GEGER! Warga Bogor Temukan Mayat Pria Paruh Baya di Lahan Kosong, Keluarga Korban Syok & Histeris

“Kak, kenapa selalu ada garam dan tanah di depan rumah kita… kadang baunya tidak enak kalau ada bekas air. Setelah bersih-bersih pasti sakit." jelas Ning.

"Saya tidak percaya dengan sihir ini, tetapi beberapa teman menyarankan saya untuk berobat secara Islami." katanya.

Dia meminta suaminya untuk mencari pengobatan islamiyah.

Tak disangka, suaminya setuju dan mereka mulai mencoba pengobatan Islam dan tradisional.

Pengobatan pertama dilakukan di Gombak, Selangor, Malaysia.

Pengobatan itu dilakukan oleh keluarga Fahmi.

“Kak, kita juga mengatakan hal yang sama di sini. Kira-kira siapa yang 'memaksakan' kita? Nanti kita coba tanya siapa yang melakukannya,” bujuk Ning Suria.

Ning dan Fahmi sudah meyakini bahwa penyakit yang diderita Ning adalah guna-guna.

Kata-katanya itu dituruti Fahmi meskipun hatinya berbelah bahagi.

Kali ketiga bertemu dengan tabib itu, Fahmi pun bertanya siapakah yang melakukan perbuatan terkutuk tersebut.

Namun, mereka tidak diberi tahu agar keharmonisan keluarga tetap terjaga.

Karena ingin mendapat jawaban mereka berdua mencari pengobatan lebih lanjut ke dukun di Batu Pahat, Johor.

Tak disangka, sang dukun menceritakan kisah selengkapnya dan pelakunya adalah nenek Fahmi sendiri setelah permintaan untuk menikahinya ditolak.

“Nenek seharusnya bekerja keras untuk menafkahi adikku dan tidak membiarkanku berbagi makanan. Rupanya dia memasukkan barang-barang kotor ke dalam agar aku dan suami bercerai." ujar Fahmi.

"Tapi kenapa dia tidak keberatan dengan pernikahan kami di awal dan bersedia menyiksaku?" heran Fahmi.

"Walau macam mana sekalipun, saya harap abang bersabar dan tidak membenci nenek ya." ujar Ning

“Mari kita seperti dulu saat kita di rumah nenek, hanya kakak yang mengurus makanannya,” saran Ning Suria kepada suaminya yang sedih dengan apa yang terjadi pada rumah tangganya.

 Mereka lantas meminta tolong pada dukun tersebut untuk melepaskan guna-guna itu.

Hingga pada akhirnya ritual pun dimulai dan si wanita diizinkan pulang.

Sejak petaka tersebut terpecahkan, hubungan Fahmi dan Ning semakin harmois.

Kondisi istrinya pun kembali membaik.

(TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

Diolah dari berita tayang di TribunnewsBogor.com