Breaking News:

Kasu Ferdy Sambo

'Bohong Besar!' Pakar Sebut Ferdy Sambo & Putri Berperilaku Ganda: Ngakunya Baik Tapi Kok Membunuh!

Pakar Hukum Pidana sebut bukan Brigadir J yang berperilaku ganda, namun Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang bermasalah. Ini analisanya.

Editor: octaviamonalisa
Kolase YouTube Kompas TV
Pakar sebut Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi berperilaku ganda 

Reza menyoroti sejumlah saksi yang dinilainya begitu kompak dan fasih menyebut watak-watak buruk Yoshua.

Tapi tidak ada satu pun kata sifat yang positif tentang Yoshua.

Damson sekuriti Ferdy Sambo sebut Brigadir J temperamen hingga suka ke kelap malam
Damson sekuriti Ferdy Sambo sebut Brigadir J temperamen hingga suka ke kelap malam (Facebook, YouTube Kompas TV)

"Hebat saksi-saksi itu.

Mereka punya proses berpikir yang sama, artikulasi spontan yang sama, kosakata yang sama, dan "kelupaan" yang sama untuk menyebut satu kebaikan pun tentang Yoshua.

Filter mentalnya seragam, semua isi keterangan mereka pun kelam. Saya berharap ada fairness dan purposefulness," ujarnya.

Menurut Reza, fairness pertama, tak mungkin ada manusia yang isinya sampah semua.

Jadi, setelah Yoshua dilukiskan sebagai manusia dengan sifat-sifat negatif, bolehlah para saksi dan ahli juga dikondisikan untuk tidak bias dan tidak lalai menjabarkan sifat-sifat positif Yoshua. Pasti ada. Kecuali jika saksi diajari untuk lupa.

Fairness kedua, karena sudah ada victim profiling beraroma criminal profiling tentang Yoshua, maka bolehlah di ruang sidang juga disodorkan criminal profiling tentang Ferdy Sambo dan Putri Candrawati.

Kompak sudutkan Brigadir J, para ajudan Ferdy Sambo bak lupakan satu pun kebaikan mendiang Yoshua
Kompak sudutkan Brigadir J, para ajudan Ferdy Sambo bak lupakan satu pun kebaikan mendiang Yoshua (YouTube Kompas TV)

Polri butuh criminal profiling itu.

Yakni, agar paham dinamika kehidupan Ferdy Sambo lalu mencegah para perwira tinggi menjadi Sambo-Sambo baru.

Masyarakat juga bisa menggunakan criminal profiling itu untuk mewaspadai orang-orang dengan ciri-ciri yang sama, sehingga bisa memperkecil risiko menjadi sasaran pembunuhan berencana.

Lalu purposefulness. Karena lukisan kelam tentang kepribadian Yoshua itu tampaknya akan dipakai untuk menopang tuduhan kekerasan seksual, maka ahli yang membuat profiling harus bisa menjelaskan bagaimana sifat-sifat Yoshua bisa bersimpul sedemikian rupa mendorong dirinya melakukan kekerasan seksual.

Tanpa penjelasan, maka profiling itu hanya akan menambah stigma buruk berikutnya terhadap Yosua dan keluarga besarnya.

"Betapa menyedihkannya andai profiling hanya menjadi ajang re-viktimisasi terhadap Yosua.

Sudah jatuh ditimpakan tangga pula.

Sumber: Kompas TV
Halaman 3/4
Tags:
Ferdy SamboPutri CandrawathiBrigadir J
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved