Breaking News:

Berita Viral

HATI-HATI saat Mudik! Paku & Potongan Pisau Cutter Bertebaran di Tol Purbaleunyi, Satu Ember Penuh

Ranjau paku dan benda tajam lainnya bertebaran di ruas Jalan Tol Purbaleunyi, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Tribun Jabar/ Cikwan Suwandi
Polres Karawang pun menyisir ranjau paku di sepanjang jalur Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat. 

Sepakat mobil itu ditebus dengan nominal Rp 105 juta.

"Aku sempat mau bayar tunai ke Arga. Tapi sama Arga ditolak, alasannya gak berani karena hanya dipasrahi Agus titip unit. Aku akhirnya sepakat tanggal 30 Januari membayar mobil tersebut dengan cara transfer," ujar Khafid.

Esoknya Khafid bersama ayahnya datang kembali ke rumah Arga dengan maksud mengajak ke bank untuk menjadi saksi pembayaran mobil ke Agus.

Kali ini ayah Khafid ikut karena ingin setelah mobil itu ditebus langsung jalan-jalan keliling Surabaya.

Namun ternyata nomor Agus tidak aktif seusai terima dana sebesar Rp 105 juta dari Khafid.

WhatsAppnya diblokir.

Dicoba menghubungi menggunakan nomor lain pun juga tidak tersambung.

Khafid saat itu sempat meminta izin ke Arga untuk tetap membawa pulang. Namun, tidak diberi izin.

Alasannya Arga belum terima uang dari Agus. 

"Di situ Arga baru ngaku belum pernah ketemu Agus. Hanya kenal lewat sosial media saja," ujarnya.

Keinginan ayah Khafid pulang dari rumah Arga jalan-jalan Surabaya kali ini pun pupus.

Ayah Khafid mengetahui menjadi korban penipuan langsung syok dan menangis.

Khafid pun memutuskan mengajak Arga membuat laporan ke Polrestabes Surabaya.

Ayah Khafid sampai sekarang masih terlihat murung.

Sering terlihat tidak semangat.

Pasca kejadian ini ayah Khafid sering malas dagang.

Khafid sekarang menunggu tindak lanjut  polisi mengungkap penipuan kasus ini.

AKBP Mirzal Maulana selaku Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya ketik dikonfirmasi menjelaskan kalau perkara ini tengah ditangani Unit Jatanras.

Iptu Ryo Pradana selaku Kanit Jatanras pun meminta korban untuk bersabar.

Terbaru, seorang guru asal Mijen Kota Semarang bernama Ervina Fauziah (24 itu) juga tertipu saat jual-beli mobil.

Dikutip TribunJatim.com dari TribunJateng, Ervina Fauziah terperdaya oleh seorang pria yang dikenalnya lewat marketplace Facebook.

Guru Sekolah Luar Biasa (SLB) di kota Semarang itu mengalami kerugian hingga Rp 80 juta. 

Kejadian tersebut bermula saat korban mencari mobil di marketplace Facebook pada Sabtu, 1 April 2023. 

Lewat kanal itulah, ia mengenal MA terduga pelaku penipuan jual beli mobil.

Ia lantas bertemu dengan penjual mobil dengan perantara MA, besoknya, pada Minggu 2 April 2023, 

"MA menyuruh saya untuk bertemu RR di Hotel Horison Semarang dekat kantor Golkar. Ketika itu MA dan RR mengaku sebagai kakak beradik," ucap Ervina, Selasa (11/4/2023).

Kala itu, MA berdalih mobilnya sedang dibawa adiknya RR untuk sebuah acara di hotel tersebut.

Tanpa curiga, Ervina bersama Ayah dan kakaknya menemui RR sekaligus untuk memeriksa mobil yang hendak dijual.

Dalam pertemuan tersebut, terjadi transaksi jual-beli sewajarnya. 

Pihak korban memeriksa kondisi fisik mobil dan surat-suratnya. 

Lantaran sudah cocok dengan mobil tersebut, korban akhirnya berniat membeli mobil jenis Ayla itu. 

Namun, deal-dealan harga hingga transaksi pembayarannya tidak dilakukan dengan RR melainkan dengan MA via chatting Whatsapp dan telepon.

"MA bilang jangan lewat RR karena harga bisa beda sehingga harus lewat dirinya, padahal saya sudah menyiapkan surat jual beli bermaterai," terang Ervina.

Ia ketika itu yang kadung percaya dengan terduga pelaku MA akhirnya mengikuti alur yang dimainkan MA.

Mobil yang awalnya dipatok seharga Rp 101 juta ditawar hingga kesepakatan harga di angka Rp 95 juta.

MA memerintahkan untuk membayar uang tersebut ke rekening bank BNI. 

"Setelah saya bayar, MA tidak langsung membalas, padahal awalnya fast respon, tak lama Kemudian nomor saya diblok, habis itu kami mulai panik," ujarnya. 

Sedangkan pemilik mobil RR, kondisinya sama masih menunggu transferan uang dari MA. 

RR kukuh tidak mau menyerahkan mobilnya selama uang dari MA belum ditransfer.

"Istri dan anaknya keluar dari hotel mereka pada nangis, kami semakin menjadi panik," ucap Ervina.

Pihak korban setelah merasa tertipu akhirnya melaporkan kejadian itu ke Polda Jateng dengan membawa RR.

Di kantor polisi, RR akhirnya mengaku bukan adik kandung dari MA tapi hanya sebatas kenal biasa.

MA mengaku kepada RR adalah karyawan dari FIF Finance.

Ia pun berdalih transaksi jual beli tidak secara langsung melalui dirinya tapi lewat MA karena akad jual-beli tersebut dibangun oleh MA.

Sama halnya dengan korban Ervina, RR melaporkan MA ke Polda Jateng.

"Namun, RR mau mengganti uang ke kami akibat kejadian itu sebesar Rp 15 juta, total kerugian yang kami alami menjadi Rp 80 juta," kata Ervina.

Ia berharap, terduga pelaku MA bisa segera ditangkap supaya tidak ada korban lainnya.

Kendati sudah berusaha ikhlas, ia ingin pelaku lekas tertangkap untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

"Mobil itu akan kami gunakan untuk mudik dan jemput adik di pondok pesantren," tuturnya.

Sementara itu, tribun Jateng masih berupaya mengkonfirmasi kasus tersebut ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jateng.

(TribunJatim/ Ani Susanti)  (Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin)

Artikel ini diolah dari TribunJabar.id dengan judul AWAS, Paku dan Potongan Pisau Cutter Bertebaran di Tol Purbaleunyi, Polisi Sisir Dapat 1 Ember Penuh dan TribunJatim.com dengan judul Penjual Nasgor Nangis Tabungan Rp 105 Juta Amblas, Gagal Mudik Naik Mobil karena Ditipu: Sempat Coba

Sumber: Tribun Jabar
Tags:
pakuTol PurbaleunyiBandungmudikLebaran
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved