Breaking News:

Pilpres 2024

Dugaan Kolusi, Jokowi, Gibran, Kaesang & Anwar Dilaporkan ke KPK, Jubir Istana Beri Peringatan Keras

Presiden Jokowi, Gibran, Kaesang dan Anwar Usman dilaporkan ormas ke KPK, dicurigai adanya tindak kolusi dan nepotisme.

Editor: Delta Lidina
Dok Tribunnews | Instagram @kaesangp | Kompas.com
Presiden Joko Widodo, Anwar Usman, Gibran Rakabuming, dan Kaesang dilaporkan ke KPK. 

"Kami dua kelompok, TPDI dan Perekat Nusantara, untuk melaporkan dugaannya kolusi, nepotisme yang diduga dilakukan oleh Presiden Joko Widodo, Ketua MK Anwar, Gibran, dan Kaesang, dan lain-lain," ujarnya dikutip dari YouTube Kompas.com.

Erick mengatakan, landasan hukum pelaporan terhadap Jokowi hingga Kaesang adalah UUD 1945 ayat 1 dan 3 yang menyebut, negara Indonesia adalah negara hukum.

Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Juri Ardiantoro
Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Juri Ardiantoro bereaksi keras atas laporan yang dilakukan TPDI dan Perekat Nusantara ke KPK bahwa Joowi dan keluarga melakukan kolusi dan nepotisme.

Selain itu, adapula TAP MPR No 11/MPR/19/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

"(Landasan hukum) TAP Nomor 8 Tahun 2001 tentang Rekomendasi Arah Kebijakan Pemberantasan dan Pencegahan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme."

"Kemudian Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme," kata Erick.

Setelah itu, Erick juga melandasi laporannya lantaran Jokowi hingga Kaesang diduga melanggar UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) serta UU Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK.

"Kemudian UU Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat. Kemudian Peraturan Pemerintah Nomor 43 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dalam Pemberian Penghargaan dalam Pencegahan Pemberantasan Tipikor dan Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1959 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat Penyelenggara Negara," kata Erick.

Baca juga: TOTAL Harta Kekayaan Gibran Rakabuming Cawapres Prabowo, Aset Tanah & Bangunan Capai Rp 17 M

Erick menjelaskan, alasan pihaknya melaporkan Jokowi hingga Kaesang terkait putusan MK yang mengabulkan gugatan batas usia capres-cawapres yaitu menjadi kepala daerah yang berumur di bawah 40 tahun boleh maju dalam Pilpres 2024.

Dia mengatakan jabatan Anwar Usman yang merupakan ipar dari Jokowi diduga kuat berinidikasi akan ada konflik kepentingan dalam putusan tersebut.

Erick juga mengatakan, gugatan yang dikabulkan oleh hakim MK ini tertulis adanya nama Gibran.

Ditambah, adanya gugatan lain yang juga dilayangkan untuk PSI yang kini diketuai oleh putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep.

"Kaitannya bahwa Presiden dengan Anwar itu ipar, kita tahu ya karena menikah dengan adiknya presiden.

Nah kemudian, Gibran anaknya (Jokowi)."

Koordinator TPDI, Erick S Paat
Koordinator TPDI, Erick S Paat beserta rombongan saat melaporkan Jokowi, Anwar Usman, Gibran dan Kaesang ke KPK, Senin (23/10/2023). Pelaporan ini atas dugaan adanya KKN terkait putusan MK soal pengabulan batas usia capres-cawapres.

"Berarti sedangkan Ketua MK hubungannya antara paman dan keponakan (Gibran). Dan PSI yaitu Kaesang keponakan dengan paman," jelas Erick.

Erick menjelaskan, bahwa ketika ada gugatan di mana pemohonnya memiliki hubungan keluarga, maka hakim MK harus mengundurkan diri.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Tags:
Joko WidodoKPKAnwar UsmanGibran RakabumingPilpres 2024Juri Ardiantoro
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved