Breaking News:

Berita Viral

'Dijadikan Pembantu!' Tangis Ibu di Sumsel Diusir Anak Angkat, Harta Dikuasai: Dulu Balita Dirawat

Seorang ibu di Pangkalan Balai Banyuasin, Sumatera Selatan diusir setelah hartanya dikuasai oleh anak angkatnya, nangis kejer.

Editor: Dika Pradana
Instagram @banyuasinterkini
Siti Marbiah saat tak terima diusir dan hartanya diduga akan dikuasi anak angkatnya 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - ISAK TANGIS seorang ibu di Pangkalan Balai Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) yang baru saja diusir setelah hartanya dikuasai oleh anak angkatnya.

Wanita tersebut hanya bisa menderu memohon belas kasihan anak angkatnya untuk dirawat olehnya.

Sayangnya, ibu tersebut justru dijadikan pembantu oleh anak angkatnya.

Siti Marbiah saat tak terima hartanya dikuasai oleh anak angkatnya, proses penyelesaian masalah berlangsung sengit.
Siti Marbiah saat tak terima hartanya dikuasai oleh anak angkatnya, proses penyelesaian masalah berlangsung sengit. (Instagram @banyuasinterkini)

Bahkan wanita tersebut mengaku diusir dan dikunci oleh anak angkatnya.

Nasib pilu ini dialami oleh Siti Marbiah yang hingga kini viral di media sosial.

Anak angkat Siti Marbiah berinisial AY diduga telah mengusir keberadaan Siti Marbiah.

Siti Marbiah mengaku hartanya dikuasai dan ingin dijual anak angkatnya berinisial AY.

Baca juga: ISAK TANGIS Afifah Riyad Memar Dianiaya Mantan Kekasih Suami, Lapor Polda Metro: Perutku Ditendang

Baca juga: ISAK TANGIS AN, Kurir di Medan Motornya Digasak Maling, Bingung Susah Kerja, Istri Hamil: Tolong!

Siti Marbiah mengatakan, dirinya saat menghibakan rumah itu ke pada anak angkat AY lantaran ingin diurusi keperluan hidup seperti makan, minum dan sakit sampai meninggal nantinya.

"Aku tu mintak luroi dengan die tu make nye ku hibah ken same dia (Aku Minta Urusi Hidup sama AY, makanya aku hibahkan ke dia)," akui Siti, Jumat (3/11/2023).

"Tapi kenyataanya AY tidak mengurusi aku, malahan saya diusir dari rumah, rumah di gembok, pintu pagar digembok, aku tidak di urusinya," sesal Siti.

"Jangankan untuk dikasih sayangi malahan saya seperti dibuat pembantu selama ini," jelasnya.

"Aku tak tahan lagi aku ngomong dengan dulur anak buah ku," sambungnya.

Baca juga: ISAK TANGIS Ibu di Banyuwangi Tahu Anaknya Dibully Teman, Kini Tulangnya Retak, Dipicu Hal Sepele

Siti Marbiah saat tak terima diusir dan hartanya diduga akan dikuasi anak angkatnya
Siti Marbiah saat tak terima diusir dan hartanya diduga akan dikuasi anak angkatnya (Instagram @banyuasinterkini)

Ia menambahkan, saat ini dirinya tingal di rumah saudarnya dan akan membatalkan surat hibah dan sertipikat yang dihibahkan dengan AY.

Sedangkan, permasalahan ini dirinya serahkan dengan kuasa hukum kedepannya.

Kuasa hukum Siti Marbiah, Jallas Boang Manalu SH mengatakan, konflik ini sudah terjadi sekitar 8 bulan lalu yang berawal dari permasalahan nenek Siti Marbiah yang tidak bisa tinggal di rumah miliknya sendiri.

“Sejauh ini masih kami usahakan untuk diselesaikan secara kekeluargaan." jelasnya.

"Dari pihak kami juga hanya menuntut ingin sertifikat rumah dikembalikan dengan baik-baik,” ujarnya.

Hingga kini kasus tersebut masih belum menemui titik terang.

"Tapi ternyata hari ini masih belum selesai jadi kami masih terus berusaha yang terbaik," ungkapnya.

"Jika tidak memungkinkan kami akan mengambil langkah sesuai hukum," tegasnya.

Siti Marbiah saat tak terima diusir dan hartanya diduga akan dikuasi anak angkatnya
Siti Marbiah saat tak terima diusir dan hartanya diduga akan dikuasi anak angkatnya (Instagram @banyuasinterkini)

Heboh di Media Sosial

Heboh seorang anak angkat bernisial AY di Pangkalan Balai, Banyuasin, Sumatera Selatan diduga menguasai harta warisan ibu angkatnya Siti Marbiah.

Video saat mediasi yang beredar tersebut diunggah akaun Instagram @banyuasinterkini, pada Minggu (5/11/2023).

Dalam unggahan tersebut bernarasikan perebutan harta antara Siti Marbia dengan anak angkatannya berinisial AY ingin menjual harta milik ibu angkatnya berlanjut pada tahap mediasi, Jumat (3/11/2023)

Saat mediasi tersebut ternyata masih belum dapat menempuh jalur yang diinginkan yang menyebabkan harus menunda lagi.

Rozi dari pihak kelurahan menyampaikan, permasalahan ini sering terjadi dan pihaknya sering memfasilitasi untuk mediasi di kelurahan tapi hasilnya tetap sama tidak menemukan titik temu.

