Berita Viral
APES! 2 Pemuda di Jaktim Tabrak Trotoar Jalan saat Cari Musuh, Bawa Senjata Tajam, Warga Resah
Dua orang pemuda yang diduga pelaku tawuran diamankan warga Duren Sawit, Jakarta Timur (Jaktim).
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Dua orang pemuda yang diduga pelaku tawuran diamankan warga Duren Sawit, Jakarta Timur (Jaktim).
Keduanya diamankan warga tepatnya di Jalan Pahlawan Revolusi, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Sabtu (2/9/2023) dini hari.
Saat diamankan, dua pemuda itu juga diketahui membawa senjata tajam.
Baca juga: DETIK-DETIK KKB Tembak Penjaga Kios di Puncak Papua, Korban Kritis, Proyektil Peluru Masih Bersarang
Warga sekitar, Marlin mengatakan kedua remaja berinisial W dan F tersebut diamankan setelah dua bilah celurit berukuran besar yang dibawa saat menaiki sepeda motor terjatuh.
"Mereka ini boncengan, nah pas mau putar balik di sini motornya nabrak trotoar. Terjatuhlah barangnya yang ada di tas, celurit," kata Marlin di Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (2/9/2023).
Mendapati dua bilah celurit yang dibawa tersebut, warga sekitar bergegas mengamankan kedua remaja berikut sepeda motor dikemudikan ke pos keamanan terdekat dari lokasi.
Saat kejadian sebenarnya terdapat satu pelaku lain, namun dia dapat lolos dari sergapan dengan cara melarikan diri ke gang permukiman warga di Jalan Pahlawan Revolusi.
Baca juga: INNALILLAHI! Mobil Pikap Terperosok ke Jurang Usai Tabrak Motor di Pangandaran, 1 Orang Patah Kaki
"Jadi mereka bonceng tiga, tapi satu kabur. Dua langsung kita tangkap. Pas ditanya mereka ngaku katanya mau tawuran. Jadi mereka lagi keliling nyari musuh," ujarnya.
Diduga, para pelaku berkeliling di wilayah Kecamatan Duren Sawit mencari musuh melakukan tawuran dengan modus menantang kelompok remaja lainnya melalui akun media sosial.
Kini kedua pelaku berikut barang bukti sudah digelandang Tim Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Timur ke Mapolsek Duren Sawit untuk pemeriksaan lebih lanjut atas ulah dilakukan.
"Sudah langsung dibawa sama polisi. Motornya yang nabrak juga dibawa, motornya rusak sedikit di bagian depan karena sempat nabrak trotoar kan," tutur Marlin.
Berita Lainnya, Sadisnya 7 Pelajar SD Siksa 5 Bocah di Jaktim, Salah Paham Balas Tepuk Tangan: Ajak Tawuran!
GEGARA salah paham, tujuh pelajar Sekolah Dasar (SD) merundung lima siswa SD lainnya di Cakung, Jakarta Timur.
Tujuh pelajar tersebut menyiksa lima siswa SD lainnya hingga merasakan trauma mendalam.
Diketahui, insiden perundungan ini terjadi pada Senin, (14/8/2023).
Usut punya usut, aksi perundungan ini dipicu karena kesalahpahaman di antara dua kubu tersebut.
Dinas Pendidikan DKI Jakarta pun turut menyoroti kasus tersebut.
Kasus perundungan oleh anak-anak SD hingga nyaris mengajak tawuran ini bisa dikatakan cukup miris.
Dinas Pendidikan DKI Jakarta menurunkan tim untuk mengusut kasus perundungan ini.
Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Purwosusilo mengatakan berdasar hasil penelusuran dilakukan perundungan dipicu kesalahpahaman saat berbalas tepuk tangan.
Kejadian bermula ketika lima siswa SDN yang menjadi korban berjalan melewati jalan lingkungan permukiman warga.
Lalu mereka berpapasan dengan tujuh pelaku dari dua SD berbeda.
Baca juga: YA ALLAH PAK! Baru Saja Melahirkan, Istri di Subang Syok Suami Rudapaksa Anak Kandung hingga Hamil
Baca juga: BIRAHI Memuncak! 3 Pemuda di Luwu Rudapaksa Remaja di Rumah Kosong, 2 Hari Diculik, Diancam Dibunuh
"Saat (korban) berjalan, siswa SDN (kelompok pelaku) bertepuk tangan sebagai isyarat mengajak tawuran," kata Purwosusilo saat dikonfirmasi di Cakung, Jakarta Timur, Jumat (18/8/2023).
Nahas lima siswa korban perundungan yang tidak mengetahui isyarat ajakan tawuran tersebut menanggapinya dengan melakukan tepuk tangan tanpa maksud menantang.
Kesalahpahaman pun terjadi, karena kelompok pelaku dari dua SD berbeda merasa bahwa tepuk tangan balasan itu merupakan tanda tantangan tawuran diterima.
"Dibalas tepuk tangan, padahal yang dimaksudkan enggak bermaksud tawuran." ujar Purwosusilo.
"Ketika pelakunya anak-anak ini yang menjadi perhatian kita semua, orang tua," ujarnya lagi.
Berdasar rekaman video kejadian yang beredar, tampak tiga pelaku dari satu SDN melakukan perundungan dengan menendang bagian kemaluan dan kaki korban.
Tak hanya itu, pelaku juga memukuli wajah korban.
Sementara empat pelaku dari satu SD swasta hanya diam,
Tak ada upaya untuk merelai perundungan dari mereka.
Mereka diduga merekam video perundungan dengan handphonenya.
"Divideokan itu pengakuannya buat lucu-lucuan sebetulnya." tutur Purwosusilo.
Namanya juga anak-anak, ini yang menjadi PR kita, PR saya terutama Dinas Pendidikan untuk memberi pemahaman," imbuhnya.
Kasus perundungan sendiri berakhir damai, karena pihak orang tua dari anak yang menjadi korban setuju memaafkan para pelaku tanpa menuntut adanya penjatuhan sanksi.
Sehingga terhadap para pelaku hanya diberikan pembinaan internal dari masing-masing sekolah.
Mereka menaruh harapan agar anak-anak sadar tindakan perundungan dilakukan salah.
"Menurut orang tuanya namanya juga anak-anak." ujar Purwosusilo.
"Jadi dilakukan pembinaan internal oleh masing-masing sekolah." lanjut Purwosusilo.
"Sepakatnya oleh orang tua dan pihak sekolah seperti itu," pungkas Purwosusilo.
(TribunJakarta.com/Bima Putra)
Diolah dari berita tayang di TribunJakarta.com
| Detik-detik Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Pertama Kali, Warga Curiga Ada Mau Menyengat Tajam |
|
|---|
| Sosok Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu, 28 Hari Tak Makan Apapun |
|
|---|
| Pengakuan Kakak-Adik di Kendal Jateng Tak Makan 28 Hari, Lemas di Samping Jasad Ibu yang Membusuk |
|
|---|
| Penyebab Arjuna Tamaraya Dikeroyok hingga Tewas di Masjid, Padahal Cuma Mau Istirahat Sejenak |
|
|---|
| Warung Bakso Remaja Gading di Solo Ternyata Halal, Ada Kesalahpahaman Saat Penjual Diwawancara |
|
|---|