Berita Kriminal
GELAP MATA! 4 Istri Polisi Keroyok Seorang Wanita di Mamasa, Babak Belur: Korban Diduga Pelakor
Diduga gelap mata karena diselimuti rasa cemburu, empat istri polisi nekat mengeroyok wanita di Mamasa, babak belur.
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Diduga karena rasa cemburu, empat istri polisi di Mamasa, Sulawesi Barat nekat main hakim sendiri mengeroyok seorang wanita.
Wanita yang menjadi korban pengeroyokan tersebut diduga memiliki hubungan spesial dengan oknum polisi.
Oleh karena itu, keberadaan wanita tersebut memicu rasa cemburu dari istri polisi tersebut.
Diketahui, korban merupakan seorang wartawan berinisial N alias A.
Sosok wartawan tersebut dianiaya di sebuah warung makan.
Empat istri polisi itu nekat mengeroyok korban lantaran menduga korban tengah main mata alias selingkuh dengan suaminya.
Korban babak belur dihajar di sebuah warung makan di pinggiran Kota Mamasa, Senin (30/10/2023) siang.
Baca juga: ISAK TANGIS Afifah Riyad Memar Dianiaya Mantan Kekasih Suami, Lapor Polda Metro: Perutku Ditendang
Baca juga: JERIT Bidan di Bengkulu Dianiaya Mantan Suami Oknum TNI, Memar Dipukul: Kemana Harus Mengadu?
A mengatakan, dirinya tiba-tiba saja didatangi empat istri polisi saat tengah menunggu pesanan makanan dari pemilik warung.
Tiba-tiba saja ia dikeroyok tanpa diberi kesempatan bertanya apa penyebab atau alasan pelaku menganiaya dia.
Alhasil, dirinya tak bisa berkutik ataupun membela diri ketika dihajar.
Kini tubuhnya babak belur akibat ulah dari empat istri polisi yang diduga gelap mata itu.
"Tanpa bicara apa pun keempat perempuan itu langsung memukuli saya hingga babak belur." kata A, saat ditemui di ruang SPKT Polres Mamasa, Senin.
"Bahkan, teman saya yang berusaha melerai mereka juga dipukuli," tegasnya lagi.
A menduga, motif pengeroyokan dirinya itu disebabkan karena pelaku yang juga istri polsi tersebut menuduh dirinya sedang main mata dengan suami pelaku.
Wakapolres Mamasa, Kompol Kiemas Aidil Fitri mengatakan, masih mendalami kasus tersebut.
“Diduga korban mempunyai hubungan khusus dengan oknum anggota polisi tersebut yang diduga sudah berlangsung cukup lama, sehingga memicu pengoyokan tersebut," kata Aidil.
Kiemas menegaskan, akan memproses kasus tersebut, termasuk anggota polisi yang jadi suami pelaku.
Baca juga: BERNIAT Melerai, Tukang Ojek di Sleman Malah Dianiaya Sekelompok Remaja: Luka Robek di Mata & Dagu!
JERIT Bidan di Bengkulu Dianiaya Mantan Suami Oknum TNI, Memar Dipukul: Kemana Harus Mengadu?
JERIT TANGIS seorang bidan di Bengkulu dianiaya oleh mantan suaminya yang berprofesi sebagai TNI.
Tangannya kini memar setelah dipukul oleh oknum anggota TNI tersebut.
Di tengah penderitaannya kini, sosok bidan tersebut berusaha mencari tempat untuk mengadu.
Pasalnya, wanita itu nyaris putus asa mencari tempat keadilan terkait nasib pilunya.
Melalui media sosialnya, @ayie_salon, wanita itu curhat menceritakan nasib pilunya.
Sejumlah bukti penganiayaan diposting di akun @ayie_salon dan viral di media sosial.
Pemilik akun mengatakan dirinya dianiaya oleh mantan suaminya berinisial SH di depan kantor Pengadilan Agama Bengkulu.
SH diketahui TNI AD Kodam II Sriwijaya berdinas di Denpom Bengkulu.
Baca juga: BERNIAT Melerai, Tukang Ojek di Sleman Malah Dianiaya Sekelompok Remaja: Luka Robek di Mata & Dagu!
Baca juga: ISAK TANGIS Afifah Riyad Memar Dianiaya Mantan Kekasih Suami, Lapor Polda Metro: Perutku Ditendang
"Apakah saya sebagai mantan Persit benar-benar tidak bisa bersuara? Di mana keadilan kalian wahai polisi militer yang memiliki payung hukum," tulis pemilik akun pada postingannya, Rabu (26/10/2023) kemarin dilansir dari TribunBengkulu.com.
Dalam postingan tersebut pada slide kedua pemilik akun memfoto bagian tangannya yang berwarna kemerahan.
Pada slide kedua pemilik akun juga mencantumkan tulisan yang menceritakan tentang penganiayaan yang ia alami.
Pada slide ketiga postingannya, pemilik akun juga memposting gambar tangannya yang tampak sedikit lebam.
"Ke mana lagi saya harus mengadu dan meminta keadilan," tulisnya pada slide ketiga postingannya.
Setelah dikonfirmasi, Kapenrem 041/Garuda Emas, Kapten Sukriyanto membenarkan kejadian tersebut, Jumat (27/10/2023).
Sebelumnya, pelapor penganiayaan telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.
Namun karena terlapor merupakan seorang anggota TNI, sehingga pihak kepolisian menyarankan agar pelapor melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Korem 041/Garuda Emas.
Selanjutnya pada Rabu (26/10/2023) kemarin pelapor mendatangi Korem untuk melaporkan kejadian tersebut.
Hanya saja karena terlapor merupakan anggota Denpom II/1 Bengkulu, maka pihak Korem menyarankan pelapor untuk membuat laporan di Denpom.
"Sudah kemarin laporan ke Korem, karena yang dilaporkan ini anggota Denpom, maka kami arahkan yang bersangkutan untuk melapor ke Denpom sesuai jalurnya," ungkap Sukriyanto.
Hingga hari ini, pihak Korem belum mendapat informasi apakah pelapor sudah mendatangi Denpom untuk membuat laporan atau belum.
Pasalnya dirinya juga belum mendapat konfirmasi dari pihak Denpom terkait hal tersebut.
"Kemarin juga kami sarankan untuk visum, dan untuk laporannya ke Denpom apa sudah dibuat atau belum kita belum dapat info." ujarnya.
"Barusan saya sudah hubungi pihak Denpom namun belum ada jawaban," kata Sukriyanto.
Hingga kini, wanita itu masih mencari keadilan terkait nasib pilunya.
Artikel ini diolah dari Kompas.com
Sumber: Kompas.com
| Nasib Heryanto yang Tega Bunuh Dina Karyawati Minimarket di Purwakarta, Kini Terancam Hukuman Mati |
|
|---|
| Kronologi Hadi Siswanto Tembak Mati Warga di Banyuasin, Cekcok Antrean di SPBU, Panik Lihat Obeng |
|
|---|
| 6 Fakta Bocah di Bojonggede Tewas Dianiaya Ibu Tiri, Luka Lebam & Cekekan Ngaku Jatuh, Pelaku Panik |
|
|---|
| Pengakuan Gandi Pegawai BUMN Bunuh Istri di Banyuwangi, Ketahuan Selingkuh, Menyesal Usai Ingat Anak |
|
|---|
| Sosok Pegawai BUMN di Banyuwangi Tega Tusuk Istri hingga Tewas, Tinggalkan 3 Anak, 14 Tahun Menikah |
|
|---|