Pilpres 2024
Tanggapan Prabowo & Gibran Soal PDI-P Kecewa, Sedih Ditinggal Keluarga Presiden yang Diistimewakan
Kesedihan PDI-P kerena merasa ditinggal Gibran bermanuver menyeberang ke KIM dan meninggalkan partai yang telah mengusungnya di Pilkada Kota Solo 2020
Editor: Sinta Manila
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kesedihan PDI-P kerena merasa ditinggal Gibran bermanuver menyeberang ke KIM dan meninggalkan partai yang telah mengusungnya di Pilkada Kota Solo 2020 lalu.
Hal ini terlihat saat sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto berkomentar soal sikap keluarga Presiden Joko Widodo yang meninggalkan partai.
Selain itu, Gibran juga didesak Ketua DPC PDI-P FX Hadi Rudyatmo setelah ia ditagih mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI-P.
Baca juga: Anwar Usman Diperiksa, Jika Dinyatakan Bersalah, Prabowo Punya Waktu Mepet untuk Ganti Gibran
Lalu apa langkah Gibran setelah sering didesak seperti ini? Bagaimana tanggapan Prabowo yang sudah mengusung Gibran sebagai calon wakil presidennya?
Menurut Hasto, PDI-P selama ini telah memberikan keistimewaan yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarganya.

"Ya itu monggo saya kembalikan lagi ke Pak Hasto," jelasnya saat ditemui di kantornya, Senin (30/10/2023).
Sebelumnya, Hasto Kristiyanto mencurahkan isi hatinya melalui pernyataan tertulis menanggapi manuver Gibran yang menyeberang ke KIM dan meninggalkan partai yang telah mengusungnya di Pilkada Kota Solo 2020 lalu.
Padahal, PDI-P selama ini telah memberikan keistimewaan yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarganya.
Selain mengusung putra sulungnya menjadi Wali Kota Solo, menantunya Bobby Nasution juga menjadi Wali Kota Medan berkat partai ini.
Baca juga: FX Rudy Ingatkan Gibran Soal Etika, Minta Segera Serahkan Kartu Anggota PDI-P, Perkara Main Dua Kaki
Gibran sendiri akan segera menemui Ketua DPC PDI-P FX Hadi Rudyatmo setelah ia ditagih mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI-P yang sampai kini masih dipegangnya.
"Ya secepatnya. Nanti saya bicarakan dengan Pak Ketua DPC dulu," jelasnya.
Ia saat ini sedang mencari waktu yang tepat untuk bertemu dengan FX Rudy.
Gibran sendiri telah menjalin komunikasi dengan Mantan Wali Kota Solo tersebut.
"(FX Rudy) udah WA saya. Entar ya. Nggih. Nanti, nanti. Saya carikan jadwal biar tidak saling tumpang tindih jadwalnya," terangnya.
Namun, ia belum memastikan apakah di pertemuan itu ia akan mengembalikan KTA dan menyerahkan surat pengunduran diri sebagai anggota PDI-P.
"Belum (diungkapkan isi pertemuannya). Ya bertemu aja," jelasnya.

Tanggapam Prabowo
PDI-P menyayangkan sikap Gibran yang meninggalkan partai demi menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Prabowo pada Pilpres 2024.
"Saya juga banyak kader saya juga yang diambil pihak lain, ya kita baik-baik aja ya kan. Kan kita satu bangsa satu negara," kata Prabowo ditemui dalam peresmian posko pemilih Prabowo-Gibran di Taman Gunawarman Barat nomor 23, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (30/10/2023).
Prabowo mengatakan hal tersebut lumrah terjadi di negara demokrasi.
"Ini kan proses demokrasi," kata Prabowo saat
Baca juga: ADU Visi dan Misi Capres Cawapres di Pilpres 2024, Anies Ingin Kemakmuran, Prabowo Janji Rumah Murah
Keluhan Sekjen PDI-P
Diberitakan sebelumnya, Sekjen DPP PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa partainya saat ini dalam suasana sedih, luka hati yang perih, dan berpasrah pada Tuhan Yang Maha Kuasa dan rakyat Indonesia atas apa yang terjadi saat ini.
Apalagi, kata Hasto, ketika DPP Partai bertemu dengan jajaran anak ranting dan ranting sebagai struktur Partai paling bawah, banyak yang tidak percaya bahwa ini bisa terjadi.
Terlebih, Hasto menyebut bahwa seluruh jajaran DPP hingga rantin begitu mencintai dan memberikan priviledge yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga.

"Namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranatan kebaikan dan Konstitusi," ungkap Hasto dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu (29/10/2023).
Pada awalnya, Hasto menyebut seluruh kader PDI-P hanya berdoa agar hal tersebut tidak terjadi, namun ternyata itu benar-benar terjadi.
Di mana, putra sulung Presiden Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka justru maju sebagai Cawapres Prabowo Subianto.
Selain itu, seluruh simpatisan, anggota dan kader Partai sepertinya belum selesai rasa lelahnya setelah berturut-turut bekerja dari 5 Pilkada dan 2 Pilpres.
"Itu wujud rasa sayang kami. Pada awalnya kami memilih diam.
Namun apa yang disampaikan Butet Kartaredjasa, Goenawan Muhammad, Eep Syaifullah, Hamid Awaludin, Airlangga Pribadi dll beserta para ahli hukum tata negara, tokoh pro demokrasi dan gerakan civil society, akhirnya kami berani mengungkapkan perasaan kami," kata Hasto.
Politisi asal Yogyakarta ini pun mengatakan, PDI Perjuangan percaya bahwa Indonesia ini negeri dimana rakyatnya bertaqwa kepada Tuhan.
"Indonesia negeri spiritual. Di sini moralitas, nilai kebenaran, kesetiaan sangat dikedepankan.
Apa yang terjadi dengan seluruh mata rantai pencalonan Mas Gibran, sebenarnya adalah political disobidience terhadap konstitusi dan rakyat Indonesia.
Kesemuanya dipadukan dengan rekayasa hukum di MK," ujarnya.
Artikel diolah dari Tribunnews.com
Sumber: Tribunnews.com
25 Menteri Kabinet Prabowo-Gibran Siap Dilantik, Simak Daftar Nama Tokoh yang Hadir di Hambalang |
![]() |
---|
Efek Prabowo-Gibran, Pemimpin Dunia Berbondong-bondong Hadiri Pelantikan Presiden Baru, Siapa Saja? |
![]() |
---|
Reaksi Tak Terduga Megawati soal PPP Gagal Lolos Parlemen, Terang-terangan Sebut Sedih Sekali |
![]() |
---|
Bukan Bansos, Prabowo Terang-terangan Akui Kemenangan di Pilpres 2024 Karena Adanya Efek Ini |
![]() |
---|
Gugatan PDIP ke PTUN Bisa Jadi Ganjalan Pelantikan Prabowo-Gibran pada 20 Oktober?MPR Beri Kepastian |
![]() |
---|