'Tahu-tahu Ada Tembakan' Kesaksian Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan yang Tewaskan 131 Orang
Kesaksian korban selamat pada tragedi Kanjuruhan yang memakan korban 131 meninggal dunia.
Editor: Candra Isriadhi
Namun karena semakin banyaknya suporter yang turun, situasi pun semakin kacau.
Alhasil, pihak keamanan menembakkan gas air mata, yang sebenarnya dilarang oleh FIFA digunakan dalam pengamanan stadion, untuk mengusir suporter.
Tembakan gas air mata juga ditembakkan ke arah tribun yang masih diisi penuh oleh suporter.
Hal tersebut membuat suporter merasa sesak napas dan berebut untuk segera keluar dari stadion.
Di situlah para suporter saling berdesakan untuk keluar sehingga banyak yang terinjak-injak oleh suporter lain.
Akibatnya, ratusan suporter pun harus meninggal dunia dalam tragedi yang berawal dari kericuhan di Stadion Kanjuruhan itu.
Menurut data yang diterima KOMPAS TV dari Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, hingga Minggu (2/10/2022) pukul 14.53 WIB, jumlah korban tewas dalam tragedi Kanjuruhan mencapai 131 orang.
Data tersebut sekaligus meralat pernyataan Wagub Jatim sebelumnya yang menyebut jumlah korban tewas sebanyak 174 orang.
"Tadi saya dikutip menyampaikan data BPBD tapi setelah saya cek ada potensi data ganda atau double counting karena ada korban jiwa yang tidak teridentifikasi maka bisa double entry dari sumber-sumber yang berbeda yang direkap BPBD," kata Emil dalam pesan tertulis yang diterima kepada KOMPAS TV, Minggu sore.
(Kompas.tv)
Diolah dari artikel Kompas.tv dengan judul Cerita Korban Selamat dari Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan: Saya Lihat Teman-Teman Wajahnya Biru.