Berita Kriminal
BERINGASNYA Lansia di Depok Cabuli Bocah 12 Tahun, Kemaluan Diremas, Korban Tewas: Ngamuk Ditegur
Lansia cabuli bocah 12 tahun di Depok, alat vital diremas, kini korban tewas, ortu sempat menegur, pelaku malah murka.
Editor: Dika Pradana
Namun, impian itu lenyap karena rumahnya rawan longsor akibat di bawah rumah digali Anwar.
"Saya hidup sendiri, disakiti laki-laki (suami), sudah tua malah rumah saya digali bawahnya sehingga rawan longsor dan rusak," jelasnya.
Perkenalannya dengan Kyai abal-abal itu bermula ketika Anwar alias Bayu bermukim di wilayah tersebut pada tahun 2004.
Baca juga: DETIK-DETIK Rumah Panggung Milik Janda di Wajo Hancur, Pemilik Syok usai Salat, Dramatis: Bergemuruh

Yanti pada akhirnya menjadi jamaah dari Anwar lantaran rumahnya sangat dekat dengan rumah Anwar.
"Saya ikut salat dan ngaji di situ, namanya sudah tua mau perdalam agama," paparnya.
Ketika sudah menjadi jamaah, Yanti dilobi oleh Anwar supaya mengizinkan bawah rumahnya digali untuk perluasan pondok.
Kala itu, ia mengizinkan dengan kesepakatan awal galian bawah rumahnya hanya satu meter.
"Mau digali izin tapi 1 meter. Sisanya tidak izin. Dia memanfaatkan kondisi saya yang jarang pulang karena kerja jaga kos-kosan," tuturnya.
Ia tahu rumahnya digali lebih dari satu meter dari tetangganya yang mendengar suara galian dari bawah kamar anaknya.
Selepas diperiksa benar saja, telah digali lebih dari satu meter.
"Ketika itu saya protes, dijawab dia tidak apa-apa nanti mau tanggung jawab," katanya.

Ia pun mempercayai omongan Anwar.
Namun, ia mengajak tetangganya sebagai saksi untuk kasus tanah tersebut.
"Nardi pemilik tanah sebelumnya saya ajak ketemu dia sebagai saksi," bebernya.
"Saya bilang ke Anwar minta tanah 1 meter dihargai Rp5 juta, dia mengiyakan tapi tidak ada hitam di atas putih," ungkapnya.
Diakuinya, ia telah menerima uang dari Anwar sebesar Rp35 juta yang diberikan sebanyak dua kali.
Kendati begitu, melihat tanah yang digali tidak sesuai dengan kesepakatan awal.
Ia sebenarnya sudah meminta untuk diukur ulang dari total luasan tanah yang digali tersebut.
"Luasan yang digali sekira 10x10 meter, jadi harus bayar sisanya," ucapnya.
Ia juga meminta perjanjian hitam di atas putih atas kondisi rumahnya sehingga saat terjadi hal tak diinginkan ada orang yang bertanggung jawab.

"Dia perkosa orang itu kesalahan dia, saya hanya minta hak saya saja." jelasnya.
"Hanya menuntut itu, pembayaran tanah sama surat pernyataan," katanya.
Ia sempat berulang kali menagih ke Anwar terakhir setahun lalu.
Akan tetapi ketika ditelpon tidak pernah diangkat.
"Dari dulu nagih bilange nanti beres janjinya gitu aja. Telpon tidak pernah diangkat, sejak kabur setahun lalu. Nanti ada rencana laporan ke polisi," paparnya.
Ketua RT 3 RW 4 Lempongsari, Adi Alamsyah (42) mengatakan, Anwari alias Bayu datang ke wilayahnya sejak tahun 2004 dengan membeli tanah milik warga sekitar.
Di atas tanah tersebut dibangun rumah dengan ukuran kecil lama kelamaan berkembang seperti yang sekarang bangunan permanen dua lantai.
"Persoalan tanah bungker, sudah ada kesepakatan kedua belah pihak. Katanya perluasan wilayah agar bisa bermukim untuk santrinya. Sudah ada kesepakatan antara Muh Anwar dengan warga yang ada di atasnya," ujarnya.
Artikel ini diolah dari TribunJakarta
Putrinya Tewas Dibacok Remaja 18 Tahun saat Pergi Mengaji, Ayah MA Murka ke Pelaku: Saya Cari Kau! |
![]() |
---|
Sosok RH ABG 18 Tahun Bacok Bocah SD hingga Tewas di Kolaka Timur Sulsel, Petani, Ngaku Sakit Hati |
![]() |
---|
Curhat Euis Juwita Menantu Sahroni saat Hamil Anak Kedua, Kini Bayinya Ikut Dibunuh: Paling Mungil |
![]() |
---|
Sadisnya Pembunuh Satu Keluarga di Indramayu, Sahroni Dibekap Sarung, Anaknya Disiksa Tangan Diikat |
![]() |
---|
2 Sosok Terduga Pembunuh Keluarga Haji Sahroni di Indramayu, Mobil Korban Ditemukan di Lokasi Lain |
![]() |
---|