Kenaikan Harga BBM Subsidi Picu Gelombang Demo di Beberapa Daerah di Indonesia
Kenaikan harga BBM subsidi memicu gelombang demo di beberapa daerah di Indonesia.
Editor: Candra Isriadhi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kenaikan harga BBM memicu gelombang demo di beberapa daerah di Indonesia.
Aksi demo tentu sudah bisa diprediksi oleh pemerintah selaku pembuat kebijakan menaikkan harga BBM pada Sabtu (3/9/2022).
Aksi demo didominasi oleh mahasiswa yang menggelar unjuk rasa menolak kenaikan BBM subsidi jenis Solar, Pertalite, Pertamax.
Salah satu demo dilakukan di jalan AP Pettarani -Sultan Alauddin Makassar hingga sekira pukul 22.30 Wita, Sabtu.
Para demonstran masih menutup setengah jalan tersebut.
Mereka tampak membentangkan spanduk bertuliskan 'Tolak Kenaikan Harga BBM'.
Pengunjuk rasa membakar ban tepat di pertigaan Jl AP Pettarani-Sultan Alauddin.
Baca juga: Harga BBM 7 Kali Naik di Era Presiden Jokowi, dari Premium Rp 6.500 hingga Kini Pertalite Rp 10 Ribu
Baca juga: Kenaikan Harga BBM Sebuah Keniscayaan, di Indonesia Masih Lebih Murah daripada di Arab Saudi

Mereka juga membakar ban sebagai bentuk penolakan kenaikan harga BBM ini.
Akibatnya, kemacetan terjadi di jalan tersebut.
Di sana, mahasiswa memberhentikan sebuah mobil tronton untuk dijadikan panggung orasi.
Jendral Lapangan Gerak Rakyat Intelektual Sulsel (Garis) Indonesia, Rahmat, mengatakan pihaknya mengecam kenaikan harga BBM subsidi.
"Kami menuntut rezim Jokowi-Ma'ruf untuk segera menurunkan harga BBM yang telah dinaikkan siang tadi," ujarnya dikutip dari TribunTimur.
Kenaikan harga BBM subsidi ini dinilai tidak pro terhadap rakyat Indonesia.
Ia pun berharap Presiden dan Wakil Presiden RI, agar memberikan regulasi yang berpihak kepada masyarakat Indonesia.
Baca juga: BBM Pertalite Naik Jadi Rp 10 Ribu, Banyak Pengendara Motor Memilih Pulang Daripada Bayar Mahal
Baca juga: Banyak Orang Kaya Nikmati BBM Subsidi, Ekonom Senior Beri Kritikan Untuk Perusahaan Atau Rakyat?

"Regulasi yang diputuskan oleh Jokowi siang tadi menaikkan harga BBM tidak berpihak kepada masyarakat Indonesia," pungkasnya.