Hacker Bjorka Klaim Bobol Dukumen Rahasia Presiden Jokowi, Banyak Pihak Kebakaran Jenggot
Hacker Bjorka klaim akan bobol dukumen rahasia Presiden Joko Widodo, banyak pihak kebakaran jenggot.
Editor: Candra Isriadhi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Hacker Bjorka klaim akan bobol dukumen rahasia Presiden Joki Widodo, banyak pihak kebakaran jenggot.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) memberikan tindakan tegas menyikapi klaim peretasan yang dilakukan hacker Bjorka.
BSSN akan mengambil langkah hukum dan saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Bareskrim Polri.
"Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah melakukan penelusuran terhadap beberapa dugaan insiden kebocoran data yang terjadi, serta melakukan validasi terhadap data-data yang dipublikasikan," kata Juru Bicara BSSN, Ariandi Putra, dalam keterangan yang diterima, Sabtu (10/9/2022).
Diberitakan sebelumnya, hacker Bjorka mengklaim telah membobol surat hingga dokumen rahasia milik Presiden Joko Widodo.
Bjorka mengunggah sejumlah dokumen yang diklaim milik Jokowi pada periode 2019- 2021.
"Mengambil langkah-langkah penegakan hukum."
Baca juga: CARA Amankan Akun Facebook, Instagram & WhatsApp Agar Media Sosialmu Tak Dibobol Hacker
Baca juga: Instagram Sammy Simorangkir Di-hack & Berubah Jadi Akun Jualan HP, Hacker Minta Tebusan Rp 5 Juta

"BSSN juga telah melakukan koordinasi dengan penegak huku
m, dengan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri," kata Ariandi Putra.
Lanjut Ariandi mengatakan, BSSN telah menelusuri sejumlah dugaan kebocoran data yang terjadi.
Pihaknya sudah melakukan validasi terhadap data-data yang dipublikasikan.
Selain itu, BSSN juga melakukan koordinasi dengan setiap penyelenggara sistem elektronik yang diduga mengalami insiden kebocoran data.
"Termasuk dengan penyelenggara sistem elektronik di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara," tuturnya.
BSSN bersama Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) juga telah memperkuat sistem keamanan pada ruang siber.
"Melakukan upaya-upaya mitigasi cepat untuk memperkuat sistem keamanan siber guna mencegah risiko yang lebih besar pada beberapa PSE tersebut," kata Ariandi.