Kasus Ferdy Sambo
'Jongkok Kamu!' Ferdy Sambo Bentak Brigadir J & Nembak, Peran Bripka Ricky & Kuat Maruf Diungkap JPU
Putri Candrawathi saat itu juga berada di area eksekusi, berjarak tiga meter dari posisi Brigadir Yosua ditembak.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Bharada Richard Eliezer mengikuti rencana jahat yang telah disusun sebelumnya di Duren Tiga.
Tanpa ada keraguan, dia mengarahkan senjata apinya ke tubuh korban, menembakkan senjata hingga 4 kali.
Tembakan Bharada E membuat Brigadir Yosua jatuh dan terkapar.
Setelah itu, Ferdy Sambo melihat Brigadir J masih bergerak sekarat di dekat tangga dengan posisi tubuh telungkup.
Ferdy Sambo memakai sarung tangan hitam lalu menembak bagian kepala belakang, hingga akhirnya Brigadir Yosua Hutabarat meninggal.
"Ferdy Sambo kemudian dengan akal liciknya, menembak ke arah dinding beberapa kali. Lalu menghampiri Yosua, menempelkan senjata ke tangan kiri Yosua," kata JPU.
Senjata kemudian diletakkan di lantai dekat tangan kiri, dengan tujuah seolah-olah telah terjadi tembak menembak.
Beberapa saat setelah itu, Ferdy masuk ke dalam kamar menjemput Putri Candrawathi, membawanya ke luar dari kamar.
Wajah Putri diletakkan di dada Ferdy Sambo. Lalu dia diantar oleh Ricky Rizal ke rumah Saguling.
"Putri masih sempat ganti pakaian. Dia engan tenang meninggalkan rumah seolah-olah tidak terjadi apa-apa," ungkap jaksa.
Jaksa kemudian menyebut Ferdy Sambo telah menuduhkan sebuah tindakan kepada Brigadir Yosua hanya atas keterangan dari Putri Candrawathi.
"Padahal belum diketahui secara pasti kebenarannya," ungkap jaksa.
Perisitwa pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat ini terjadi pada 8 Juli 2022. Sidang baru digelar 102 hari setelah kejadian.
Keterlibatan sejumlah oknum perwira merekayasa kasus ini membuat penanganannya awalnya lambat, hingga akhirnya Kapolri membentuk tim khusus, serta mencopot sejumlah perwira yang diduga terlibat.
4 Kali Ditembak Bharada E, Brigadir J Masih Hidup, Ferdy Sambo Sempat Ditodong Senjata oleh ARTnya