INNALILLAHI! Niat Bakar Semak di Lahannya, Lansia di Bone Malah Terjebak Api, Tewas Terpanggang

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Nasib nahas menimpa lansia yang tinggal di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, karena tewas usai terjebak api.

Diduga korban terjebak api yang membakar lahan kebun miliknya.

Peristiwa itu terjadi di Dusun Bancee, Desa Poleonro, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, pada Senin, (2/10/2023) sekitar pukul 13.00 Wita. Lahan seluas 3 hektar milik korban, Arifuddin (70) hangus terbakar.

Baca juga: MIRIS! 2 Pria & 1 Wanita di Makassar Jadi Mucikari, Jual Gadis Usia 13 Tahun ke Pria Hidung Belang

Peristiwa ini diduga terjadi karena korban membersihkan lahannya dengan cara membakar semak belukar yang ada.

"Dugaan sementara bahwa korban membersihkan kebun miliknya dengan cara membakar semak belukar yang mengering" kata Kapolsek Libureng, Iptu Andi Haeruddin, yang dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon pada Selasa, (3/10/2023).

"Dan tak mampu mengendalikan kobaran api hingga korban terjebak" sambungnya.

Informasi yang dihimpun Kompas.com bahwa salah seorang saksi sebelumnya sempat menegur korban agar tidak membakar semak belukar di kebunnya lantaran musim kemarau.

Namun teguran tersebut tidak digubris oleh korban. Selain menghanguskan kebun milik korban, kebun jati milik saksi, Elli (50) juga terbakar.

Baca juga: TERLALU! Suami di Bekasi Bunuh Istrinya, Akting Seolah-olah Tidak Tahu dan Tanya Keberadaan Korban

Api dapat dipadamkan setelah petugas gabungan TNI-Polri dan petugas Pemadam Kebakaran berhasil memadamkan api.

Jasad korban ditemukan dalam kondisi mengalami luka bakar 100 persen.

Jasad korban kemudian dievakuasi ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Libureng dan selanjutnya dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

"Jenazah korban sempat telah dimakamkan oleh pihak keluarga dan sebelumnya sempat dievakuasi ke Puskesmas untuk menjalani visum luar" kata Iptu Haeruddin.

Berita Lainnya, DETIK-DETIK Pasien di NTT Meninggal Diduga karena Masker Oksigen Terbakar, Wajah Kena Semburan Api

Nasib nahas menimpa seorang pasien di salah satu rumah sakit di Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurut informasi, pasien berinisial VT itu diduga meninggal dunia karena masker oksigen yang terbakar.

Peristiwa nahas tersebut terjadi pada hari Minggu (10/9/2023) lalu.

Baca juga: TANGIS PILU Ibu Ditinggal Anak yang Wafat saat Bertanding Tinju, Sempat Beri Pesan Semangat: Bangga

Kini pihak kepolisian tengah menyelidiki kasus tersebut lebih lanjut.

"Belum diketahui apakah meninggal dari diagnosis penyakitnya, masker oksigen korban terlepas ataukah dari masker yang terbakar sehingga masih butuh pendalaman dan penyelidikan lebih lanjut," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres TTS, Iptu Joel Ndolu, Selasa (12/9/2023).

Joel menambakan, laporan kasus itu tertuang dalam laporan polisi nomor LP/ B/ 295/ IX/2023/SPKT/Polres TTS/Polda NTT, tanggal 10 September 2023.

Pihaknya juga telah memeriksa keterangan sejumlah saksi dan mengumpulkan barang bukti. 

Baca juga: BEJAT! Tak Kuat Tahan Nafsu, Oknum Kades di Konawe Selatan Gagahi Ibu Muda saat Mau Urus Perceraian

Sementara itu, menurut Joel, VT dirawat di rumah sakit karena menderita TB Paru dan abortus.

"Kasusnya dilaporkan oleh keluarga korban," kata Joel, kepada sejumlah wartawan, Selasa (12/9/2023).

Kronologi menurut keluarga

Pengacara keluarga pasien, Mikhael Tamonob, menjelaskan, peristiwa itu berawal dari keluhan keluarga pasien soal kondisi tabung gas saat VT jalani perawatan.

Sebetulnya pihak keluarga telah berulang kali melaporkan keadaan pasien dan tabung oksigen kepada petugas jaga.

Suami dan adik korban juga telah memberitahukan kepada petugas agar segera mengontrol tabung oksigen.

Namun, petugas tidak mengontrol tabung oksigen tersebut dengan alasan ada pergantian piket.

Setelah itu, VT pun mengeluh sesak napas. Tabung oksigen tersebut diduga terbakar.

Pihak keluarga juga melihat ada semburan api membakar selang dan merambat ke masker oksigen hingga wajah pasien yang tertidur.

"Keluarga menduga petugas lalai karena mengabaikan permintaan suami dan adik korban saat itu," kata Mikhael.

Seperti diberitakan sebelumnya, pihak rumah sakit hingga berita ini diturunkan masih belum memberi tanggapan saat dikonfirmasi Kompas.com.

Diolah dari berita tayang di Kompas.com