"Harapan kami juga dari selaku pemerintah setempat dapat segera menyelesaikan masalah ini dan juga menempuh dengan jalur kekeluargaan," ungkapnya.

'Anakku Ngatain Saya Gila!' Perkara Tanah, Ibu di Lombok Dipolisikan Anaknya, Dicap Pikun: Durhaka!

 Hancur hati seorang ibu di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat ketika anaknya menuding dirinya pikun dan gila gegara persoalan tanah warisan.

Pria itu berusaha menjebloskan ibu dan saudara-saudaranya ke penjara karena perkara tanah sang ayah.

Pria tersebut mengaku telah membeli sejumlah tanah dari ayahnya.

Lansia di Lombok dilaporkan anaknya ke polisi gegara perkara tanah.
Lansia di Lombok dilaporkan anaknya ke polisi gegara perkara tanah. (TribunLombok)

Namun, ketika diminta menunjukkan sertifikat tanahnya, pria itu tak bisa menunjukkannya.

Ia justru melaporkan ibu dan saudaranya ke polisi.

Diketahui, perkara ini melibatkan oleh lansia bernama Rakyah berusia 84 tahun dan putra sulungnya, Saerozi, 64 tahun.

Rakyah dilaporkan Saerozi karena dianggap telah melakukan perusakan di lahan sebesar 28 ribu meter persegi.

Rakyah menyebut jika lahan sebesar 28 ribu meter persegi yang dipermasalahkan itu milik suaminya, Multazam, yang sudah wafat tahun 1999.

Baca juga: SIASAT Licik Anak Perdaya Ibunya di Blora, Diminta Ambil Paket, Syok Isi Ganja, Dicekal BNN: Durhaka

Baca juga: DURHAKA! Anak Ini Aniaya Ayahnya di Depan Teman-teman, Murka Dilarang Touring: Bocah Biadab!

Rakyah menjelaskan Saerozi mengaku sudah membeli tanah 28 ribu meter persegi itu dari almarhum bapaknya pada 1991 seharga Rp 5 juta.

Namun saat diminta untuk memberikan bukti pembelian tanah tersebut, Saerozi tak bisa menujukkannya.

Ia lalu menyebut kalau Rakyah sudah hilang ingatan.

"Dibilang saya gila, dibilang saya tidak ingat apa-apa, itu caranya melaporkan saya," ucap Rakyah.

"Dibilang gila oleh anak sendiri,"

"Saya dianggap merusak rambutan dan pohon pisang waktu itu," imbuhnya pilu.

Lalu pengacara Rakyah Bhukori Muslim menjelaskan kliennya dilaporkan atas tuduhan pengrusakan lahan oleh Saerozi.

Lansia di Lombok dilaporkan anaknya ke polisi gegara perkara tanah.
Lansia di Lombok dilaporkan anaknya ke polisi gegara perkara tanah. (Kolase Tribunnews tangkapan layar TVONE NEWS)

"Jadi klien kamu ini dilaporkan oleh anak kandungnya sendiri dengan tuduhan pengrusakan dan pemakaian tanah tanpa izin," kata Bukhori.

"Karena anaknya ini menganggap dia memiliki sertifikat,"

"Jadi tanah ini adalah tanah waris, karena dari dulu tanah ini milik dari Haji Multazam suami dari nenek Rakyah,"

"Anak pertama ini ya mengusai semua tanahnya, dari 9 anak," imbuhnya.

Bhukori menjelaskan tanah yang diklaim Saerozi memang memiliki sertifikat.

Akan tetapi sertifikat tersebut dibuat saat progam nasional, pemberian sertifikat tanah gratis.

"Sertifikat itu dikeluarkan pada progam sertifikat gratis," ujar Bhukori.

"Kami anggap ada kelemahan," imbuhnya.

Baca juga: DURHAKA Kakek 51 Tahun Diduga Dibuang 5 Anaknya di Pinggir Jalan, Kondisi Sakit-sakitan: Teganya!

Lansia di Lombok dilaporkan anaknya ke polisi gegara perkara tanah.
Lansia di Lombok dilaporkan anaknya ke polisi gegara perkara tanah. (TVONENEWS)

Sebelum dilaporkan ke polisi, Rakyah dan 7 anaknya yang lain pernah mengajak Saerozi untuk mediasi.

Dalam mediasi di kantor kepala desa tersebut, Saerozi diminta untuk menunjukkan bukti pembelian tanah tersebut.

"Jadi anak ini pengakuan secara sepihak oleh anak pertama, sudah dibeli oleh almarhum bapaknya," kata Bhukori.

"Tapi saat di mediasi, ditanya kapan dibeli, siapa saksinya, mana akta jual belinya dia tidak mampu membuktikan," imbuhnya.

Tak cuma itu, saat diminta bersumpah atas nama tuhan, Saerozi menolaknya.

"Kita lalu meminta si anak untuk bersumpah atas nama tuhan, tapi dia tidak mau, tidak berani," kata Bhukori.

"Lalu selesai mediasi, dia langsung laporakn ibu kandung dan 7 saudaranya ke polisi," imbuhnya.

Bhukori lalu membantah kalau kliennya pikun atau terganggu mentalnya.

"Jadi klien kami ini sehat, tidak ada hilang ingatan, tidak pikun, tidak gila," tegasnya.

Artikel ini diolah dari TribunBengkulu

Tags:
berita viral hari iniSumselpembantuibuanak angkatSiti Marbiah
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved