ASTAGFIRULLAH! Nafsu Tak Terbendung, Kakek 70 Tahun di Makassar Nekat Setubuhi Cucunya hingga 3 Kali

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang kakek bernama Mansyur (70), yang tinggal di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, tega melakukan tindak asusila terhadap cucunya sendiri.

Pelaku juga mengancam sang korban dengan menggunakan senjata tajam.

Bahkan, korban juga mengaku jika sudah melakukan perbuatan bejat itu sebanyak 3 kali.

Baca juga: ASTAGFIRULLAH! Dua Anak di Bawah Umur di Sragen Berhubungan Intim, Kepergok Ortu si Wanita

Kini pria paruh baya itu berhasil ditangkap Tim Jatanras Polrestabes Makassar setelah tega rudapaksa cucunya sendiri berinisial ALF (20).

Kasi Humas Polrestabes Makassar Kompol Lando KS, mengatakan Mansur ditangkap di Jl Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Jumat (4/8/2023) dini hari.

Aksi rudapaksa sang kakek terhadap cucunya itu, dijelaskan Lando, berawal pada bulan Maret 2023.

Saat itu, sang cucu ALF bertandang ke rumah Mansyur di Jl Paropo, Kecamatan Panakkukang.

Setelah itu, ALF dipaksa sang kakek Mansyur untuk memasuki sebuah rumah kosong.

Rumah kosong itu berada di dekat pos pengamanan komplek perumahan.

Kebetulan Mansyur juga ditunjuk sebagai petugas keamanan yang berjaga di pos tersebut.

Baca juga: ASTAGFIRULLAH! Ayah di Bima Tega Setubuhi Anak Kandung di Bawah Umur, Ternyata Sudah Berulang Kali

"Kemudian pelaku mengancam korban dengan memperlihatkan sebilah parang sambil menyuruh korban membuka baju beserta celana dalamnya," ujar Lando kepada tribun.

Setelah itu, lanjut Lando, ALF pun dipaksa baring dan membuka pakaiannya.

"Lalu korban dibaringkan kemudian pelaku memasukkan alat kelaminnya ke kelamin korban dan perbuatan pelaku tersebut dilakukan oleh pelaku telah berung kali," sambungnya.

Mansyur yang tertangkap pun mengakui perbuatannya di depan polisi.

"Pelaku mengakui dan membenarkan bahwa dirinya telah melakukan tindakan pemerkosaan tersebut kepada korban," ujar Lando.

Lebih lanjut, kata Lando, aksi bejat sang kakek itu sudah dilakukan tiga kali.

"Mansyur melakukan tindakan tersebut sebanyak tiga kali dalam jangka waktu tiga bulan," tuturnya.

Pemicu terjadinya rudapaksa atau pemerkosaan dapat sangat kompleks dan bervariasi tergantung pada kasusnya. Rudapaksa adalah tindakan kekerasan seksual yang melibatkan paksaan atau penyerangan seksual terhadap korban tanpa izin atau persetujuan mereka.

Beberapa faktor yang dapat menjadi pemicu terjadinya rudapaksa antara lain:

Ketidaksetaraan gender: Budaya yang patriarkis dan merendahkan peran perempuan dalam masyarakat dapat menciptakan lingkungan di mana kekerasan terhadap perempuan lebih mungkin terjadi.

Norma sosial yang salah: Beberapa masyarakat atau kelompok sosial masih membenarkan atau menganggap remeh tindakan kekerasan seksual, seperti meremehkan atau menyalahkan korban.

Penggunaan alkohol atau obat-obatan: Penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan dapat meredupkan kebijaksanaan dan menyebabkan perilaku yang tidak terkontrol.

Ketidaktahuan tentang persetujuan: Beberapa orang mungkin tidak sepenuhnya memahami arti persetujuan dan batas-batas dalam hubungan seksual yang sehat.

Masalah kejiwaan: Beberapa pelaku mungkin memiliki masalah kejiwaan yang tidak diobati yang dapat menyebabkan perilaku agresif atau impulsif.

Lingkungan fisik yang tidak aman: Area yang tidak terang, terisolasi, atau kurang pengawasan dapat menciptakan peluang bagi pelaku untuk melakukan tindakan kekerasan tanpa ditangkap.

Penting untuk diingat bahwa tidak ada alasan atau pembenaran untuk tindakan rudapaksa. Tindakan semacam itu selalu salah dan melanggar hak asasi manusia.

Untuk mengatasi rudapaksa, diperlukan pendidikan seksual yang inklusif, penegakan hukum yang ketat, dukungan bagi korban, dan perubahan budaya yang mendorong kesetaraan gender dan mengutuk segala bentuk kekerasan seksual.

Berita Lainnya, Nafsu Memuncak, Kakek di Trenggalek Lampiaskan Birahi ke Bocah 13 Tahun: Diimingi Uang

TAK kuat menahan nafsu birahinya, seorang lansia tega merudapaksa bocah berusia 13 tahun di rumah kosong di Trenggalek, Jawa Timur.

Lansia tersebut menjebak bocah tersebut dengan iming-iming uang.

Untuk mendapatkannya, bocah tersebut harus mengikuti dan menuruti permintaannya.

Hingga pada akhirnya kakek tersebut dengan leluasa merudapaksa bocah tersebut.

Bocah tersebut histeris dicabuli kakek tersebut di dalam rumah kosong.

Satreskrim Polres Trenggalek mengamankan seorang kakek yang diduga telah mencabuli tetangganya sendiri yang masih di bawah umur.

K (60) telah menyetubuhi tetangganya sendiri yang masih berumur 13 tahun hingga dua kali.

Kasatreskrim Polres Trenggalek, Iptu Agus Salim mengatakan si kakek mencabuli anak tersebut di sebuah rumah kosong.

Rumah kosong tersebut berada tak jauh dari rumah mereka berdua.

"Modusnya diiming-imingi dengan sejumlah uang," kata Agus, Jumat (21/7/2023).

Baca juga: MERATAP Semalaman di Alun-alun, Pria di Madura Syok, Motornya Digondol Penjual Balon:Buat Beli Teh

Agus mengatakan, setelah memberi uang, K tidak serta merta langsung mengajak korban untuk berhubungan layaknya suami istri.

Melainkan menunggu beberapa hari dengan beberapa kali menagih janji korban untuk diajak ke rumah kosong tersebut.

"Jumlahnya memang cukup banyak jadi korban tergiur dengan iming-iming tersebut. Dua kali modusnya sama," lanjutnya.

Agus menyebutkan aksi terakhir dilancarkan K pada bulan Maret 2023 pukul 20.00 WIB.

Pada 31 Mei orang tua korban melaporkan hal tersebut ke polisi.

Baca juga: BINGUNG, Minta Tolong Siapa? 3 Tahun Dicabuli Eks Pacarnya, Wanita Ini Mohon Bantuan Hotman Paris

"Korban ini tinggal dengan orang tuanya, terduga pelaku juga kenal dan berteman dengan pelapor atau ayah korban," ucap Agus.

Ayah korban yang mendapatkan informasi dari tetangga tentang hubungan terlarang tersebut tidak percaya secara langsung.

Ayah tersebut sempat syok ketika mendapati kebenaran insiden tersebut.

"Korban ditanya oleh bapaknya dan mengatakan apa yang terjadi," tegas Agus.

Agus sendiri masih mendalami status dari terduga pelaku.

Baca juga: AMPUN! 2 Wanita Pasrah Ditelanjangi & Diarak ke Lapangan oleh Warga, Tuai Kecaman: Keterlaluan!

Hingga kini belum diketahui,  apakah seorang duda ataukah mempunyai istri.

Sedangkan untuk korban hingga kini dilaporkan tidak dalam kondisi hamil.

Meski demikian, korban masih merasakan trauma mendalam atas perbuatan cabul tersebut.

Keluarga menuntut pelaku untuk dihukum seberat-beratnya.

Mereka merasa harkat dan martabat anaknya telah tercoreng.

Keluarga tak terima anaknya menjadi korban rudapaksa. (Tribun-Timur.com/Muslimin Emba)

Diolah dari berita tayang di Tribun-Timur.com