Berita Viral
TRAGIS! Dituding Maling, Pria di Sumut Dianiaya Warga hingga Babak Belur, Korban Berakhir Tewas
Nasib nahas menimpa seorang pria bernama Suwandi Simanjuntak (38) lantaran tewas dianiaya warga.
Editor: Eri Ariyanto
Sekitar pukul 5 pagi pada hari Selasa, massa mengikat Mohammad Ishaq ke sebuah tiang besi dengan ikat pinggang kulit dan memukulnya tanpa ampun.
Hal itu dilakukannya karena dicurigai telah mencuri persembahan ritual yang disebut Prasad.
Insiden terjadi di sebuah acara doa, Ganesha Chaturthi.
Acara tersebut diadakan tiga jalur dari rumah Ishaq di kawasan Sunder Nagri yang berada di Ibu Kota India, New Delhi.
"Anak saya dibunuh karena makan prasad. Mereka yang membunuh anak saya merasa tersinggung jika seorang Muslim menyentuh prasad mereka," kata ayah Ishaq, Abdul Wajid, kepada Al Jazeera, dikutip Jumat (29/9/2023).
Wajid, yang berjualan sayuran dengan gerobak dorong, mengatakan bahwa pelanggannya yang beragama Hindu sering menawarinya prasad.
Lantas, dia menerimanya tanpa berpikir dua kali.
"Prasad adalah anugerah dari bhagwan atau Allah. Saya tidak menolaknya." ungkapnya.
Adik perempuan Ishaq, Uzma, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dirinya terkejut ketika saudara laki-lakinya digantung karena mengambil pisang.
Dia tak menyangka bahwa warga membiarkannya terikat di tiang setelah serangan brutal tersebut.
"Kukunya patah, ada yang dicabut, dan jari-jarinya ada luka. Dia dipukuli secara brutal karena dia seorang Muslim, memegang prasad" katanya.
"Dia tidak dapat berbicara dan kondisinya sempat kritis." ungkapnya.
Baca juga: TEKA-TEKI Tewasnya Mahasiswi USU, Kepala Sudah Jadi Tengkorak, Ternyata Akhiri Hidup & Bukan Dibunuh
Dalam situasi ini, Wajid menginginkan keadilan atas pembunuhan satu-satunya putra yang dimilikinya.
Meski begitu, ia telah mengapresiasi tindakan polisi yang menindak para pelaku.
"Kami sejauh ini puas dengan tindakan polisi tetapi kami ingin orang-orang yang membunuh anak saya mengalami nasib yang sama," katanya.
Kini pihak keluarga berharap anaknya bisa istirahat dengan tenang.
Keluarga kini berusaha ikhlas merelakan kepergian anaknya.
Meski berat, keluarga tetap berusaha mencoba melepaskannya.
Sementara itu, keluarga juga berharap pada penegakkan hukum untuk memberikannya keadilan.
Diolah dari berita tayang di Kompas.com
Sumber: Kompas.com
| Bakal Ajari Kominfo Kalau Sampai Coretax Tak Bisa Diretas, Menkeu Purbaya Kena Tegur: Gak Boleh Ya? |
|
|---|
| Janji Menkeu Purbaya Jika Terbukti Sukses Perkuat Keamanan Coretax: Saya Ajari ke Kementerian Lain |
|
|---|
| Cerita Menkeu Purbaya Pernah Tes Hacker untuk Retas LPS, Kaget Sendiri 5 Menit Bobol: Jago Juga Nih |
|
|---|
| Menkeu Purbaya Bayar Hacker Perkuat Keamanan Coretax: Makin Pintar Dia, Makin Gak Jelas Sekolahnya |
|
|---|
| Nasib Suami Safitri Usai Ceraikan Istri Jelang Pelantikan PPPK, Ternyata Tak Dipecat, Densu: Bingung |
|
|---|