Berita Kriminal
DETIK-DETIK Siswa SMA di Aceh Dianiaya Kakel, Korban Dipukul & Diinjak: Ada Pembekuan Darah di Otak
KRONOLOGI siswa SMA di Aceh dianiaya kakak kelas secara sadis, korban dipukul dan diinjak usia pengajian, kondisi mengenaskan: pendarahan otak
Editor: Damar Klara Sinta
TRIBUNNEWSMAKER.COM - TAK PUNYA HATI! siswa SMA di Aceh baru saja mendapat penganiayaan terhadap kakak kelasnya, korban dipukul hingga diinjak-injak, kondisnya kini mengenaskan.
Perundungan di lingkungan sekolah kini memang makin marak, baru saja diberitakan siswa SMA mengalami pembekukan darah diotak akibat dianiaya kakak kelas.
Korban kini tengah dirawat secara intensif di rumah sakit lantaran kondisinya yang mengenaskan.
Lantas, seperti apa kronologinya?
Seorang siswa SMA Modal Bangsa Aceh mendapat aksi bullying yang dilakukan oleh kakak kelasnya di sekolah.
Baca juga: KRONOLOGI Penjual Martabak Aniaya Pemilik Warmindo Pakai Celurit, Tubuh Berlinang Darah, Motifnya
Akibat aksi pengeroyokan ini, korban mengalami pendarahan di kepala dan orangtua korban melaporkan kejadian ini ke Polresta Banda Aceh.
Kronologi

Orangtua korban, Purnama Hadi mengatakan kejadian ini bermula saat anaknya mengikuti kegiatan rutin pengajian malam Jum'at di musala
"Kejadiannya pada 20 Juli 2023," ujarnya kepada wartawan dalam konferensi persnya di Aceh, Kamis (31/8/2024).
Saat insiden pengeroyokan terjadi, Febrian Hafis yang masih duduk di kelas II SMA Modal Bangsa itu dipanggil kakak kelas III usai mengikuti kegiatan rutin pengajian pada malam Jum'at.
Korban yang mendatangi para pelaku dipukul dari belakang mengenai bagian kepala hingga diinjak-injak oleh sekitar tujuh pelaku.
"Akibatnya anak saya mengalami luka memar di bagian pelipis, belakang telinga, kepala, badan, dan tangan, hasil lab ada pembekuan darah di otak sampai sekarang masih ada," sebutnya.
Respons buruk dari pihak sekolah
Baca juga: UPDATE Kasus Paspamres Aniaya Pria di Aceh, 3 Oknum Diamankan Polisi, Motif Terkuak: Murni Pemerasan
Purnama terpaksa melaporkan kasus ini ke polisi karena tidak mendapat penyelesaian dari pihak sekolah secara internal.
"Tapi setelah saya tunggu tidak ada itikad baik dari pihak sekolah dan orangtua pelaku sehingga saya melaporkan ke Polresta Banda Aceh," tutur dia.

Ia berharap, ada pembenahan pengawasan dan pengelolaan pada SMA Modal Bangsa. Sebab kasus pengeroyokan kakak kelas terhadap adik kelas sudah sering terjadi.
"Sebenarnya sudah sering terjadi pengeroyokan di SMA Modal Bangsa,
Tapi selama ini murid lain tidak ada yang berani melapor, tujuan saya lapor ini agar tidak lagi terjadi bully dan kekerasan terhadap siswa di sekolah," harapnya.
Purnama juga menyebutkan 21 orang siswa yang terlibat dalam pengeroyokan tidak semua mendapat skor pembinaan dikembalikan kepada orangtua.
"Dari 21 orang pelaku ada yang tidak diberi skor oleh sekolah. Masalahnya mereka masih membully anak saya dengan sebutan "ikan lele" karena mengadukan kasus pengeroyokan itu,
Bahkan ada dewan guru yang meminta siswa untuk tidak berkawan dengan anak saya," ucapnya.
Baca juga: Sadis & Brutal! Sakit Hati Ditegur, Anak di Bawah Umur di Jatim Tega Aniaya Teman hingga Tewas
Tanggapan Kepsek SMA Modal Bangsa
Sementara itu Kepala SMA Modal Bangsa, Miswar mengatakan, setelah mendapat laporan dari wali murid terkait masalah perkelahian.
Sekolah telah melakukan langkah-langkah sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku di sekolah.
Pihaknya telah memberikan skor terhadap 21 siswa yang terlibat dalam perkelahian itu dikembalikan kepada orangtua selama tujuh hari untuk pembinaan.
Sanksi lainnya, 21 siswa harus bisa menghafal surat Al-Mulk saat kembali ke sekolah.
Kemudian membuat surat pernyataan yang ditanda tangani wali murid di atas materai agar tidak mengulangi perbuatan serupa.
"Jika mengulangi akan diberikan sanksi hingga dikeluarkan dari sekolah," tutur dia.
Setelah 21 siswa yang diberikan skor kembali ke sekolah, pihaknya telah melakukan islah saling memaafkan antara pelaku dan korban disaksikan Komite Sekolah dan alumni SMA Modal Bangsa.
Baca juga: SADIS! Oknum Polisi di Papua Aniaya Mantan Selingkuhannya Pakai Sajam, Tangan Korban Nyaris Putus
"Kami panggil psikolog untuk memotivasi anak-anak yang jadi korban dan yang melakukan pemukulan," sebutnya.
Nonaktifkan kepala asrama
Tak hanya itu, pasca-kejadian, sekolah menonaktifkan kepala asrama serta membuat piket guru setiap malam 4 orang agar kegiatan siswa di asrama pada malam hari kembali kondusif.
Menanggapi laporan ke polisi, Miswar sangat menyayangkan tindakan orangtua murid tersebut.
Ia menyebut, seharusnya persoalan antar-siswa dapat diselesaikan di internal sekolah.
"Seharusnya masalah di sekolah bisa kita selesaikan di sekolah tidak perlu melapor ke pihak kepolisian.
Apalagi anaknya sekarang juga masih sekolah di sini tidak kita keluarkan," pungkasnya.
Diolah dari berita yang telah tayang di Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Sosok Nurminah Wanita Tewas Dicor Kekasih di Lombok, Hendak Menikah, Pelaku Ternyata Sudah Beristri |
![]() |
---|
Pengakuan Istri Penculik Kacab Bank BUMN di Jakpus, Panik 2 Kali Didatangi Polisi, Dapat Rp8 Juta |
![]() |
---|
Pilu Kondisi Jasad Ilham Kacab Bank BUMN di Jakpus, Banyak Luka Memar, Teman Korban: Tak Punya Musuh |
![]() |
---|
Eksekutor Pembunuh Kacab Bank BUMN di Bekasi Buron, 4 Penculik Memelas, Diduga Sudah Direncanakan |
![]() |
---|
Tangis Istri Kepala Cabang Bank BUMN di Jaktim Pecah, Suami Diculik & Dibunuh, 4 Orang Ditangkap |
![]() |
---|