Breaking News:

Berita Viral

PILU! 80 Pelajar di Natuna Tak Bisa Sekolah Akibat BBM Langka, Laporan Absensi Disebut Memprihatikan

Sebanyak 80 pelajar di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) tak bisa sekolah akibat kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Editor: Eri Ariyanto
Kompas.com
80 pelajar di Natuna tak bisa sekolah akibat BBM langka 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sebanyak 80 pelajar di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) tak bisa sekolah akibat kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Bahkan, laporan data absensi pelajar di sana juga disebut sangat memprihatinkan.

Seperti diketahui, imbas kelangkaan BBM ini, sekitar 80 siswa tidak bisa bersekolah karena tidak bisa menghidupkan mesin pompong atau perahu kayu yang digunakan untuk pergi sekolah.

Pertamina resmi merilis bahan bakar minyak (BBM) terbaru, yaitu Pertamax Green 95.
ILUSTRASI BBM langka. (Dok: Endrapta Pramudhiaz)

Baca juga: Aktivis Perempuan Papua Michelle Kurisi Tewas, Dituduh Intelijen TNI dan Polri, Diduga Dibunuh KKB

“Sebanyak 49 orang siswa mengajukan izin tidak masuk sekolah dikarenakan tidak ada minyak untuk menghiduokan kendaraan mereka,” kata Kepala SMAN 1 Serasan Mattobii saat menghubungi Kompas.com, Kamis (1/9/2023) malam.

Mattobii mengatakan, sejak krisis BBM melanda Pulau Serasan, Natuna makin banyak siswa yang tidak masuk sekolah.

“Yang tidak bisa hadir rata-rata siswa-siswi yang tempat tinggalnya jauh dan berada di pulau lain,” terang Mattobii.

Ia menceritakan, awalnya yang tidak bersolah karena masalah BBM langka tidak terlalu banyak.

"Namun untuk kemarin terus bertamah dan akhirnya mencapai 49 orang,” ungkap Mattobii.

80 pelajar di Natuna tak bisa sekolah akibat BBM langka
80 pelajar di Natuna tak bisa sekolah akibat BBM langka (Kompas.com)

Baca juga: Tersinggung dengan Unggahan Korban, Sekelompok Orang Keroyok Pria di Wonogiri, Ancam Akan Dihabisi

Keprihatinan atas krisis BBM yang melanda Pulau Serasan juga disampaikan oleh Tokoh Masyarakat Serasan, Fadillah. Dia meminta agar hal ini bisa segera diatasi pemerintah.

“Kami harap hal ini mendapatkan perhatian khusus pemerintah dan instansi terkait,” ungkap Fadillah.

Fadillah menyebutkan, perlu perhatian khusus terkait masalah penyaluran BBM atau Patrolite di Kecamatan Serasan dan Serasan Timur, sebab kelangkaan BBM Patrolite di Serasan berdampak pada dunia pendidikan.

“Sebenarnya tidak saja berdampak pada dunia pendidikan, kami para nelayan juga tidak bisa melaut,” terang Fadillah.

Fadillah juga mengaku, dirinya mendapat laporan data absen siswa siswi dibeberapa sekolah yang disampaikan kepadanya sampai hari ini sangat memprihatikan.

Seperti SMA Negeri 1 Serasan ada 49 siswa siswi, SMA Negeri Serasan Timur ada 16 siswa, dan MTs Serasan 15 siswa.

“Untuk besok saya yakin ketidakhadiran siswa siswi akan kembali bertambah,” ungkap Fadillah.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari inipelajarBBMsekolahsiswaNatuna
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved