Tragedi Sekeluarga Tewas
4 Kejanggalan Keluarga Kalideres Tewas: Jual Aset Bukan Miliknya, Hidup Bareng Mayat, Pesan dari HP
Berikut sederet kejanggalan tewasnya satu keluarga di Kalideres, hidup bersama mayat hingga jual asset yang bukan miliknya.
Editor: ninda iswara
Selain itu, ia juga mengaku masih setia menyisir rambut jenazah ibunya yang mulai rontok.
Saksi yang awalnya hendak melapor ke polisi pun dilarang oleh salah satu dari empat anggota keluarga yang akhirnya ditemukan tewas membusuk pada 10 November.
Dia adalah Budyanto, ipar dari Rudyanto Gunawan yang merupakan suami Margaretha.
Baca juga: ISI Hp Keluarga Tewas di Kalideres: Bahas Emosi, Kata-kata Rapi & Berpendidikan, Tak Ada soal Utang

Keberadaan Rudyanto tidak jelas saat istrinya meninggal
Kejanggalan berikutnya ialah, keberadaan Rudyanto tak diketahui saat pegawai koperasi simpan pinjam mendatangi rumah keluarga tersebut yang hendak digadaikan. Hal itu kembali diutarakan Hengki.
"Tidak terlihat, hanya Dian dan Margaretha dan Budiyanto," ujar Hengki
Menurut Hengki, pegawai koperasi simpan pinjam mendatangi rumah tersebut pada 13 Mei 2022.
Saat itu, salah satu penghuni, yakni Budyanto hendak menggadaikan sertifikat rumah.
Pegawai koperasi tersebut mengaku melihat Dian menangis di dalam kamar bersama ibunya, yakni Margaretha, yang sudah terbujur kaku di kasur.
"Si Dian menangis, dan menganggap bahwa ibunya tetap hidup. Setiap hari dikasih minum susu, dimandikan. Perilaku itu yang sedang kami teliti oleh psikolog forensik," kata Hengki.
Budyanto jual aset yang bukan miliknya
Kejanggalan berikutnya ialah adanya upaya Budyanto menjual aset yang bukan miliknya.
Hal itu diketahui dari pengakuan saksi yang merupakan pegawai koperasi simpan pinjam.
Ia mengungkapkan bahwa Budyanto, saudara kandung Margaretha, hendak menjual rumah milik Margaretha.
Pada 13 Mei 2022, saksi hendak mensurvei rumah di Perumahan Citra Garden 1 itu.