Mapan di Jakarta, Wanita Ini Pilih Tinggal di Hutan, Kini Jadi Petani Kaya:Tanahnya Berhektar-hektar

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang wanita memilih untuk meninggalkan gemerlapnya kota Jakarta demi tinggal di sebuah hutan terpencil.

Wanita bernama Yoyoh ini nekat untuk membangun rumah di hutan padahal dirinya sebelumnya sudah mapan hidup di Jakarta.

Diketahui, sosok wanita tersebut merupakan seorang pensiunan pegawai stasiun televisi swasta di ibukota.

Tak ingin menghabiskan masa tua di Jakarta, wanita tersebut memilih untuk merantau ke Sumedang, Jawa Barat.

Tidak tanggung-tanggung, wanita tersebut memilih untuk tinggal di hutan area kaki gunung.

Tentu hal tersebut bukanlah sesuatu yang mudah bagi orang yang dulunya tinggal diperkotaan.

Pasalnya, tinggal di perkotaan biasanya memiliki akses yang mudah.

Lain hal dengan orang yang tinggal di pedalaman pegunungan, maka harus penuh perjuangan untuk mendapatkan suatu hal.

Meski demikian, kehidupan semacam itulah yang dipilih oleh Yoyoh kini.

Dirinya tak masalah harus hidup sederhana menyatu dengan alam.

Baca juga: Rumah Jadul di Jogja Ini Ternyata Milik Artis, Klasik Tapi Ada Bioskop Pribadi, Cocok Buat Healing

Diketahui, Yoyoh kini tinggal di sebuah hutan di kaki Gunung Cakra, Sumedang, Jawa Barat.

Rumah yang ia tinggali kini cukup jauh dari hunian warga lainnya.

Bahkan, rumahnya pun tidak banyak dikelilingi oleh tetangga.

Kini sosok, wanita bernama Yoyoh sukses mencuri perhatian.

Hal ini lantaran dia memilih tinggal di area hutan kaki Gunung Cakra, Sumedang.

Rumahnya pun terpencil dan menyendiri.

Baca juga: TANYA Sudah Khitan Belum, Pedagang Lumpia Minta Bocah Laki-laki Lepas Celana, Kini Diusir dari Depok

Bahkan rumahnya tidak memiliki tetangga, baik itu di belakang maupun di samping rumahnya tidak ada jalan lagi.

Bagian samping rumah pun sudah masuk ke area perbukitan.

Kehidupan Yoyoh ini diviralkan oleh YouTuber bernama Rizquna dalam kanal YouTube Rizquna Channel.

Dalam video tersebut, Rizquna berusaha mengulik kehidupan Yoyoh selama tinggal di hutan.

"Saya kalau tinggalnya ya menetap di sini baru menginjak 6 tahun," ungkap Ibu Yoyoh, dikutip dari YouTube Rizquna Channel.

"Saya awalnya (tinggal) di daerah Genangan. Kampung saya sekarang sudah menjadi bendungan Jatigede," lanjutnya,

Keputusan Yoyoh untuk tinggal di hutan ini ia pilih pada tahun 2017.

Pada tahun tersebut, dia mengaku sudah pensiun dari dunia televisi.

Baca juga: Jarang Umbar Kehidupan Pribadi, Penyanyi Ini Ternyata Istri Polisi, Cantik Pakai Seragam Bhayangkari

"Pensiun kerja yang terakhir itu 2016, yang real nya 2017 lah. Karena 2016 itu saya masih bolak-balik Jakarta," ungkapnya.

"Saya masuk ke salah satu TV Nasional dari tahun 1994 Mas. Jadi 1993 saya melamar, tahun 1994 saya masuk sampai tahun 2010." jelasnya.

Setelah pensiun dari awak media, Yoyoh bertekad untuk meninggalkan hiruk pikuk Jakarta.

Dia memilih untuk tinggal di desa dan bertani di pegunungan.

Kini keseharian dari Yoyoh adalah bertani.

"Sekarang Bertani, berkebun mas," jawab Ibu Yoyoh sambil tertawa.

"Bertani , belajarlah saya," sambungnya.

Yoyoh pun menjelaskan awal mulanya bisa menemukan dan membeli tanah di area tersebut.

Pada awalnya, dia membeli tanah tersebut dari angkatan laut.

Dia saat itu membelinya menggunakan sistem kapling.

Kebetulan, kakek dari Yoyoh merupakan seorang TNI AD.

Di daerah tersebut terdapat keluarga Yoyoh dari ibunya yang tinggal.

Meski demikian, mereka tinggal beda dusun dari Yoyoh.

"Kalau saya di sini beli, beli dari Angkatan Laut. Ini saya beli kaplingan Angkatan Laut 1 kapling. Kalau kakek saya dari Ibu itu Angkatan Darat, tapi dusunnya berbeda," ujarnya.

"Jadi saya pindah ke sini beli, tapi masih satu desa dengan saudara-saudaranya dari Ibu saya," lanjutnya.

Berprofesi sebagai petani kebun, Yoyoh mampu meraup omzet yang tak sedikit.

Dari penghasilannya itulah dia bisa membeli sejumlah bidang tanah di daerah itu.

Kini, dirinya sukses menjadi tuan tanah di kawasan tersebut.

Tanah yang ia miliki pun berhektar-hektar.

Diketahui, Yoyoh merupakan seorang petani yang menanam beragam komoditi.

"(Berkebun) campur Mas. Tanaman-tanaman kerasnya itu adalah yang komoditi di sini, cengkeh sama kopi." jelas Yoyoh.

"Tapi saya campur-campur juga, ada pohon kayu, ada pohon buah-buahan durian manggis," paparnya.

Betah tinggal di Sumedang tak lagi membuatnya ingin tinggal di Jakarta.

(Tribunnewsmaker.com/Dika Pradana)