Berita Viral
SOSOK Kevin Mitnick, Hacker Paling Dicari di Dunia, Meninggal di Usia 59 Tahun karena Kanker
Inilah sosok Kevin Mitnick, peretas atau hacker asal Amerika Serikat yang paling dicari di dunia.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah sosok Kevin Mitnick, peretas atau hacker asal Amerika Serikat yang paling dicari di dunia.
Salah satu hacker paling tersohor di dunia, Kevin Mitnick dilaporkan tutup usia.
Menurut informasi, Kevin Mitnick meninggal dunia di usia 59 tahun.
Laporan Kevin Mitnick meninggal dunia diketahui berdasarkan pemberitaan sejumlah media internasional, termasuk BBC, pada Jumat (21/7/2023).

Baca juga: Sosok Cinta Mega, Anggota DPRD PDIP, Diduga Main Slot Saat Rapat Paripurna, Harta Capai Rp 7 Miliar
Menurut laporan yang ada, Kevin Mitnick mengembuskan napas terakhir di Las Vegas, Amerika Serikat, pada Minggu, 16 Juli lalu.
"Dia meninggal dunia pada hari Minggu setelah 14 bulan berjuang melawan kanker pankreas," demikian tertulis dalam laporan BBC.
Hacker paling dicari FBI
Dalam laporan serupa, Kevin Mitnick disebut sebagai salah satu hacker atau penjahat dunia maya yang paling dicari oleh Federal Bureau of Investigation (FBI).
Bahkan, para penyidik juga menyebut Mitnick sebagai hacker paling dicari di dunia.
Kisah hidup Mitnick sebagai peretas yang terkenal dimulai ketika ia membobol situs pemerintah dan jaringan perusahaan untuk kemudian mencuri data serta informasi kartu kredit pada tahun 1990-an.
Dia disebut terlibat dalam kasus pencurian ribuan nomor kartu kredit dan data di seluruh negeri.

Baca juga: Sosok Ari Wibowo, Masinis KA Brantas yang Lakukan Aksi Heroik, Disebut Selamatkan Ratusan Penumpang
Mitnick juga membobol jaringan negara, merusak sistem perusahaan, pemerintah, serta universitas.
Lalu, FBI menangkap Mitnick pada 1995 atau dua tahun setelah memulai perburuan.
Kala itu, pihak berwenang yakin Mitnick memiliki akses ke rahasia dagang perusahaan bernilai juataan dollar.
Kehebohan dalam proses penangkapan
Dilansir dari AP News, penangkapan Mitnick pada 1995 sempat menciptakan kehebohan.
Pemerintah menuduh Mitnick sebagai penyebab kerugian jutaan dollar yang dialami oleh sejumlah perusahaan, termasuk Motorola, Novell, Nokia, dan Sun Microsystems.
Akan tetapi, jaksa federal kesulitan mengumpulkan bukti kejahatan besar dalam tuduhan tersebut.
Sementara itu, ada sebuah gerakan dari komunitas peretasan yang menuntut pembebasan Mitnick.
"Itu adalah kejahatan yang sederhana. Saya ingin tahu sebanyak mungkin tentang cara kerja jaringan telepon," kata Mitnick saat dibebaskan dari penjara pada Januari 2000.
Setelah bebas, Mitnick sempat dilarang menggunakan komputer, modem, ponsel, atau apa pun yang bisa memberinya akses internet.
Larangan itu secara bertahap mulai dilonggarkan, tetapi dia tetap tidak diperbolehkan terhubung dengan internet hingga Desember 2002.
Tidak memiliki motif finansial
Mitnick dalam memoar yang dirilis pada 2011, membantah telah menggunakan keahliannya untuk mencuri atau mengeksploitasi informasi demi keuntungan finansial.
"Siapa pun yang suka bermain catur tahu bahwa mengalahkan lawan saja sudah cukup," ujar Mitnick yang memberikan penjelasan dengan perumpamaan bermain catur.
"Anda tidak perlu menjarah kerajaannya atau menyita asetnya untuk menjadikannya berharga," tutur Mitnick menambahkan.
Setelah dibebaskan dari penjara, Mitnick menjadi peretas "topi putih", penulis, dan pembicara.
Adapun peretas "topi putih" merupakan hacker yang menggunakan keahliannya untuk mengidentifikasi kerentanan atau masalah pada konfigurasi keamanan organisasi.
Mitnick, dengan keahliannya, kemudian mendirikan Mitnick Security Consulting yang memberikan nasihat kepada perusahaan dan lembaga pemerintah tentang kemanan siber.
Dia juga ditunjuk menjadi kepala petugas peretasan dan memiliki kepemilikan atas KnowBe4, suatu perusahaan yang menawarkan pelatihan keamanan phishing.
"Kevin akan selalu tetap menjadi 'peretas paling terkenal di dunia' dan terkenal karena kecerdasan, humor, serta keahliannya yang luar biasa dengan teknologi," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, Kamis (20/7/2023).

