Breaking News:

Berita Kriminal

DETIK-DETIK Lansia di Bangka Tewas Ditusuk Anaknya, Sang Anak Ternyata Dukun Kampung: Mabuk

Lansia di Bangka Selatan dibunuh oleh anak kandungnya sendiri yang bekerja sebagai dukun, korban ditusuk dengan pisau.

Editor: Dika Pradana
TribunWow
ILUSTRASI pembunuhan anak pada ayahnya. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang lansia di Bangka Selatan tewas dibunuh anaknya sendiri yang bekerja sebagai dukun kampung setempat.

Lansia tersebut ditemukan tewas di rumah kontrakannya dalam kondisi mengenaskan.

Pasalnya, tubuh korban ditemukan bersimbah darah dengan luka yang cukup parah.

Diketahui, pria paruh baya tersebut tewas di Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Korban ditemukan tewas pada Minggu, (13/8/2023) malam.

Baca juga: YA ALLAH, Gelap Mata! Pria di Madura Bacok Istri & Selingkuhan, Jari Putus, Diteriaki Maling:Cemburu

ILUSTRASI PENUSUKAN
ILUSTRASI PENUSUKAN (Istimewa)

Pria bernama Sarkawi (60) itu diduga dihabisi oleh putri kandungan sendiri yang berinisial H alias Nos (28).

Sarkawi diduga dihabisi oleh Nos menggunakan sebuah pisau di rumah kontrakan yang telah dihuni sejak tujuh tahun silam.

Ketua RT setemapat, Hermanto mengatakan, peristiwa pembunuhan tersebut terjadi sekitar pukul 23.30 WIB.

Saat itu, anak korban yang masih duduk di bangku kelas lima SD melaporkan kejadian itu ke tetangganya.

Sontak setelah mendapatkan laporan, warga langsung berbondong-bondong ke lokasi.

"Pertama kali anaknya yang tahu, yang masih duduk di kelas lima. Sebelum itu, korban minta tolong ambilkan minum dengan kondisi sudah mengalami luka tusuk di bagian dada," kata Hermanto, Senin (14/8/2023).

Baca juga: TRAGIS! Pemuda di Bengkulu Tewas Ditikam Temannya, Tubuh 7x Ditusuk Pisau, Kakak Korban Syok: Dendam

Baca juga: YA ALLAH! Ogah Diajak Berzina, Lansia di Sumut Bacok Pacarnya, Bersimbah Darah: Korban Histeris

Dia mengungkapkan, sebelum terjadi peristiwa pembunuhan itu keduanya memang sering cekcok sejak sepekan terakhir.

Akan tetapi, warga tidak pernah tahu apa yang menjadi permasalahannya.

Hanya saja, warga kerap mendengar keributan dari kediaman korban.

Seperti yang diketahui, antara korban dan pelaku serta adiknya memang tinggal dalam satu rumah yang sama.

Sedangkan sang ibu sudah lama berpisah dengan korban, dan anak-anaknya tinggal bersama korban.

Namun, pelaku terkadang kerap berpindah-pindah tempat tinggal di rumah keluarganya.

Sedangkan selama sepekan terakhir, pelaku kembali tinggal di rumah itu.

ILUSTRASI korban Penusukan.
ILUSTRASI korban Penusukan. (Kompas.com)

"Pelaku memang bengal, sering ribut, tapi masalahnya apa saya kurang tahu. Pelaku ini kurang menetap di sana, karena dia aktif ke mana-mana. Memang beberapa pekan ini pelaku tinggal di sana," jelas Hermanto.

Dia menyebut, keseharian pelaku yang merupakan seorang perempuan itu bergaya hidup tak seperti perempuan pada umumnya.

Pelaku kerap bersifat kelaki-lakian alias tomboi. Namun sepengetahuan masyarakat, pelaku tidak pernah berbuat onar di desa itu.

Sebelumnya pelaku juga telah menikah, setelah itu bercerai dengan suaminya.

Adapun korban, dalam kesehariannya merupakan praktisi pengobatan tradisional.

Bahkan korban juga dikenal baik dengan warga setempat.

"Keseharian korban itu baik. Pekerjaan keseharian merupakan pengobatan tradisional atau dukun kampung. Perkumpulan dengan masyarakat baik," ungkapnya.

Usai melakukan pembunuhan kata Hermanto, pelaku tidak melarikan diri.

ILUSTRASI pembacokan
ILUSTRASI pembacokan (Tribun)

Bahkan pelaku mengoceh-ngoceh di depan rumahnya, sembari membawa sebilah pisau.

Maka dari itu, tidak ada warga yang berani mendekat ataupun masuk ke kediaman korban.

"Diduga pelaku ini mabuk, usai menikam orangtuanya berada di depan rumah setelah kejadian, tidak lari, sambil mengoceh, tidak mungkin anak membunuh orangtua. Hanya saat ditangkap pelaku berada tak jauh dari rumah," imbuhs Hermanto.

Diberitakan sebelumnya, seorang pria paruh baya di Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tewas usai dibunuh anaknya sendiri menggunakan sebilah pisau pada Minggu (13/8/2023) malam.

Kepala Desa Rias, Muslim saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa berdarah itu.

Ia menyebut peristiwa tersebut baru diketahui warga sekitar pukul 23.30 WIB.

Ilustrasi jenazah.
Ilustrasi jenazah. (NST)

Saat itu dirinya mendapati informasi warganya terjadi korban pembunuhan.

"Benar, kejadian terjadi malam tadi. Masyarakat mulai tahu sekitar pukul 23.30 WIB," kata Muslim saat dikonfirmasi, Senin (14/8/2023).

Muslim mengatakan korban bernama Sarkawi. Sedangkan pelaku yakni anak perempuan korban yang biasa disapa Nos.

Usai mengetahui kejadian tersebut, pihak keluarga maupun warga tidak ada yang berani masuk ke dalam rumah korban.

Hal ini dikarenakan pelaku masih berada di dalam rumah.

Bahkan sembari memegang sebilah pisau yang ia gunakan untuk membunuh ayahnya tersebut.

Hingga akhirnya warga berani masuk setelah aparat kepolisian datang ke lokasi kejadian.

Kasus pembunuha tersebut langsung membuat warga setempat geger.

Berita ini telah diolah dari PosBelitung

Sumber: Bangka Pos
Tags:
berita viral hari inilansiapriatewasBangkakontrakananakditusukdukun
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved