Berita Viral
INNALILLAHI! Napi Narkoba Polres Bintan Tewas di Dalam Tahanan, Ditemukan Luka Lecet di Leher
Seorang napi narkoba di Polres Bintan ditemukan meninggal dunia dalam posisi tergantung.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang napi narkoba di Polres Bintan ditemukan meninggal dunia dalam posisi tergantung.
Seperti diketahui, korban yang meninggal dunia di dalam tahanan itu berinisial AG.
Kapolres Bintan, AKBP Riky Iswoyo, juga membenarkan peristiwa nahas tersebut.

Baca juga: SADIS! Gegara Tak Kunjung Bayar Utang Rp 150 Ribu, Pria di Riau Dibacok Temannya hingga Kritis
"Benar sekali, kejadiannya sore kemarin dan saat ini jenazah korban sudah dievakusi dan berada di kamar jenazah rumah sakit Raja Ahmad Tabib (RAT) di Tanjungpinang," kata Kapolres Bintan, AKBP Riky Iswoyo, saat dihubungi Selasa (7/11/2023).
Riky menyebutkan, dari hasil visum luar yang dilakukan tim inafis Polresta Tanjungpinang, ditemukan luka lecet tekan pada bagian leher.
"Tapi bukan dibunuh, akan tetapi diduga karena gantung diri," ucap Riky.
Selain itu, Riky menjelaskan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh tahanan tersebut.
"Kami telah ajukan otopsi, namun sampai saat ini kami masih menunggu persetujuan dari pihak keluarga," ungkap Riky.
Disinggung siapa yang pertama kali mengetahui kejadian ini, Riky mengaku hingga saat ini masih dilakukan pendalaman.
"Masih pemeriksaan, nanti hasilnya akan segera kami rilis ke publik," papar Riky.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Baca juga: ASTAGFIRULLAH! Prostitusi Online Merebak di Lhokseumawe, Modus Baru: Bersebadan di Mobil Berjalan

Berita Lainnya, Seorang Tahanan Tewas di Penjara Banyumas, Keluarga Curiga Jenazah Dilarang Dibuka
Warganet dibuat heboh dengan meninggalnya seorang tahanan di Polresta Banyumas, pada Jumat (2/6/2023).
Diketahui, tahanan berinisial OK (27) warga Desa Purwosari, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas itu meninggal dunia di dalam sel.
Disebutkan OK merupakan tersangka kasus pencurian sepeda motor.
OK tewas dengan kondisi penuh luka di bagian tubuh.
Diduga, korban dianiaya selama masa penahanan.
Polisi sempat menyebut OK meninggal karena gagal ginjal.
Namun, pihak keluarga curiga, karena adanya bekas luka di tubuh OK.
Baca juga: VIRAL! Pria di Medan Ngaku-ngaku Sebagai Polisi Tangkap Pemuda di Kafe, Korban Disebut Gelapkan Uang
Menanggapi hal tersebut, pihak kepolisian pun masih memeriksa tahanan lain yang diduga menganiaya OK.
Hal tersebut disampaikan Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi.
"Ini masih pemeriksaan 11 tahanan yang diduga terlibat penganiayaan tersebut," kata Agus, dikutip dari Kompas.com.
Dari keterangan polisi sehari sebelumnya, OK disebut dianiaya tahanan lain saat masuk ke sel 18 Mei lalu.
OK pun dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan selama dua minggu.
Pihak kepolisian juga berencana akan melakukan autopsi pada Kamis (8/6/2023).
"Otopsi rencana akan kami lakukan Kamis (8/6/2023)," ujar Agus.

Adik OK Sempat ke Rumah Sakit
Adik dari OK pun sempat datang ke rumah sakit tempat kakaknya dirawat.
Namun, sesampainya di rumah sakit, OK telah dikafani.
Ia pun mendapatkan informasi bahwa kakaknya telah meninggal pada pagi hari, padahal kabar yang adik OK terima adalah kakaknya kritis.
"Ketika di ruang jenazah sudah ditutup kain mori."
"Dibawa mobil jenazah sana dari RS Margono dan sampai rumah pukul 14.00 usai Jumatan," kata adik OK, dikutip dari TribunJateng.com.
Baca juga: INNALILLAHI! Polisi di Batam Jadi Korban Tewas Tabrak Lari Truk Tangki, Luka Serius di Bagian Kepala
Jenazah Dilarang Dibuka
Ayah OK, Jakam (51) mengaku, pihak keluarga menaruh kecurigaan karena jenazah dilarang dibuka dan dilihat saat sampai di rumah.
"Saya tidak terima, anak saya meninggal."
"Anak saya itu diduga maling dan memang harus ditangkap, tapi belum ada bukti."
"Anak saya juga tidak punya riwayat penyakit dan sehat saja. Waktu lihat jenazah saya shock," ujarnya.
Pengacara OK, Silvia Soembarto mengatakan, pada saat korban ditangkap polisi pada 17 Mei 2023, korban ditangkap dalam kondisi sehat.
"Di tanggal yang sama ada juga pernyataan penahanan, ada pernyataan bahwa selama 20 hari kedepan, almarhum tidak boleh dijenguk atau dibesuk," ungkapnya.
Namun, dua minggu setelahnya, korban dikembalikan ke keluarga dalam kondisi tak bernyawa.
"Diantar ambulans dinyatakan bahwa almarhum kebanyakan alkohol, sehingga kadar alkohol tinggi, dan adanya gagal ginjal,"
"Tapi keluarga ingin melihat mayatnya kemudian dibuka kain kafannya, dan didapati kondisi penuh luka," imbuhnya, dikutip dari TribunJateng.com.
Silvia juga mengatakan, ada luka di sekujur tubuh OK, dan ditemukan ada lubang-lubang hitam di tubuh OK.
"Saya minta usut tuntas, Polres harus transparan dan keterbukaan pada masyarakat, dan kami keluarga meminta ganti rugi," jelasnya.
Diolah dari berita tayang di Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Deretan Kontroversi Bella Shofie, Skandal dengan Adjie Pangestu, Dituduh Jadi Anggota DPRD Malas! |
![]() |
---|
Nilai Ijazah SMP Ahmad Sahroni yang Rata-rata 6 Termasuk Pendidikan Moral Viral, di Bawah Batas KKM |
![]() |
---|
Penampakan Rumah Sri Mulyani Usai Dijarah Warga, Diportal & Dijaga TNI, Warga Diberi Jarak 100 Meter |
![]() |
---|
Penampakan Jam Tangan Richard Mille Milik Ahmad Sahroni, Diduga Harganya 11 M, Edisi Terbatas |
![]() |
---|
Meski Sudah Minta Maaf, Rumah Puan Maharani Digeruduk Ratusan Warga, Diminta Datang Temui Masyarakat |
![]() |
---|