Berita Lainnya, Hacker Bjorka Klaim Bobol Dukumen Rahasia Presiden Jokowi, Banyak Pihak Kebakaran Jenggot
Hacker Bjorka klaim akan bobol dukumen rahasia Presiden Joki Widodo, banyak pihak kebakaran jenggot.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) memberikan tindakan tegas menyikapi klaim peretasan yang dilakukan hacker Bjorka.
BSSN akan mengambil langkah hukum dan saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Bareskrim Polri.
"Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah melakukan penelusuran terhadap beberapa dugaan insiden kebocoran data yang terjadi, serta melakukan validasi terhadap data-data yang dipublikasikan," kata Juru Bicara BSSN, Ariandi Putra, dalam keterangan yang diterima, Sabtu (10/9/2022).
Diberitakan sebelumnya, hacker Bjorka mengklaim telah membobol surat hingga dokumen rahasia milik Presiden Joko Widodo.
Bjorka mengunggah sejumlah dokumen yang diklaim milik Jokowi pada periode 2019- 2021.
"Mengambil langkah-langkah penegakan hukum."
Baca juga: CARA Amankan Akun Facebook, Instagram & WhatsApp Agar Media Sosialmu Tak Dibobol Hacker
Baca juga: Instagram Sammy Simorangkir Di-hack & Berubah Jadi Akun Jualan HP, Hacker Minta Tebusan Rp 5 Juta

"BSSN juga telah melakukan koordinasi dengan penegak huku
m, dengan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri," kata Ariandi Putra.
Lanjut Ariandi mengatakan, BSSN telah menelusuri sejumlah dugaan kebocoran data yang terjadi.
Pihaknya sudah melakukan validasi terhadap data-data yang dipublikasikan.
Selain itu, BSSN juga melakukan koordinasi dengan setiap penyelenggara sistem elektronik yang diduga mengalami insiden kebocoran data.
"Termasuk dengan penyelenggara sistem elektronik di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara," tuturnya.
BSSN bersama Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) juga telah memperkuat sistem keamanan pada ruang siber.
"Melakukan upaya-upaya mitigasi cepat untuk memperkuat sistem keamanan siber guna mencegah risiko yang lebih besar pada beberapa PSE tersebut," kata Ariandi.
Ariandi pun meminta seluruh PSE tuntuk memastikan keamanan sistem elektronik di lingkungannya masing-masing.
Di mana sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik.
Baca juga: Mantan Anggota Kopassus & Kepala BIN Sutiyoso Klarifikasi Terkait Banyak TKA China di Indonesia
Baca juga: HARU Sabai Morscheck Baca Post-it dari Bjorka yang Ditempel, Mama kalo Udah Nggak Ada Virus . .

BIN Pastikan Dokumen Milik Negara Aman
Badan Intelijen Negara (BIN) memastikan dokumen kepresidenan milik Presiden Jokowi masih aman dari upaya peretasan.
Pihaknya terus berupaya melindungi data-data rahasia Jokowi secara maksimal dari serangan peretas atau hacker.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto.
"Sampai saat ini masih aman, dan kita tetap berupaya karena ini adalah user kita dan tentu saja segala apa-apa yang menjadi dokumen ataupun surat-surat penting lainnya itu harus betul-betul terlindungi secara maksimal," kata Wawan, Sabtu (10/9/2022) dilansir Tribunnews sebelumnya.
Wawan mengatakan BIN telah melakukan penguatan pengamanan data kepresidenan dengan pembaharuan sistem enkripsi.
Enkripsi adalah proses teknis mengonversikan informasi menjadi kode rahasia, sehingga mengaburkan data yang disimpan untuk alasan keamanan data.
Dirinya memastikan BIN terus berupaya melakukan pengamanan data dari pembobolan.
Lanjut Wawan mengatakan, peretasan tersebut tak hanya terjadi di Indonesia.
"Kalau mengenai apa upaya-upaya dari pihak-pihak hacker dan sebagainya terus-menerus terjadi."
"Tidak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia," ungkap Wawan.
(Kompas.com/Benediktus Agya Pradipta)
Diolah dari berita tayang di Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Pemakaman Alberto Tanos Cucu 9 Naga di Sulut, Ucapan Berduka Terus Berdatangan: Dia Orang yang Baik |
![]() |
---|
Profil Sassuolo Klub Baru Jay Idzes, Penakluk Raksasa Serie A, Kerap Bikin Milan & Inter Ketar-ketir |
![]() |
---|
Di Ujung Tanduk, Nasib Bupati Sudewo Terancam Usai Tekanan Berat Warga Pati Jateng, Dituntut Mundur |
![]() |
---|
24 Orang Diperiksa Terkait Tewasnya Prada Lucky di NTT, Ibu Korban Minta Hukuman Mati untuk Pelaku |
![]() |
---|
Mediasi Buntu, Warga Ingin Juladi Pindah: Konflik Lahan di Semarang Memanas Hingga Pengusiran |
![]() |
---|