Breaking News:

Berita Viral

'Kami Orang Lemah' Petani di NTT Prihatin Anaknya Jadi Korban Cabul Guru, Minta Bantuan ke Pihak Ini

Pilu anaknya menjadi korban pencabulan guru honorer, orang tua korban pasrah terkait masa depan anaknya pada pemerintah dan negara.

Editor: Dika Pradana
TribunLampung / Istimewa
Ilustrasi orang tua prihatin anaknya menjadi korban pencabulan. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Anaknya menjadi korban pencabulan oleh seorang guru honorer di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), orang tua korban mengaku prihatin dan mengecam tindakan bejat tersebut.

Diketahui, seorang guru berjenis kelamin laki-laki asal Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini dengan sadis melakukan tindakan pencabulan terhadap ketujuh muridnya sendiri di sekolah.

Kejadian pencabulan terhadap tujuh anak SD tersebut terjadi sejak bulan November 2022 lalu hingga 11 April 2023 di sebuah ruangan guru di sekolah itu.

Kini korban yang masih anak dibawah umur harus mendapatkan perhatian khusus karena psikologi anaknya pasti terganggu dengan kejadian tersebut.

Ilustrasi orang tua prihatin anaknya menjadi korban pencabulan.
Ilustrasi orang tua prihatin anaknya menjadi korban pencabulan. (TribunLampung / Istimewa)

Satu di antara tujuh orang tua korban mengaku bingung dengan masa depan anaknya.

Orang tua korban yang bekerja sebagai petani tersebut mengaku hidupnya bertambah susah tatkala mendengar kabar anaknya menjadi korban cabul dari guru honorer itu.

Dengan kesusahan hidup sebagai seorang petani, ia mengaku pasrah dengan kasus yang menimpa anaknya.

Ia mengaku bingung dengan masa depan apa yang akan diraih putrinya tercinta pasca kejadian memilukan itu.

Menurutnya, saat ini korban mengalami trauma yang berat akibat tindakan pencabulan tersebut.

Kondisi ekonominya yang sulit tersebut membuatnya kesusahan dalam menuntaskan kasus tersebut.

Baca juga: DIA LUKAI KEMANUSIAAN 7 Siswi SD di NTT Jadi Korban Cabul Guru Honorer, DPRD Geram: Hukum Maksimal

Meski demikian, dia tetap berharap pelaku bisa dihukum semaksimal mungkin.

"Kejadian ini membuat saya tambah susah. Kalau mau jalan pemeriksaan di polisi uang tidak ada." ungkapnya kepada awak media saat ditemui di kediaman keluarganya.

"Jadi saya minta pemerintah dan para pihak membantu anak kami ini." ujarnya.

"Kami orang lemah. Kami serahkan sepenuhnya anak kami ini ke negara," imbuhnya dengan pilu.

Ia berharap, kasus yang menimpa putrinya itu menjadi kasus terakhir di desanya tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Tags:
berita viral hari iniNusa Tenggara Timurpencabulanpetaniguru honorernegara
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved