggak Etika Rowabprof Divpropam Polri Kompol Baiquni.
Kemudian mantan Kasubbagaudit Baggaketika Rowabprof Divisi Propam Polri Kompol Chuck Putranto dan mantan Kasubnit I Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri AKP Irfan Widyanto.
Irwasum Polri Komjen Agung Budi Maryoto mengungkapkan pihak pertama yang menjalani sidang etik yakni Kompol CP (Chuck Putranto).
Sidang akan terus berjalan selama tiga hari ke depan untuk memutuskan sanksi etik terhadap keenam personel.
"Hari ini sudah dimulai ke Kompol CP, sedang dilaksanakan sidang kode etik kemudian besok sampai dengan berikutnya tiga hari ke depan semuanya akan dilakukan sidang etik," ujar Komjen Agung di kantor Komnas HAM, Kamis (1/9/2022) yang dikutip dari tayangan program Breaking News di Kompas TV.
Selain mengelar sidang etik, keenam polisi yang diduga melanggar etik tersebut juga ditetapkan sebagai tersangka kasus menghalangi penyidikan dalam perkara pembunuhan berencana Brigadir J.
Menurut Agung, tim khusus (timsus) sedang menyelesaikan berkas perkara kasus menghalangi penyidikan ini dan akan segera dilimpahkan ke Kejaksaan Agung.
"Penyidik saat ini sedang melakukan pemberkasan terhadap keenam orang itu," ujar Agung.
(TribunJambi/TribunJakarta)
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Keluarga Brigadir Yosua Yakin Bharada E Berkata Jujur dan di TribunJakarta.com dengan judul Terkuak Ciri-ciri Polisi yang Foto Jenazah Brigadir J Usai Ditembak, Ada Jejak Darah Diduga Dihapus